Pagi yang cerah. Sinar matahari bersinar menimbulkan kehangatan. Ara yang sudah siap dengan semua perlengkapannya, menuju ruang makan untuk sarapan bersama.
"Araa? Ayo turun sayang sarapan dulu" teriak bunda dari bawah.
"Iya bun bentar"
Ketika sudah di bawah Ara sarapan bersama Bundanya.
"Ra, bunda anter ya"
"Emm hari ini Ara di jemput temen Ara bun"
"Cowok apa cewek?" goda bunda sambil mencolek lengan mungil Ara. Pipi Ara memerah. "Aduh anak bunda bisa blushing sekarang"
"Ah bundaa" suara manja khas Ara. "Ayo jawab cowok ya? Ih uda punya pacar aja, gamau cerita lagi"
"Hehe, iya bun pacar Ara, maaf bun belum cerita, baru juga beberapa minggu kok" Bunda terlihat tersenyum kecil. "Bun? Ih bunda kenapa?"
"Lucu ya kamu, uda pinter pacaran aja sekarang"
Tok tok tok
"Nah tuh ra di jemput" goda bunda(lagi). "Ah bunda jangan gitu"
"Bi Ina bukain pintunya, suruh kesini orangnya ya"
"Baik nyonya"
Saat bi Ina membuka pintu dan benar saja itu Devan.
"Tuan? Temennya non Ara? Silahkan masuk tuan, non Aranya ada di ruang makan, silahkan"
"Makasih bi"
Devan melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Dengan langkah pasti dia menuju ruangan itu. Dan di lihatnya perempuan yang lebih tua dari Ara duduk di sebelah Ara, pasti itu Ibunya.
"Nak Devan?" sapa Yani(bundanya Ara) pada Devan.
"Iya saya Devan tante"
"Sini duduk sarapan dulu, ra siapin rotinya"
Devan mencium tangan Yani.
"Makan nak ayo gausah sungkan kalo sama tante"
"Iya tan"
Keheningan tergambar disana. Ara yang sedari tadi diam,bukan tidak mau bicara tetapi dia sangat deg-degan dengan ini, ini pertama kalinya dia mengenalkan pacarnya pada Bundanya. Devan yang malu malu di depan Yani sehingga tidak bersuara sama sekali.
"Kalian berangkat gih uda siang ini"
"I-iyaa bun"
Mereka berdiri dan berjalan ke halaman depan. Yani mengikuti mereka bermaksud mengantar sampai depan.
"Bun Ara berangkat ya" Ara berpamitan pada Bundanya, begitupun Devan.
"Devan titip anak tante ya, jagain selagi gaada tante"
"Iya tante, itu pasti"
Ara menaiki motor Devan.
"Bun, Assalamualaikum"
"Iya sayang, waalaikumsalam"
Sesampainya di sekolah, Devan dan Ara berjalan bersama melewati koridor sekolah.
"Aku anter ke kelas kamu ya" ara hanya bisa mengiyakan.Setelah di depan kelas terlihat Mela mulai menghampiri Devan dan Ara.
"Eghmm serasa dunia milik lo berdua ya, semuanya ngontrak" goda Mela yang ternyata sudah di sebelah Ara."Apa sih lo mel" pipi Ara memerah. "Sayang, kamu blushing mulu dah" Ara yang tak sadar langsung menutup mukanya.
"Udah ah kak, sana balik ke kelas lo kasian nih sahabat gue lo buat terbang mulu" Devan langsung menuju kelasnya.
Bel masuk pun berbunyi. Setelah bu. Mita selesai memberi pelajaran, bel istirahat berbunyi. Ara ingat dia mempunyai janji pada Wahyu.
"Mel, gue ke taman belakang sekolah dulu ya buat nemuin si Wahyu" Mela yang mendengar itu langsung membuka mulutnya tanda dan melototkan matanya tanda kaget. "Kenapa lo Mel?""Em-- gapapa ra, yaudah gih"
'Pasti si Wahyu mau ngebongkar semua tentang Devan' batin Mela.
Mela langsung mencari Amira, dan mengajaknya mengikuti Ara yang menemui Wahyu.
---
Ara sudah duduk di bangku taman. Wahyu baru saja datang.
"Ra? Sekarang gue mau ngomong sama lo, sebenernya gue gak tega sama lo tapi lebih baik gue jujur daripada gue ngeliat lo bahagia di balik drama yang sangat gapantes buat lo" Ara bingung apa yang di katakan oleh Wahyu. "Maksud lo apa sih yu? Gue gak paham tau gak?""Oke, lo itu--" Wahyu memberhentikan omongannya, dia tidak tega dengan Ara. "Gue kenapa yu?"
"Lo itu jadi bahan taruhannya Devan sama Leo, dan Devanlah yang berhasil dapetin lo" Ara sangat kaget dengan omongan Wahyu. "Maksud lo apa hah? Lo mau ngebuat hubungan gue sama Devan putus? Iya?"
"Kalo lo gapercaya, lo tanya sama 2 sahabat lo itu" Wahyu menaikkan nada bicaranya. "Lo tanya mereka, gue gamau lo terlalu dalam masuk ke masalah ini, lo berhak tau ra"
Ara terdiam, air matanya menetes. Wahyu berusaha memeluknya, tetapi Ara membrontak. Terlihat hati Ara sangat sakit saat itu. Mela dan Amira berlari menghampiri Ara.
"Ara? Lo harus tau, dia jujur ra, dia bener, gue sebenernya mau ngomong sama lo tapi ngeliat lo bahagia sama Devan gue ga tega" Mela berusaha membuat tenang Ara. "Lepasin gue, kalian semua jahat" Ara berlari menuju rooftop.Di rooftop Ara menangis dengan derasnya. Ara menyesali semuanya.
"Kenapa harus gue, gue salah apa tuhan" Ara berbicara sambil menangis."Raa?" Suara yang tiba tiba muncul dari belakang. Sontak Ara menoleh. "Wahyu?" Ara menghampiri Wahyu.
"Gue minta maaf ra, uda buat lo kayak gini" Ara menunduk,menghapus air matanya. "Lo gak salah Wahyu, gue mau bilang terima kasih sama lo, berkat lo gue tau semuanya" Wahyu memegang pundak Ara. "Gue tau lo cewek yang kuat ra"
"Mela, Amira?" Mereka juga ada disana. Ara menghampiri mereka. Memeluk mereka erat, begitupun mereka. "Ra, gue sayang sama lo, maafin gue uda boongin lo, maaf ra maaf" Ara memandang dua sahabatnya itu.
"Udah gapapa, gue tau itu kok, gue uda maafin kalian, makasih ya guys" mereka kembali berpelukan.
---
Bel pulang berbunyi. Devan menghampiri kelas Ara. Ara yang melihat Devan dari kejauhan langsung keluar kelas dan menunggu Devan.
"Hai sayang, yuk pulang aku anter" Ara melihat Devan dengan tatapan tajam. "Apa lo bilang? Gue minta putus""Loh ra? Kenapa?" Devan kebingungan. "Lo pura pura bego apa emang bego? Hah?" Devan terdiam. "Jadi lo uda tau ra? Ra gue minta maaf ra"
Devan menggapai tangan Ara, namun Ara menempisnya. "Gue uda maafin kok, cukup ya sekarang kita temenan aja, oke?" Devan tidak terima ini. "Tapi gue uda terlanjur sayang sama lo ra"
"Please ya kak, gue gamau lagi, cukup kak, pasti kakak dapet lagi yang lebih baik kok" Ara meninggalkan Devan. Devan mengacak rambutnya.
'Gue pantes dapetin ini, yaudah lah gue terima ini' batin Devan.
---
939words.Hufftt masalah Devan uda kelar~ yeaay.
Semoga kagak ada masalah lagi yaa hehe. Cerita makin abal gengs:v
Jangan lupa vomment:*
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Genç KurguApakah janji selalu diingkari? Untuk apa berjanji jika akhirnya mengingkari? Sudah cukup, janji itu terlalu sering kau ucap tetapi selalu menyakitiku. [Clara Joyodiningrat] [Wahyu Indrajaya Putra] Cover by; elisxrh