-14-

53 2 0
                                    

Author pov

Pagi menyapa, dengan hangatnya matahari. Ara bersemangat untuk berangkat ke sekolahnya. Hari ini Ujian Kenaikan Kelas dan setelah itu sekolah libur.

Hari ini Ara berangkat ke sekolah bersama Wahyu. Seperti biasanya Wahyu yang menjemput.

Ara turun ke bawah menemui Ayah dan Bundanya untuk sarapan bersama.

"Ayah" Ara memeluk Ayahnya dari belakang.

"Iya sayang sini sarapan" Ara duduk di sebelah Ayahnya. "Hari ini Ayah anter ya ra?"

"Aku di jemput yah sama Wahyu, gimana dong?"

"Yaudah deh gapapa, besok pokoknya kamu di anter Ayah"

"Oke siap pak komandan"

"Udah jangan ngobrol aja dong sarapannya kapan" kata bundanya kesal.

"Bunda jelous yah" Ara tertawa kecil.

Selesai sarapan, Ara menunggu Wahyu di depan gerbang di temani Ayah dan Bundanya. Dan tak lama mobil Wahyu pun datang. Wahyu memarkirkan mobilnya dan turun dari mobilnya.
"Assalamulaikum om, tante" ucap Wahyu dengan sopan dan mencium tangan Yudi dan Yani.

"Waalaikumsalam"

"Yaudah bun, yah Ara berangkat ya" Ara menyalami tangan Ayah dan Bundanya.

"Ati ati ya sayang" Ayah Ara mencium kening anaknya.

"Iya ayah aku"

Ara menaiki mobil Wahyu. Mereka pun berangkat.

***

Setelah sampai di sekolah. Mereka berjalan beriringan dan semua yang melihat mereka berbicara seenak jidat mereka. Ya maklum Wahyu memang cogan sekolah ini walaupun belum lama sekolah disini.

"Eh tuh kan cogannya 10 ipa 3 ya? Gilak beruntung banget cewenya"

"Ih pantesan juga sama gue"

"Cogan gue di rebut"

"Omg baby honey sweety gue selingkuh"

"Cewe itu pho gue"

"Kesel deh liatnya gak cocok"

"Beb Wahyuu, dedek di kemanain?"

"Dedek emessh gue"

Begitulah omongan omongan cewek cewek yang ada di sekitar saat Ara dan Wahyu jalan bersama.
"Ra, gue mohon jangan dengerin ya"

"Gue anggep angin lewat"

"Yaudah yuk lanjut"

Pada saat mereka melewati koridor tiba tiba ada yang menghentikan mereka. Ara dan Wahyu pun berheti.
"Ngapain lo?" ucap Wahyu ketus.

"Gue mau minta maaf ke Ara"

"Udah gue maafin kok kak, kalo kak Devan mau deketin Mela, gapapa asal jangan sampe ngulangin kesalahan untuk kedua kalinya" Devan menggapai tangan Ara, tapi Wahyu mencegahnya. "Gausah pegang pegang dah lu"

"Yu, gue mau jadi temen lo. Maafin gue"

"Wahyu udah deh jangan ke bawa emosi, udah ya please" bisik Ara.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang