-5-

96 5 0
                                    

06.15
Ara terbangun dan langsung melihat jam di sampingnya.
"What? Jam 06.15 wah gilak bisa telat gue" Ara langsung mempercepat segala persiapannya dan meminta pak Amin mengantarkannya, tanpa sarapan.

"Pak Amin, ayo cepet uda setengah 7 ini, perjalanan gak deket, aku bisa telat ini" Oceh Ara. Pak Amin menuruti saja apa mau Ara. "Baik non"

06.43
Clara akhirnya sampai ke sekolah, padahal 2 menit lagi bel sudah berbunyi. Clara langsung memasuki lapangan. Di sudut lapangan terlihat anak basket sedang kumpul. Clara langsung berhenti dan pandangannya tertuju pada kaos bernomor 35. Dan tiba-tiba ada seseorang menepuk bahunya, sontak Clara kaget dan langsung menoleh pada seseorang tersebut. "Amiraaaaaaa" Amira langsung tertawa melihat sahabatnya itu.
"Lo sih kurang fokus, habis ini ada demo ekstra tau"

"Oh ya? Berarti bentar lagi kita kumpul di lapangan? Gue belum sarapan lagi"

"Beli roti gih di kantin, cepetan"

---
Seluruh murid berkumpul di lapangam untuk melihat demo ekstra dari setiap ekstra di sekolah SMA Nusa 2. Setelah semua ekstra sudah selesai, tinggal satu ekstra lagi yaitu ekstra basket. Clara dan Amira duduk paling depan untuk melihat demo dari ektra yang satu ini.

"Wih gilak pemain basketnya keren-keren banget ya ra!" Amira sangat terpesona dengan kedatangan pemain basket ke tengah lapangan. "Gue bilang juga apa? Tuh liat kak Devan! Sumpah demi apapun dia kerenn"

Setelah demo ekstra selesai, para murid baru di beri kesempatan untuk memilih ekstra mana yang akan jadi pilihannya. Ara memutuskan untuk mengikuti ekstrakulikuler English Club dan Amira mengikuti ekstrakulikuler Lukis. Di tengah perjalanan ke kelas, mereka berpapasan dengan Jihan. Dan Jihan langsung memberhentikan mereka.
"Eh stop, ra mir!"

"Kak Jihan? Kak ada yang mau aku tanyain" Jihan langsung menarik tangan mereka dan mengajak mereka untuk duduk sejenak dan mengobrol.

"Eh ra, kemaren gue uda bilang ke Devan, dan lo tau gimana respon dia?" Ara sangat penasaran dengan jawaban Jihan. Tetapi Ara mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan mengapa Devan bisa mengirim pesan ke Ara.
"Tunggu kak, kak Devan kemaren nge-chat gue! Itu kakak yang nyuruh?"

"What? Jarang jarang loh si devan mau nge-chat duluan, kemaren pas gue bilang kalo lo suka sama si Devan dia kayak penasaran gitu sama lo, dan gue gapernah nyuruh dia buat nge-chat lo!" Perasaan Ara campur aduk sekarang. Dan sepertinya Jihan ingin melakukan sesuatu.
"Penasaran? Aduh kak udah ah kak malu gue"

"Uda gausah bacot lah, ntar gue tunggu di depan aula ya, pulang sekolah"

"Tap--" Pembicaraan Ara terputus karna Jihan langsung pergi meninggalkan mereka.

---
Bel pulang sekolah berbunyi. Ara dan Amira langsung menuju aula untuk menemui Jihan. Ketika disana ternyata sepi dan mereka memutuskan untuk menunggu sebentar. 4 menit kemudian Jihan datang bersama seorang cowok,dan yak benar cowok itu adalah Devan.
"Hai ra, uda lama ya? Maaf ya" Ara sangat nervous saat itu. Tapi dia menyembunyikan seakan tidak ada apa-apa. " hai kak enggak kok barusan aja"

"Oiya van, nih yang namanya Clara" Kata jihan to the point

"Hai ra gue Devan" dengan mengulurkan tangannya devan mengajak Clara untuk berkenalan. Dan Clara membalas uluran tangan itu, mereka bersalaman. "A.. Aku Clara kak" dengan gemetar Clara menjawabnya.

'Kak devan please jangan natap gue kayak gitu, lo terlalu ganteng hari ini, jantung gue uda mau copot ini, aduh please tuhan ini kak devan gantengnya kenapa sampe melebihi batas sih?' Batin Clara

"Han,ra,mir gue balik dulu ya, gue mau latihan ntar sore"

"Oh oke dev"

"Take care ,kak" kata Ara pelan tetapi semua mendengar itu. Ara keceplosan, sontak membuat Jihan, Amira, dan Devan terlihat heran. Amira dan Jihan pun mengejeknya. "Eghmm.... Ciee"

"Aduh, sorry kak kelepasan, aku gak bermaksud kok" Ara terlihat sangat malu dan meminta maaf pada Devan. "Gapapa kali ra, makasih ya" Devan menepuk bahu Ara sebagai tanda bahwa Devan nyaman berteman dengan Clara.

---
Di rumah, Ara mengerjakan banyak tugas dari sekolah. Saat semua tugas terselesaikan, Ara membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ara mengecek ponselnya.
3 massage.
'Siapa nih? Banyak juga yang nge-chat gue wkwkwk' batin Ara.

Bunda : Ra, bunda pulang agak malem ya, mungkin jam 9, kamu jangan lupa makan malem ya.

"Oh bunda, yailah gabisa makan malem bareng bunda lagi deh gue"

Amira : Ra, gue besok boleh nebeng lo gak? Hehe.

"Hm amira mah, kirain siapa"

Tinggal 1 pesan yang belum di baca oleh Ara. Dari siapa kira-kira?

Devan : Hai ra.

"Sumpah demi apa? Kak Devan jago banget yak bikin orang melting, omg gue harus apa?" Perasaan Ara seperti melayang ke langit ke 7. Entahlah apa yang terjadi intinya Ara very very happy.
Setelah Ara menjawab pesan dari Bunda dan Amira, sekarang Ara menjawab pesan Devan.

Clara : hai juga kak.
Send.

Hampir 15 menit Ara menunggu, tetapi pesannya masih belom di jawab oleh Devan.
'Apa itu cuma di bajak? Atau Devan sengaja ngepermainin perasaan gue? Sumpah gue gak ngerti apa maksudnya, dan gue juga gak nyangka Devan gampang banget nerima gue jadi temennya, gak banyak orang yang kayak gini, apalagi cowok, ya gue harus ati-ati berarti.' Batin Clara.

Setelah 25 menit, Devan menjawab pesan itu. Dan Ara terlihat senang kembali, tapi tidak sesenang tadi.

Devan : Sorry ra, gue habis latihan, oiya besok pas jam istirahat ketemu di kantin ya ra.

Clara : iya kak gpp, oke kak siap.
Send.

"Ketemu? Di kantin? Baru tadi kenalan secara resmi terus besok ketemu? Aduh Devan lo bener-bener buat gue jadi bertanya-tanya"

---
Matahari sudah menampakkan sinarnya, jam menunjukkan pukul 05.47, dan Ara sudah siap dengan segala persiapan ke sekolahnya. Dan Amira sudah tiba di rumah Ara.

"Pak Amin, ayo berangkat keburu siang, bi ini rotinya sisa, Bunda masih di atas? Bunda belum sarapan bi?"

"Iya non bunda kayaknya masih tidur kemaren bunda pulangnya malem banget non hampir jam 12" kata bi Nisa yang sedang merapikan meja makan.

"Loh beneran bi? Yaudah nanti bilangin ke Bunda bi aku uda berangkat, nanti aku telfon aja bunda"

"Iya non siap"

---
Di sekolah, Ara dan Amira berjalan melewati koridor sekolah. Pemandangan yang tidak asing, ada seorang lelaki yang menyapa Ara. Ara sangat mengenal suara itu.

"Ara.." Sapa wahyu dari kejuhan.

"Ra, itu wahyu ra, gilak dia keren ya, eh tau gak dia itu anak Voly."

"Iya deh percaya yang selalu stalking Wahyu"

"Duh Ara mah"

"Eh yu, gue mau ke kelas dulu ya, mir, lo temenin wahyu dulu ya gue sibuk" Amira tau bahwa sebenarnya Ara tidak sibuk, ini hanyalah rencana yang di buat oleh Ara. "Tapi ra, gu--" belum selesai Amira berbicara, Ara memotong pembicaraannya.

"Udah jangan bacot, Wahyu duluan ya"

Ara pun meninggalkan Wahyu dan Amira berduaan. Ara lebih memilih cara itu untuk membuat sahabatnya bahagia.

Setelah pelajaran di mulai, Ara di perintah oleh Bu.Nani untuk meletakkan buku tugas teman sekelasnya di meja guru. Setalah selesai dari ruang guru, bel istirahat berbunyi. Ara ingat dia punya janji. Apakah Ara menemui Devan?

---
1163words.

Maafkan jika typo berserakan ya. Ceritanya segini dulu, biar makin penasaran,wkwkwk. Vommentnya di tunggu loh{} be active readers ya:*

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang