Ayla berjalan tergesa gesa menuju ruangan Pak Randi. Hatinya berdebar tak menentu. Was was dengan berita yang akan diterimanya. Koridor terasa sangat sepi, mengingat ini sudah jam masuk kelas. Langkah Ayla semakin melambat seiring terlihatnya ruangan Pak Randi yang tak jauh dari tempatnya kini. Suasana semakin mencekam di tengah kesendirian Ayla. Andai saja Maudy mau menemaninya.
Flashback 10 menit yang lalu
"Oke kalau gitu gue pergi dulu yaa. Bye!" orang itu pun berlalu meninggalkan Ayla dan Maudy yang masih mematung.
"La! Ayla!" Maudy mengguncangkan bahu Ayla seolah menyadarkan Ayla dari lamunannya. Ayla terkesiap dan langsung menoleh ke arah Maudy.
"Cepetan gih, dipanggil Pak Randi juga" Maudy meneruskan perkataanya.
"Dy, temenin yuk! Gue takut nih ketemu Pak Randi" pinta Ayla sambil memberi tatapan memohon.
"Ih ogah ah. Lu aja sana. Lo pikir gue berani apa" jawab Maudy sambil pura pura merinding.
"Perasaan gue gak bikin salah apa apa deh. Kok gue dipanggil Pak Randi yah?" ujar Ayla bingung.
"Ya gue juga gatau La. Sekarang lo ke ruangan Pak Randi gih. Ntar Pak Randi keburu murka loh kalo lo telat" Maudy menakut nakuti Ayla.
"Ih lo rese deh Dy. Yaudah deh gue sendirian aja" ujar Ayla akhirnya memberanikan diri.
"Okaaay! Good luck sahabat ku muach muach" Maudy memberi kiss bye alay kepada Ayla yang langsung dibalas Ayla dengan pelototan.
Flashback off
Ayla maju selangkah demi selangkah. Saat sampai di dekat ruang Pak Randi, Ayla melihat pintunya terbuka sedikit. Samar samar Ayla mendengar suara marah Pak Randi yang sudah terkenal dengan kegalakannya. Siapapun siswa yang bermasalah pasti akan berhadapan dengan Pak Randi. Dan setelah itu biasanya siswa itu akan tobat dan tidak mau berurusan lagi dengan Pak Randi.
Tapi Ayla? Apa Ayla melakukan kesalahan? Setahunya tidak. Selama ini Ayla menjadi siswa yang baik. Selalu mengerjakan PR, tidak pernah terlambat, tidak melanggar peraturan sekolah. Lalu kenapa Ayla dipanggil ke ruangan Pak Randi? Apa salahnya?
Hal ini selalu berkecamuk di fikiran Ayla. Memikirkan hal apa yang membuatnya sampai dipanggil ke ruangan Pak Randi? Dan cara mencari jawabannya hanya satu. Yaitu menemui Pak Randi dan bertanya tentang alasan kenapa dirinya dipanggil.Dengan langkah berat Ayla memberanikan diri mendekati pintu ruangan Pak Randi. Ada keinginan untuk mengetuk pintu itu. Tapi di satu sisi Ayla merasa penasaran dengan apa yang terjadi di dalam. Kenapa Pak Randi terdengar begitu marah? Hal ini membuat Ayla ingin menguping saja. Jika Ayla tidak ingat bila menguping pembicaraan orang lain itu tidak sopan. Ayla bimbang harus bagaimana. Tapi akhirnya Ayla memutuskan untuk mengetuk pintu itu. Saat Ayla mendekat hendak mengetuk pintu. Dan...
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tak Seharusnya
Teen FictionAyla tidak pernah mengira rasa yang selama ini dipendamnya sendirian akan terbalaskan. Harapan yang semula hanya angan angan kini berubah menjadi kenyataan. Sebuah rasa yang selama ini dipendamnya untuk seseorang yang bahkan mungkin tak mengenalnya...