Sebelas

19 5 1
                                    

"Ayla!" suara itu membuat Ayla refleks menengok ke belakang. Dan saat ia melihat ke belakang, ternyata yang memanggilnya adalah Rasya. Teman Alvin.

Ayla masih terpaku di tempatnya dengan tatapan bingung, tersirat rasa ingin tahu di dalamnya. Rasya yang melihat Ayla diam saja lalu berjalan menghampiri Ayla.

"Ada apa?" tanya Ayla saat Rasya sudah menghampirinya.

"Hmmm gue mau ngajak lo ke sini" jawab Rasya sambil memberikan sebuah tiket pada Ayla.

"Ini... Kok? Kenapa aku yang diajak?" tanya Ayla kembali bingung.

"Lo baca dulu deh itu tiket" ujar Rasya memerintah.

Ayla pun membaca daftar bintang tamu yang akan datang ke acara tersebut. Dan ada satu nama yang familiar dengannya. Alvin Aditya Pratama. Itu seperti nama panjang Alvin idolanya. Tapi apa maksud semua ini?

"Ada nama Alvin kan?" suara Rasya membuat Ayla kembali dari pikirannya yang berkecamuk.

"Iya sih ada. Terus apa hubungannya?"      

"Jadi lo diundang ke party pembukaan kafe itu karena eumm" Rasya tiba tiba gugup.

"Karena?" Ayla berkata penuh rasa ingin tahu. Dan tentu saja itu membuat Rasya semakin gugup.

"Hah!" ucap Rasya seperti menemukan ide.
"Karena hmm itu loh si Alvin mau minta maaf sama lo gara gara kan hp lo ketuker sama hp dia sampe hp lo mati gitu"

"Alvin mau minta maaf? Gasalah? Tapi bodo ah yang penting kan bisa ketemu Alvin" batin Ayla.

"Jadi gimana? Mau gak?" ajak Rasya.

"Boleh deh aku ikut" ucap Ayla akhirnya.

"Yes! Untung ini cewek mau diajak. Bisa pdkt dong asiiik!" Rasya bersorak dalam hati sambil menampilkan wajah ceria.

"Kenapa senyum senyum gitu?" tanya Ayla melihat kelakuan Rasya.

"Eh? Emang gue senyum senyum sendiri yah?" ucap Rasya tersadar.

"Aku sih liatnya gitu"

"Eh btw manggilnya lo gue aja. Biar tambah akrab gitu"

"Lo-Gue?" ucap Ayla ragu.

Ayla memang diajarkan untuk sopan kepada orang lain. Dan sebutan Lo-Gue hanya dia gunakan pada orang orang terdekatnya. Tapi jika pada Rasya? Apakah itu pantas? Sementara Ayla belum mengenal baik sosok Rasya. Jangankan mengenal dengan baik, bertemu pun hanya baru beberapa kali.

"Woy! Biasa aja kali. Slow aja, sebutan aku kamu tuh terlalu baku buat gue. Jadi gue gak biasa ngomong pake aku kamu kaya gitu. Asikan juga Lo-Gue. Keren cuy!" Rasya menjelaskan sok asik.

"Iya deh" jawab Ayla akhirnya

"Gue udah tau kok lo itu sering ngomong pake Lo-Gue, cuma gak ke semua orang kan. Cuma temen temen deket lo doang"

"Kok lo tau?"

"Mampus gue bisa bisa ketauan ngestalk nih" ungkap Rasya dalam hati.

"Oh engga, gue cuma ngira ngira doang kok. Santai aja" ucap Rasya.
Ayla hanya menggumam sampai ia dikagetkan oleh satu suara.

"Woy Ayla!"

To be continued

Rasa Yang Tak SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang