-12-

51 3 0
                                    

Pagi ini Ara mengawali harinya dengan semangat 45, ya hari ini hari libur.

Drrrtttt---
Ponsel Ara berbunyi.

From : Wahyu.
Wahyu : Ra, jogging bareng mau?

Ara segera membalas pesan dari Wahyu.

Clara : Ayok:) lets go.

Wahyu : Gue jemput!

Ara mempersiapkan diri. Setelah rapi Ara turun ke bawah menemui bundanya.

"Ra, mau kemana? Cantik amat" goda Yani.

"Halah bunda mah bisa aja, Ara mau jogging sama Wahyu" Yani yang mendengar tersenyum kecil. "Bunda mah kebiasaan selalu gitu"

"Lah kamu kemarin sama si Devan sekarang Wahyu. Siapa lagi si Wahyu itu?" Ara yang mendengar itu moodnya langsung turun. "Bunda please jangan sebut nama Devan lagi, Ara uda move on dari dia" Ara menekan kata 'move on' agar Yani paham.

"Hah? Maksudnya gimana?" Ara memutar bola matanya malas. "Aduh bunda Ara itu uda PUTUS" lagi-lagi Ara menekan kata 'putus'.

"Oh gitu iya bunda paham, kenapa kok bisa?" Ara berusaha mencari alasan agar Yani tidak tau tentang masalah Devan. "Ya ada lah bun masalah, jadi Ara memutuskan untuk berteman aja"

"Ya lebih baik sih itu, yang penting kamu gabole terlalu terpuruk sama masalah ini" Ara mengangguk.

Tok tok tok.

"Bun kayaknya itu Wahyu deh bun, Ara bukain pintu dulu ya" Yani hanya bisa mengiyakan.

"Assalamualaikum tante"

"Waalaikumsalam" Yani membalikkan badannya. Dan iya itu Wahyu, dengan sopan Wahyu mencium tangan Yani. "Ini nak Wahyu?"

"Iya tante saya Wahyu" Yani mencolek lengan Ara. "Ra, cakepan yang ini tau" bisik Yani.

"Apaan sih bun, sama aja ih" Yani tersenyum pada Wahyu. Wahyu dan Ara segera berpamitan dan berangkat untuk jogging.

"Tante, saya sama Ara berangkat dulu ya te" Yani tersenyum(lagi). "Iya nak"

Ara dan Wahyu segera menuju tempat jogging.

Di tengah perjalanan, Wahyu tiba tiba mengerem mendadak sehingga membuat Ara langsung memeluk tubuh Wahyu. Ara yang sudah sadar langsung melepas pelukan itu.
"Apaan sih lo! Kalo bawa motor yang bener napa" Oceh Ara kesal. "Maaf maaf ra, gue tadi liat kucing nyebrang ya gue takut kucing itu ketabrak jadi gue ngerem mendadak"

"Yaudah deh lanjut"

Mereka melanjutkan perjalanan.
Setelah sampai tujuan, mereka langsung jogging bersama.
'Bidadari dari mana sih lo ra? Cantik banget,gue gamau jadi pacar lo, langsung jadi suami lo aja' batin Wahyu.

Ara melambaikan tangannya di depan mata Wahyu. Ara memutar bola matanya malas.
"Woy Wahyu lo mau jogging apa ngelamun hah?" Wahyu belum juga tersadar dari lamunannya. Ara memukul lengan Wahyu keras.

"Awwww-- sakit tauk!" teriak Wahyu yang membuat semua orang disekitar mengalihkan pandangan mereka pada Wahyu.

"Jangan keras keras Wahyu ganteng" Ara mencubit perut Wahyu. "Aww-- iya Ara cantik maaf, hehe"

"Lagian lo sih jogging apa ngelamun?" Wahyu tersenyum kecil. "Lagian lo terlalu cantik hari ini"

Ara memang terlihat cantik hari ini, dengan rambut yang di kuncir dengan paduan kaos biasa dan celana olahraga membuat kecantikan asli Ara terlihat jelas disana. Cewek sederhana seperti Ara memang sudah jadi idaman Wahyu dan cowok lainnya.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang