-7-

71 4 2
                                    

Wahyu dan Mela tiba-tiba berhenti ketika melihat Devan menurunkan Ara di pinggir jalan. Why? Sedangkan Amira dan Angga tidak bersama mereka. Ara memberhentikan taksi dan naik ke dalam taksi itu. Wahyu dan Mela yang melihat itu langsung mengikutinya.
"Eh nyet, kemana tuh Ara? Kok naik taksi? Lah Devan seenak jidat aja nurunin di pinggir jalan?" Mela malah kesal dengan ocehan Wahyu. "Eh kecebong, lo mikir kek kalo lo nyerocos mulu kita ketinggalan jejak kali"

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan mereka mengikuti kemana perginya Ara. Setelah perjalanan Ara turun di sebuah cafe.

Wahyu menyerngitkan dahinya. "Kenapa kesini? Eh kutil turun gih, lo mah tuh liat Ara masuk ke cafe itu".

Mela pun juga heran melihat Ara masuk ke cafe itu. "Iya ya kok kesana, yaudah kita kesana juga" bukan malah turun, Wahyu malah bengong di atas motornya. "Eh bisul!!" Mela memukul keras lengan Wahyu. "Sakit goblok!"

Mereka berdua duduk membelakangi Ara. Sepertinya Ara menunggu seseorang, siapakah dia?. Tidak lama orang itu datang dan langsung mendekati Ara. Wahyu dan Mela tidak terdengar pembicaraan mereka. Mela dan Wahyu hanya mengawasi dari kejauhan.

"Itu kan si Leo?" tanya Wahyu pada Mela.

"Iyaa itu tuh si Leo"

"Ngapain dia sama Ara? Apa mereka sudah jadian?" kata Wahyu yang sedikit pelan.

"Hah? Lu ngomong apaan?"

"Kagak kagak uda jangan berisik, ntar si Ara tau, kita ketauan"

"Iye iye paham gue, jadi secret admire aja terus mas bro" ledek Mela yang membuat Wahyu jadi naik darah. "Eh enak aja, lu liat aja nanti siapa yang dapetin Ara!!"

---
Ara di antar pulang oleh Leo. Tetapi Wahyu dan Mela sudah tidak mengikuti Ara dan Leo lagi. Setelah sampai Ara memutuskan untuk langsung ke kamar, dan beristirahat. Bundanya masih bekerja, Ayahnya, tidak usah di tanya ayahnya ada di luar negeri tepatnya di Amerika. Hanya 2bulan sekali Ayahnya pulang ke Indonesia untuk bertemu keluarga.
Ara meletakkan ponselnya di atas meja belajar. Ara membasuh mukanya di wastafel, terlihat jelas Ara sangat lelah. Ponsel Ara berbunyi, itu adalah telpon dari Bundanya. Ara langsung mengangkatnya.

"Halo, Assalamualaikum bun"

"Waalaikumsalam sayang, oiya bunda mau bilang ini bunda lagi di mall lagi foodcourt kamu mau nitip makanan apa?"

"Emm.. Apa ya bun, aku nitip nasi goreng aja lah bun"

"Oke sayang bilang bi Ina ya gausah masak makan malam bunda uda beli"

"Iya bunda, cepet pulangnya Ara kangen bunda, Ara mau cerita"

"Iya sayang, sabar ya ini bentar lagi pulang, yaudah Assalamualaikum sayang"

"Waalaikumsalam bunda,love you"

Ara langsung turun kebawah untuk memberi tau Bi Ina bahwa malam ini tidak perlu memasak. Setelah selesai Ara kembali ke kamar, dia memutar musik All i Ask , ketika asik mendengarkannya tiba-tiba ponselnya berdering tanda pesan masuk.

The Princess grup (3)

Mela : Woi.

Clara : Apaan woy, uda malem gabaik berisik takut ganggu tetangga.

Mela : Tatengganya uda bubok, gapapaleh~ eh ra, gur mau nanys.

Amira : Bac*t kalian, gue uda nyenyak eh malah berbisik~

Clara : Typo tak terkendali neng~

Mela : Iya kurbel gue ra:v

Clara : Gue cariin terong²an mau?:v

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang