-9-

58 7 0
                                    

Selesai sudah taruhan antara Leo dan Devan, dan Devan lah yang berhasil mendapatkan Ara, sesuai perjanjian Leo memberikan motornya pada Devan.

---
Ara, Amira, dan Mela berjalan menuju kelas mereka. Mereka terpisah saat melewati depan kantor. Ara dan Mela melewati kelas Devan. Tiba-tiba keluarlah Devan dari kelasnya.

"Ra? Sini aku anter ke kelas kamu" Mela yang mendengar itu tersenyum kecil. "Yailah aku kamuu nih sekarang"

"Iya lah"jawab Devan.

Setelah sampai di kelas, Mela dan Ara duduk di bangku mereka, keadaan masih seperti biasa, seakan Mela tidak tau apa-apa.
"Ra, gimana rasanya pacaran sama senior?" tanya Mela polos.

"Ah ilah lo mah, lo kan pernah katanya waktu SMP pacaran sama senior"

"Iya sih tapi gak seromantis lo ra, gue envy"

"Mau tau rasanya itu gimana? Ras--" Omongan Ara terputus karna ponsel Ara berdering tanda pesan masuk.

From : Devan{}
Devan : Nanti pulang sekolah kamu harus pulang sama aku ya, HARUS. Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat. Bye. Love you:*{}

Blush

"Kenapa lo ra? Pipi lo kenapa tuh? Habis kebakar ya?"

"Em enggak kok udah ah, nanti aja gue ceritanya bareng juga sama si Amira"

"Hm nunggu adalah kegiatan wajib"

Bel istirahat berbunyi. Ara,Mela dan Amira menuju kantin dan memesan makanan. Terlihat Devan dan Angga yang perlahan mendekati mereka.
"Boleh duduk disini?" tanya Angga yang matanya tertuju pada Amira. Dan Amira, Ara, Mela pun mengangguk. Devan yang memilih duduk di sebelah Ara, dan Angga duduk di sebelah Amira.
"Hm keliatan ya disini yang jomblo siapa?" Protes Mela.

"Yaudah lo aja sana yang pesen, lo kan jomblo,wkwkwk" goda Angga pada Mela membuat Mela kesal dan memukul lengan Angga keras. "Aduuuhhhh atitnyaa,gilak itu tangan apa besi, bebeb miraa atit"Oceh Angga manja. Ara,Devan,dan Amira hanya tertawa melihat kelakuan Angga.

"Alay dasar, yaudah gue pesen makan dulu,bhaayyy"

Setelah 15 menit menunggu, makanan pun datang. Setelah mereka makan dan akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke kelas mereka masing².

Setelah bel pulang berbunyi Ara pulang bersama Devan.

Ara's Pov
'Huft... Gue capek banget hari ini' Batin Ara.

Aku menunggunya di parkiran sepeda motor sekolah. Ya, sendirian. Tiba-tiba datang seperti geng preman sekolah. Awalnya kaget dan takut namun saat mereka mendekat aku berusaha memberanikan diri.

"Cewek, sendiri aja nih?" kata seseorang dari preman itu.

"Mbaknya bisu? Tapi bisu² cantik jugaa nih" tangan preman itu menyentuh pundak ku. Aku membrontak. "Jangan sentuh gue"

"Eh gak bisu ya, jangan galak galak dong cantik" mereka seperti ingin membawaku dan berbuat yang tidak tidak padaku. "Lepasinnnn"

"Woy lepasin cewek gue" suara yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Blamm blam blam
Habislah preman itu,dan mereka melarikan diri.

Devan menghampiriku. "Kamu gapapa kan sayang?".  Aku memeluknya erat dengan menangis. "Aku takut kak"

"Udah ya udah aman kok" Devan membalas pelukanku, aku merasa tenang disana. "Yaudah yuk kita pulang aja"

Devan mengantarkan hanya sampai depan rumah, aku melangkahkan kaki menuju kamar. Ku lemparkan badanku pada kasur. Ku ambil ponselku.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang