Alvin POV
"Alvin!" seseorang manggil gue dari belakang. Gue noleh ke belakang dan ngeliat cewek itu lagi.
"Apaaa?" jawab gue males.
"Gue mau ngambil hp gue"
"Oh yaudah"
"Yaudah ayo!"
"Iya, ayo kita... Ke... Rumah lo?" katanya ragu ragu.
"Kita? Kapan gue bilang kalau kita bakal ke rumah gue? Gue kan udah bilang pulang sekolah gue mau ngeberesin project DJ gue"
"Tapi kan lo nyuruh gue nunggu di parkiran" muka dia mulai bingung.
"Iya emang gue nyuruh lo nunggu di parkiran. Tapi gue gabilang lo ngambil hpnya sama gue kan" bales gue sambil sedikit ketawa.
"Jadi?" tanyanya.
"Jadi gue nyuruh lo nunggu di parkiran itu buat dianterin sama temen gue. Lo kan gatau rumah gue"
Blush. Mukanya seketika merah kaya kepiting rebus. Gue pengen ketawa, tapi gue tahan karena kasian sama dia. Lagian jadi cewek geeran banget sih.
"Lo gapapa kan?" akhirnya gue tanya dia karena daritadi bengong terus.
"Hah? Gapapa kok hehe. Sekarang temen lo mana?" mukanya agak kaget karena gue tanya.
"Mungkin bentar lagi dateng, tungguin aja"
Author POV
Tak beberapa lama kemudian, datang seorang murid laki laki.
"Woy Rasya!" Panggil Alvin.
Yang dipanggil pun menoleh dan menghampiri Alvin."Sorry ya Bro, gue agak lama"
"Ah lu mah emang biasanya ngaret mulu"
"Yailah, jadi gimana? Sekarang aja kita ke rumah lo? BTW ini cewe siapa? Pacar baru lo?"
"Enak aja, ini yang hp nya ketuker sama hp gue"
"Oh yang waktu itu tabrakan sama lo yah?"
Alvin hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Rasya.
"Kenalin, nama gue Rasya. Gue temennya Alvin" ucap Rasya sambil mengulurkan tangan.
"Ayla" jawab Ayla singkat dan menjabat uluran tangan Rasya.
"Ras, lo anterin dia yah ke rumah gue. Gue mau nyelesai in project DJ gue kan" ucap Alvin.
"Ok Bro, tenang aja. Gue pastiin dia selamat sampai tujuan"
"Apaan sih lo" ucap Alvin sambil menoyor kepala Rasya.
"Yaudah deh Ayla. Lo sama si Rasya yah ke rumah gue nya. Gue juga mau cabut sekarang" sambung Alvin.
Ayla hanya mengangguk lemas sambil meratapi kepergian Alvin.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tak Seharusnya
Teen FictionAyla tidak pernah mengira rasa yang selama ini dipendamnya sendirian akan terbalaskan. Harapan yang semula hanya angan angan kini berubah menjadi kenyataan. Sebuah rasa yang selama ini dipendamnya untuk seseorang yang bahkan mungkin tak mengenalnya...