15- Dinner

49 2 0
                                    

Wahyu pov

Aku bersiap untuk menjemput Ara malam ini. Dengan hem putih dan perpaduan celana jeans hitam seperti acara formal padahal bukan. Wkwkwk.

Aku turun ke bawah untuk melihat persiapan kak Satria.

"Woy kak! Udah siap belom awas lo pake telat!"

"Iye bawel amat, PMS lo?"

"Gue cus duluan dah sampe ketemu di resto, kakak gue. Jangan kaget kalo gf gue lebih cantik"

"Tai lo!"

Ku siapkan mobil yang akan ku kendarai. Setelah itu aku langsung menjemput my princess---ehh belom, wkwkwk.

Sesampainya di rumah Ara ku parkirkan mobilku dan menitipkan di pak satpam rumah Ara.

"Assalamualaikum"

"Araa?"

Tidak terdengar satu suara pun dari dalam rumah.

2menit kemudian....

"Waalaikumsalam"

Tante Yani membukakan pintu dan mempersilahkan aku untuk masuk.

"Silahkan nak Wahyu"

Dan aku pun duduk di ruang tamu menunggu pujaan hati.

Tak lama kemudian turunlah seorang perempuan berparas cantik dengan drees putih selutut, rambutnya di gerai rapi. Ku pandang dari ujung kepala hingga ujung kakinya.
"Wahyu? Jadi berangkat apa ngga?" tanyanya yang sontak membuatku sadar dari lamunanku.

"Emm-- i..iya jadi ra"

"Bunda, Ara berangkat dulu ya"

"Iya nak ati ati yaa jangan pulang malem, Wahyu titip anak tante ya"

"Siap tante"

Aku dan Ara berjalan beriringan menuju mobilku. Keheningan tergambar jelas disana.

Saat sudah di depan mobil, ku bukakan pintunya. Ia tersenyum padaku dan itu adalah alasan mengapa aku semangat hingga sekarang.

Hening..

Hanya suara musik yang terdengar..

Ku kecilkan volume musiknya.

"Lo cantik malam ini" puji ku pada Ara. Ara hanya tersipu malu. "Thanks, you too"

"Hah? Maksud lo gue cantik?" Ara menepuk jidatnya. "Cape dah gue,maksud gue tuh lo--" tiba tiba Ara berhenti berbicara.

"Kenapa gue ra?" Ara tersenyum pipinya memerah. "Lo ganteng Wahyu"

"Hm blushing dah Ara"

**

Clara pov

Aku mengakui malam ini 'dia' sangat tampan. Rapi jadi enak kalo di lihat. Sebenarnya aku tidak tau kemana tujuannya. Tapi bayangan ku dia membawa ku untuk makan malam.

Keheningan yang tergambar di dalam mobil..

Ketika Wahyu mengecilkan volumenya, aku sedikit heran. Kenapa?

Akhirnya dia buka suara. Dan dia memujiku. Pipiku memerah seketika, jantung yang awalnya normal berdegub 3kali lebih cepat.

"Lo cantik malam ini" ucapnya padaku. Terbang seperti tidak menginjak tanah lagi itu yang aku rasakan.

"Thanks, you too"

Setelah sampai di tempat tujuan, dan benar dugaan ku. Restaurant Makan, yang ya bisa di bilang 'mewah' suasana romantis tergambar disana.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang