-16-

58 4 3
                                    

Hari terakhir UKK. Pagi ini Ara di antar oleh Ayahnya ya seperti perjanjian, Ayahnya meminta Ara untuk tidak di jemput oleh siapa siapa dan harus di antar oleh Ayahnya. -sedikit egois ya, tapi kan ini bukti rindu Ayahnya ke Ara-

Ara sudah siap dengan semua persiapannya. Jam sudah menunjukkan pukul 05.45 waktunya Ara untuk berangkat.
"Ara ayo nanti telat loh" ucap Ayahnya yang sudah ada di ambang pintu. "Oke sudah siap yah"

Di dalam mobil, Ayahnya bercerita bahwa Ara akan di kenalkan kepada anak teman Ayahnya. Tujuannya? -anda penasaran? Sama saya juga-

"Emang siapa sih yah? Ini uda jaman modern masih aja ada jodoh jodohan" Ayahnya tertawa kecil. "Siapa bilang mau di jodohin cuma di kenalin, nanti kalo kalian uda saling kenal baru deh Ayah jodohin"

"Tuh kan sama aja yah, ujungnya juga di jodohin" Ara memasang muka cemberutnya. "Yaudahlah gausah di bahas dulu ya nanti aja bahasnya"

"Pokoknya Ara gamau, lagian masih kecil juga"

Mood Ara pagi ini sudah di rusak oleh Ayahnya. Ya, Ara sangat bete dengan rencana Ayahnya.

---
Di sekolah, Ara langsung menuju ruangannya, sendirian. Pada saat di tengah lapangan ada tangan yang menyentuh pundak Ara. Langkahnya terhenti. Ara mulai ketakutan, Ara takut jika kejadian waktu itu terulang. Siapa yang akan menyelamatkannya?

Ara memberanikan diri membalikkan badannya ke arah orang itu. Dan---

"Wahyuuuuuu!!"

Itu adalah Wahyu. Wahyu tertawa senang.

"Kenapa muka lo? Sedih amat"

"Lo adalah orang kedua yang ngerusak mood gue pagi ini, kesel gue" teriak Ara di tengah lapangan itu. Ara langsung meniggalkan Wahyu tanpa izin dan menghilang dengan sekejap.

"Hah? Gue orang kedua? Lah yang pertama siapa?" Wahyu berpikir keras. "Siapa ya?" Wahyu melanjutkan jalannya menuju ruang ulangan.

---
Ulangan sudah selesai, semua murid sudah boleh pulang. Ara menunggu jemputan di depan gerbang. Mela sudah terlebih dahulu pulang dengan Devan. Dan Amira? Sudah di jemput sama supirnya.

Saat Ara melihat sekeliling dan matanya terhenti pada saat dia melihat seorang lelaki memakai jaket biru tua, Ara sangat kenal dengan jaket itu bahkan postur tubuh orang yang memakainya. Di telitinya lebih dalam. Dan yak--- itu Wahyu. Terlihat Wahyu sedang memegang bunga mawar dan sedang berbicara serius dengan wanita di depannya. Siapa wanita itu?

Ara yang memandang terus Wahyu dengan wanita itu, dan membuat Wahyu beralih pandang pada Ara yang tidak begitu jauh dari tempatnya. Ara yang tau bahwa Wahyu melihat ke arahnya langsung memalingkan wajahnya kembali ke depan. Wahyu berusaha menghampiri Ara namun gagal, Ara masuk ke mobil karena sudah di jemput oleh Pak Amin.

**
Wahyu pov

Aku sedang berbicara dengan Stella, gebetan Bagas. Bagas menitipkan bunga mawar dan sebuah surat padaku untuk memberikannya pada Stella.
"Stel, nih bagas nitipin ini ke gue, dia gaberani ngasih langsung, dia kan cupu" kataku pada Stella.

"Serius lo ini buat gue?"

"Iya ini buat lo"

Ketika aku sedang berbicara dengan Stella tiba tiba aku merasa ada yang memperhatikanku sedari tadi. Aku mengalihkan pandanganku pada orang tersebut. Sontak aku kaget ternyata itu-- Ara.
"Stel yaudah ya gue duluan, bye"

Aku mencoba menghampirinya, namun gagal dia sudah naik ke dalam mobil.

"Aduh gilak kalah cepet gue, pasti deh salah paham, gue belom sempet minta maaf tadi pagi, sekarang gue buat kesalahan lagi"

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang