"Woy Ayla!" panggil seseorang.
Spontan Ayla dan Rasya berbalik ke arah datangnya suara. Seseorang itu langsung berlari menghampiri mereka."Maudy?"
"Ayla! Lo lagi ngapain disini?" tanya Maudy saat sudah berada di dekat Ayla.
"Gue gak lagi ngapa ngapain kok. Hmmm cuma tadi Rasya..." jawab Ayla ragu.
Ucapan Ayla dipotong oleh Maudy
yang langsung saja menyahut dan menunjuk Rasya dengan rasa curiga."Rasya? Cowok ini? Dia ngapain lo?" tanya Maudy kepada Ayla.
Baru saja Ayla akan menjawab, Maudy kembali berujar.
"Ayla! Lo di apain sama dia? Dia nyakitin lo? Bilang sama gue La!"
Ayla hanya termangu menanggapi perkataan Maudy yang menurutnya terlalu berlebihan.Sedangkan Rasya memelototkan matanya karena tidak percaya dituduh seperti itu.
"Eh elo! Yang namanya Rasya! Lo ngapain Ayla hah? Lo gak tau kalau gue itu sahabatnya Ayla. Kalau lo mau nyakitin Ayla, lawan dule gue" lanjut Maudy dengan suara yang cukup keras sampai beberapa orang melihat ke arahnya.
"Duh Maudy, dia itu gak ngapa ngapain gue kok. Dia ini temennya Alvin yang nganterin gue ke rumah Alvin waktu itu" ucap Ayla sambil menarik tangan Maudy.
"Beneran La? Serius lo gak kenapa napa?" ucap Maudy dengan nada khawatir.
"Iya Maudy gue gak kenapa napa beneran. Nih liat aja gue sehat wal afiat gini" jawab Ayla sambil memamerkan senyumannya.
"Syukur deh La, gue kira lo kenapa napa. Abisnya ini orang sih mukanya kaya muka muka buaya darat gitu. Kan serem La" Maudy mengucapkan apa yang dipikirkannya tanpa mempedulikan Rasya yang masih ada di hadapannya.
Lagi lagi Rasya memelototkan matanya, tidak terima jika dirinya dikatai buaya darat seperti itu.
"Eh elo! Siapapun elo yah gue gak peduli. Enak aja lo ngatain muka ganteng gue ini mirip buaya darat. Emang lo udah cantik gitu? Muka sebelas dua belas sama ampas tahu aja belagu lu! Masih mending ampas tahu malah" ucap Rasya kepada Maudy dengan wajah yang terlihat marah.
Ayla yang melihat pertengkaran Rasya dan Maudy hanya bisa menahan tawa. Maudy dan Rasya terlihat seperti anak kecil yang sedang bertengkar. Daripada pertengkaran semakin menjadi dan mereka menjadi tontonan gratis, akhirnya Ayla membawa Maudy ke kelas mereka dan meninggalkan Rasya.
"Udah yuk Dy, kita ke kelas aja. Rasya gue ke kelas dulu yah bye" ucap Ayla sambil berjalan menuju ke kelasnya.
*****
Handphone Ayla berdering menandakan ada pesan masuk.
Ayla
Ayla
Ayla
Aylaaa
Besok gue jemput ya di rumah lo, jam 9 harus udah siap ok?
Bye Ayla"Siapa nih?" gumam Ayla.
"Rasya Putra Pramudita? Dapet ID line gue dari mana coba?" tanya Ayla pada dirinya sendiri.
Lo dapet id line gue dari mana? Balas Ayla
Tidak ada balasan. Ayla pun memutuskan untuk mengikuti perintah Rasya. Lagipula Ayla tidak tahu kan dimana letak cafe tempat Alvin tampil.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tak Seharusnya
Teen FictionAyla tidak pernah mengira rasa yang selama ini dipendamnya sendirian akan terbalaskan. Harapan yang semula hanya angan angan kini berubah menjadi kenyataan. Sebuah rasa yang selama ini dipendamnya untuk seseorang yang bahkan mungkin tak mengenalnya...