UKS sangat sepi hari ini, untungnya ada petugas UKS yang berjaga. Sehingga luka di kening Ayla dapat segera terobati. Sekarang lukanya tertutup rapi oleh perban dan plester. Sudah setengah jam berlalu Ayla tak kunjung sadar juga, Alvin yang sedari tadi menunggu Ayla tidak tau harus berbuat apa. Semoga saja Ayla baik baik saja. Ada sedikit rasa khawatir di hatinya. Mungkin karena penyebab Ayla pingsan adalah Alvin? Meski secara tidak langsung sih.
Alvin mendekat ke wajah Ayla untuk memastikan apakah luka nya sudah tertutup dengan baik atau belum. Alvin menyingkirkan anak rambut yang menutupi sedikit wajah Ayla. Saat sedang melihat luka di kening Ayla, Ayla membuka matanya dan spontan berteriak.
"Aaaaaaaaaa!!!!! Mau ngapain loh!" Ayla langsung terduduk dan menutupi bagian tubuhnya dengan tangan. Alvin yang sangat kaget spontan langsung mundur menjauhi Ayla.
"Ada apa ini? Kok berisik?" salah satu petugas UKS masuk ke ruangan dimana Ayla dan Alvin berada.
Alvin yang melihat situasi langsung memeluk Ayla dengan gaya yang sok romantis.
"Engga kok ini pacar saya tadi katanya sakit lagi jidatnya. Tapi sekarang udah enggak kok" ucap Alvin sambil tersenyum kepada petugas UKS.
"Iya kan sayang" Alvin melirik kepada Ayla dengan tatapan tajam yang bisa diartikan 'udah ngangguk aja cepetan'. Ayla hanya mengangguk di dalam pelukan Alvin.
"Beneran nih gapapa?" tanya petugas UKS lagi.
"Iya gapapa" ucap Alvin dan Ayla bersamaan.
"Duh ini anak muda, romantis banget yaa. Kompak gitu jawabnya" petugas UKS yang merupakan seorang suster ibu ibu itu akhirnya keluar dari ruangan tersebut.
Ada rasa nyaman yang dirasakan Ayla saat dipeluk oleh Alvin. Ingin rasanya ini semua menjadi nyata. Bukan hanya sandiwara semata.
Alvin dan Ayla saling menatap dalam diam sampai akhirnya Alvin melepas pelukannya dan menjauh dari Ayla.
"Sorry, gue gamau kita dianggap lagi ngapa ngapain. Jadi yaa udah gue bilang gitu aja" ucap Alvin menjelaskan.
"Iya gapapa kok" jawab Ayla lemas. Hatinya merasa tak rela saat Alvin melepaskan pelukannya, namun sudahlah. Ayla sadar ini semua takkan menjadi nyata. Keduanya saling terdiam. Tak tau apa yang harus dilakukan.
Karena suasana yang canggung, akhirnya Ayla memutuskan untuk memulai pembicaraan.
"Eh vin, lo kenapa dipanggil Pak Randi? Bukannya yang dipanggil Pak Randi itu murid bermasalah doang ya?"
Alvin terkekeh sekilas kemudian menatap Ayla "maksud lo gue murid yang bermasalah gitu?"
"Sorry gue ga maksud..."
"Hahaha santai aja kali. Iyaa mungkin gue murid bermasalah?"
What? Ayla terkejut mendengar ucapan Alvin. Jadi Alvin ini termasuk kategori 'badboy'? Huh? Oh My God, selama Ayla mengidolakan Alvin yang Ayla tau Alvin itu murid baik baik. Tidak pernah membuat onar ataupun masalah lainnya. Tapi ini?
"Maksud lo?" tanya Ayla pelan. Takut Alvin tersinggung.
"Yah gue ikut balapan liar, keluar masuk club, dan gue bawa nama sekolah ini hahaha!" jawab Alvin dengan cool nya.
Ayla merasa benar benar terkejut. Jadi laki laki yang ia idolakan selama ini adalah seorang badboy?
"Kenapa lo bisa bawa bawa nama sekolah?" tanya Ayla kemudian.
"Ya iyaa lah, gue balapan liar pake seragam. Ke club yaa kadang kadang juga pake seragam. Oh iyaa gue juga pake kartu pelajar gue buat jaminan kalau gue kalah balapan haha. Gue gatau bakal jadi serumit ini" Alvin terlihat tidak menyangka juga dengan perbuatan yang telah dilakukannya.
"Lo keluar masuk club buat minum minuman kaya gitu? Astaghfirullahaladzim Alvin! Atau lo ngelakuin hal hal yang ga sewajarnya lo lakuin hmmph" perkataan Ayla terpotong karena Alvin menutup mulut Ayla dengan tangannya.
"Syut! Jangan keras keras lah lo kalau ngomong. Ntar gue disangka cowo apaan lagi. Gue ke club buat nge DJ atau cuma sekedar nonton hiburannya sih. Kaya singernya atau DJ yang lain juga. Banyak temen DJ gue yang ada di sana. Jadi yaa gue kesana buat itu. Dan lo nuduh gue yang engga engga! Enak aja yaa gue tuh gak mau dan gak pernah mau lakuin hal hal kaya gitu. Minum alkohol sama lakuin perbuatan maksiat gitu. Amit amit deh. Jangankah alkohol, nyentuh rokok aja gue ga pernah." Alvin menjelaskan panjang lebar. Kali ini Alvin sudah duduk kembali di kursi dekat tempat tidur yang Ayla tempati. Fiuuh Ayla bersyukur ternya Alvin nya masih suci. Eh, Alvin nya?
"Oh gituu. Syukur deh kalau lo ga macem macem. Karena setau gue lo tuh orang baik tau Vin!" jawab Ayla dengan semangat.
Alvin hanya membalas dengan kekehan. "Kalau lo kenapa mau ke ruangan Pak Randi?" tanya Alvin kemudian.
"Yaampun! Gue lupa! Gue kan dipanggil Pak Randi! Ayo ayo kita ke ruangan Pak Randi!" Ayla yang lupa dengan tujuan sebelumnya yaitu ke ruangan Pak Randi. Langsung saja Ayla turun dari kasur dan menarik tangan Alvin menuju ruangan Pak Randi.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tak Seharusnya
Fiksi RemajaAyla tidak pernah mengira rasa yang selama ini dipendamnya sendirian akan terbalaskan. Harapan yang semula hanya angan angan kini berubah menjadi kenyataan. Sebuah rasa yang selama ini dipendamnya untuk seseorang yang bahkan mungkin tak mengenalnya...