Spesial buat squad Yuta dan YuTae shipper /hah/ udah abaikan aja, ini pemanasan sebelum ending:)
Yuta sudah kembali pergi kesekolah setelah tiga hari kunjungan Gadis. Walaupun harus memakai tongkat dan antar jemput, itu gak berpengaruh sama sekali untuk membuatnya kembali ke sekolah. Saat memasuki ruang kelasnya, ia terdiam melihat banyak hiasan. Tak seperti biasanya, kelas yang biasanya suram dan mencekam itu disulap menjadi berwarna karena kembalinya Yuta.
"Welcome back, Yuta sayang~" sambut Taeyong dengan kalimat yang menggelikan bagi Yuta, tak lupa memberi pelukan hangat untuk cowok itu.
"whew, jijikin tau, Yong" cibir Yuta dan melepaskan pelukan itu lalu memandang Taeyong dengan tatapan jijik.
"Yuta senpai so sadis. Aku udah mencoba kiyowoh loh demi kamu. Bbuing bbuing" Taeyong mengeluarkan aegyo langkanya dan membuat Yuta semakin geli.
"Udah, Yong. Kalo Yuta gak mau aegyo lu, mending tunjukkin ke gue aja, ye gak? Biar gak mubazir" sahut Jaehyun dan terkekeh.
Gak mau kalah. Si kembar Jo dan Minwoo juga menyambut kedatangan Yuta gak kalah heboh. "Yuta senpai! Akhirnya dirimu gak nyasar ke rumah sakit lagi. Kita-kita kangen tau.." ucap Youngmin dan memeluk sohibnya itu.
"Iya, kangen plus stress banget tiap ada pr gak ada setoran jawaban, pas ulangan matematika sama fisika juga, sumpah, bikin pasrah" Kwangmin menambahkan dan ikut berhambur ikut memeluk Yuta.
"Sianying. Makanya usaha dikit dong. Jangan gantungin gue mulu, gue bukan jemuran. Dan juga, bisa gak, jangan meluk gue dulu? Tumpuan gue cuma satu coy!" ketus Yuta dan menjitaki kepala mereka.
"selaw mas~" ucap Minwoo santai.
Tersirat ide gila di otak Yuta saat itu juga, berpura-pura tak bisa membedakan wajah si kembar itu. Dia ingin tau reaksi mereka bagaimana. "Hn.. maaf yah, Kwang. Reflek" dia menepuk bahu Youngmin dan disambut dengan tatapan bingung cowok itu.
"Lah, Kwangmin mah yang ini. Yang poninya ke arah kanan. Yakali dua minggu lebih absen langsung gak bisa bedain mana gue mana adek gue?" cerocos Youngmin tak seperti biasanya.
"Eh? Kok Kwangmin makin ganteng ya? Dulu lu kalah sama abang lu, loh, Kwang! Tapi masih gantengan gue sih, ehehe"
"Kwangmin udah ganteng mutlak dari sananya" ucap Kwangmin membenahkan kerah seragamnya dan bergaya sok cool. "T-tapi, bisa gak diakhirnya jangan muji diri sendiri? So narcissistic" lanjutnya.
"You know me so well, kaya gak tau gue aja" Yuta nyengir dan berkata "sorry, tadi gue cuma bercanda, Young. Gue masih bisa bedain kalian kok"
"Udah diduga" celetuk Minwoo dan menyunggingkan bibirnya.
"Aduh princess kita jangan galak-galak dong say" celetuk Yuta dan menepuk-nepuk pipi Minwoo yang ia sebut princess.
Ia memutar kedua bola matanya malas dan menyentak Yuta. "jangan panggil gua Princess! Geli tau! Ganteng gua juga udah mutlak. Kenapa dipanggil Princess terus ha?!"
"Ganteng lo tuh masih dipertanyakan, Minu~" goda Yuta lagi dan terkekeh.
"Mas Yuta kita udah sehat!" sambut Akbar yang baru saja memasuki ruang kelas.
Disusul Axel, ia merangkul leher kedua temanya itu. "Hari ini, makan apapun gue yang traktir, Yut!"
---
"Kak, aku duluan yah. Dah!" Gadis berlari mengejar teman-temannya yang sudah berjalan mendahuluinya. "Oh iya! Cepet sembuh kakinya!" teriaknya dan meringis lalu kembali berlari.
Yuta hanya tersenyum kecil melihat tingkah Gadis yang imut itu. Melihat punggung gadis itu yang kian lama menghilang tertelan belokan. Ia terus berjalan dengan bantuan tongkatnya, menuju gerbang sekolah.
"YUTA!" Teriak seorang laki-laki dari belakang Yuta.
Yuta menoleh kesumber suara, ia mendapati seorang laki-laki berlari menghampirinya. Laju lelaki itu memelan seiring jaraknya yang makin memendek. Tuk.. tuk..Ia terhenti. Lelaki itu mulai mengatur nafasnya dan berdiri tegap. Maniknya yang sayu itu ia sejajarkan dengan milik Yuta agar terjadi kontak mata antara mereka.
"Kenapa, Yong?" tanyanya.
Ditepuknya bahu Yuta lalu menghela nafas. "inget chat kita dulu?" tanyanya dan mendapat tatapan bingung dari temannya itu. "soal taruhan kita dan Gadis.. inget?"
"Oh, itu.." jawab Yuta dengan santainya. "jangan harap gue ngelepasin dia gitu aja" lanjutnya.
"kita bersaing secara sehat, okay? Biarin Gadis yang milih diantara kita" ucap Taeyong dan melangkahkan kakinya pergi.
Dengan sigap, Yuta meraih lengan Taeyong. "gue gak bisa. Gue beneran jatuh hati ke Gadis. Gue gak bisa jadiin dia bahan taruhan lagi" Yuta memejamkan matanya sejenak. "asal lo tau aja, tanpa disuruh milih pun, Gadis bakalan milih gue. Yuta. Jadi, mendingan lo cari cewek lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings ● Nakamoto Yuta ✔
FanfictionIf a kiss was a raindrop, I'd send you a shower. If a hug was a second, I'd send you an hour. If a smile was water, I'd send you the sea. If you needed love, I'd send you me -YUTA Copyrightⓒ2016-leettlevain