-11-

64 5 0
                                    

Hari ini Ara pulang di jemput oleh pak Amin, ya kembali seperti semula sebelum dia jadian sama Devan. Ara menelfon bundanya.

"Halo assalamualaikum bunda" suara Ara masih terlihat jelas jika dia baru saja menangis.

"Waalaikumsalam sayang, kamu habis nangis ya? Kenapa sayang?"

"Nanti Ara cerita ya bun, bun ayah bulan ini ga pulang?"

"Ayah? Mungkin pulang nanti coba bunda telfon lagi"

"Yaudah bun, maaf Ara ganggu waktu bunda"

"Gak masalah sayang"

"Assalamualaikum bunda"

"Waalaikumsalam sayang"

Ara menutup telfonnya.

---
Setelah sampai di rumah, Ara langsung menuju kamarnya. Berbaring di tempat tidur. Menenangkan pikirannya. Hingga Ara tertidur.

Beberapa jam kemudian.
"Ra, bangun nak, ayo mandi sana uda sore" suara Yani membangunkan Anaknya.

"Bunda, jam berapa ini bun?" Ara langsung terbangun melihat jam di sampingnya. "Hah? Uda sore banget ini" Ara langsung lari ke kamar mandi. Dan Yani hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.

---
Setelah mandi Ara duduk sejenak menghadap cermin yang ada di kamarnya.
'Gue harus ngelupain yang namanya Devan, mungkin memang dia bukan takdir gue, dia juga pernah bahagiain gue, dan itu lebih dari cukup, walaupun akhir dari semuanya bukan happy ending' batin Ara.

Ara membuka ponselnya.

From : Wahyu.
Wahyu : Ra? Lagi sibuk nggak?

"Wahyu? Sikap dia ke gue kyk nunjukin dia itu suka sama gue, tapi Amira? Udah ah gue bales aja siapa tau ada info lagi"

To : Wahyu.
Clara : Engga yu, kenapa?
Send.

Ara membuka grupnya.

The princess grup (3)

Clara : Mela, Amira:)

Mela : Apaan sayang?

Clara : Pengen maen oy~

Mela : Gue pengen curhat ra, penting kali ini gue mau to the point aja. Gue ke rumah lo ya.

Amira : Mela jemput gue! Gue ngikut:v

Clara : Cuzz gih gue tunggu.

Ara membuka pesan dari Wahyu.

Wahyu : Jalan kuy:)

Clara : Sekarang? Gue gabisa kalo sekarang.

Wahyu : Yaudah gak sekarang, lo bisanya kapan?

Clara : Besok mungkin bisa:)

Wahyu : Oke, deal.

Clara : Yoi~

Ara meletakkan poselnya di meja. Ara turun ke bawah untuk menemui bundanya yang lagi asik menonton tv.

"Bunda" sapa Ara dan langsung duduk di sebelah bundanya.

"Apa sayang?" Yani sedang asik menonton film india. "Asik ya bun, film indianya" Ara menggoda Yani.

"Bun telfon Ayah bun" dengan suara manja khas Ara, Ara merayu bundanya. "Ambil hp bunda gih"

Ara bergegas mengambilnya. "Ini bun" Bundanya langsung menelfon Ayah lewat video call.

Ayahnya mengangkat panggilan itu. Ara mematikan tv-nya bermaksud agar tidak berisik.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang