19- berlibur sejenak

47 6 0
                                    

Hari sudah mulai petang. Ara dan Wahyu masih tetap berada di tamam kota. Mereka menikmati waktu itu, karna tidak ada kesempatan yanh datang dua kali. Kesempatan ini sangat dimanfaatkan oleh Wahyu, mengingat minggu depan ia sudah tidak di Indonesia.
"Ra, besok kamu ga sibuk kan?"

Ara terdiam. "Ra?" Ara menggelengkan kepalanya. "Besok kita jalan yuk, sekalian ajak yang lain kita liburan bareng"

"Hm oke, kemana emang?"

"Luar kota gimana? Bandung?"

"Oke bisa, kita ke puncak aja disana Ayah aku punya villa"

"Wah bagus deh"

Mereka mulai berjalan lagi menuju parkiran mobil.

Setelah sudah di dalam mobil, Ara memberi tau yang lain.

"Aku mau kasi tau Mela sama Amira dulu ya" Wahyu mengangguk.

The princess grup (3)

Clara : Besok kalian sibuk kaga?

Mela : Kaga ra, napa?

Clara : Si Wahyu ngajak kita liburan ke Bandung, ke villa bokap gue

Amira : Lets go dah

Mela : Bole bole

Clara : Yauda kasi tau Angga sama Devan gih

Mela : Mereka ikut?

Clara : Ajak aja, kalo sibuk jan di paksa:v

Mela : Pasti bisa lah dia:'v

Amira : Oke siap, pasti bisalah~

Clara : Yaudah ye, BHAAYYY

Ara meletakkan kembali ponselnya di tas.

"Udah?" Tanya Wahyu yang sedari tadi diam, dan belom menjalankan mobilnya. "Udah, kenapa ih?"

"Kacang jaman sekarang mahal sayang" Ara terkikik. "Ih bocah amat"

"Apa? Kamu ngatain aku? Parah kamu" Wahyu mengacak rambut Ara. "Berantakan ih, apa yang kamu lakukan itu JAHAT" ucap Ara dramatis.

"Aduh, pacar gue oleng" ucap Wahyu dengan menepuk jidatnya. "Huh"

---
Keesokan harinya, mereka mempersiapkan diri untuk ke Bandung begitupun dengan Ara. Ketika Ara akan turun ke bawah tiba-tiba ponsel Ara berbunyi.

Drrtt drrttt drrtt

"halo? Assalamualaikum, apaan yu"

"Waalaikumsalam, sweetheart. Uda siap? Bentar lagi ayang beb otw"

"Najis kuadrat Wahyu, ih apaan sih, ALAY, uda kok cepetan buru, yang lain uda di tempat kumpul tinggal kita doang"

"Iya nyonya, sabar napa, gue cium juga lu"

"Ngomong apa?"

"Ngga kok, i love you, bye"

Wahyu langsung menutup telfonnya.

Ara turun ke bawah untuk menemui bi Ina.

"Bi, bunda mana?"

"Eh non, anu non bunda lagi di rumah oma"

"Ngapain?"

"Kurang tau non"

"Yaudah bi makasih, Ara mau telfon Bunda dulu"

Ara pun dengan segera mengambil ponselnya dan menghubungi Bundanya.

"Halo assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, bunda ngapain ke rumah oma?"

"Oma sakit sayang, demam"

"Bunda kok ga bilang sih? Ara mau kesana ya"

"Gausah sayang uda ada ayah sama bunda"

"Yah bunda Ara khawatir sama Oma"

"Oma baik baik aja kok sayang"

"Bun, Ara pamit ya Ara ke Bandung dulu sama temen temen"

"Iya sayang ati ati ya,jangan nakal, nanti bunda bilangin mang dadang"

"Oke bun, bye bun love you muaahh"

"Iya love you too"

Ara menutup telfonnya.

---
Tin tin tin.

Terdengar suara klakson mobil dari luar, pasti itu Wahyu. Ara mulai keluar dari rumahnya. Dan Wahyu sudah di depan pintu rumah Ara.
"Pagi sayang" ucap Wahyu sambil tersenyum lebar."Pagi" balas Ara dengan senyum juga.

"Uda siap?" Ara mengangguk. "Emm.. bawain koper aku dong hihi"

"Yaudah sini demi kamu apa sih yang engga" Pipi Ara memanas. "Blushingnya pacar gue lucu"

"Wahyu" Ara menginjak kaki Wahyu. "Aw-- maap"

"Aduh berat amat nih koper, dasar cewe ribet amat uda tau perginya bentar pake bawa koper segala" oceh Wahyu yang tak disadari terdengar oleh Ara. "Ngomong apa sih sayang?"

Ara mencubit lengan Wahyu. "Ngatain pacarnya entar dosa loh" Wahyu terkikik. "Ah becanda kok"

---
Ketika sudah berkumpul mereka ber6 mulai berangkat ke tempat tujuan. Ada 3 mobil yang di pakai. Mereka para lelaki memilih membawa mobil sendiri².

Setelah perjalanan beberapa jam, akhirnya mereka sampai. Udara sejuk menyapa mereka saat mereka turun dari mobil masing². Udara tanpa polusi, pemandangan hijau di depan villa, halaman villa yang cukup besar, taman belakang yang sangat indah ketika di nikmati malam hari, itu sudah cukup bagi mereka.

"Mang dadang" sapa Ara pada seorang lelaki yang saat itu berdiri di ambang pintu villa milik ayah Ara. "Non Ara?"

"Iya mang"

"Uda gede aja ya, kelas berapa non? Dulu kesini terakhir masih SMP kan?"

"Iya mang sekarang uda SMA"

"Oh SMA, uda punya cemewew aja"

"Apa sih mang"

Setelah berbincang dengan mang dadang mereka masuk ke dalam villa.itu. Bisa di bilang cukup mewah.

"Kalian para cowok, kamarnya disana ya yang disini buat cewe aja" ucap Ara sambil menunjuk kamar yang ada di villa itu.

"Kenapa di pisah? Kan biar seru gitu" ucap Angga. "Dasar otak mesum" oceh Devan sambil memukul lengan Angga.

Ketika semua sudah meletakkan barangnya, mereka menuju taman belakang untuk menikmati pemandangan di sore hari.

Ara memilih untuk duduk di kursi taman belakang villa itu. Wahyu yang melihat kekasihnya sedang duduk sendiri itu langsung menghampiri.
"Ngapain sendirian gini? Kan bisa panggil aku? Kita berduaan gitu" ucap Wahyu sambil mengedipkan matanya pada Ara.

"Cowo genit dasar, lagi pengen aja, damai gitu rasanya"

Wahyu mengarahkan Ara kepelukkannya. Mereka menikmati setiap waktu mereka berdua.

"Anjir, serasa dunia milik kalian doang kalo gini mah" ucap Devan yang tiba tiba datang. "Kalo pengen panggil doi lo dong"

"Si doi lagi ngambek" Devan mulai menekuk wajahnya. "Eh kak, jan sok imut dah geli gue"

"Bodo, yaudah yuk kita masuk Mela sama Amira kayanya uda selesai tuh masaknya"

Mereka pun masuk ke dalam villa itu kembali.

---
848words.

Mulai ngaco nih cerita, buntu sebuntu buntunya. Author lelah cuy nih cerita mau di apain lagi😂 doain ya biar ttp strong. HOPE YOU LIKE IT💕 Jan lupa VOTE AND COMMENT guys.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang