Chapter 2

8.3K 842 6
                                    

Jika Baekhyun boleh memilih, ia akan memilih untuk pindah kelas sekarang juga. Karna apa?

Pertama, Crushnya berada di sini, tepat duduk di sebelah kirinya. yang kedua, adalah kehadiran orang gila yang terus memperhatikannya, sialnya orang itu duduk di samping kanannya, sedang menopang dagu dengan tangannya menghadap dirinya. Dan yang ketiga, seorang siswi yang terus menatapnya tidak suka dan lagi sialnya berada di barisan depannya.

Luhan dan Sehun sendiri memilih untuk duduk di depan daripada di belakang seperti dirinya.

"Kenapa kau bisa mendapatkan kerlingan Pangeran kita di saat aku.. Ketua club fansnya saja tidak bisa mendapatkannya?". Baekhyun melirik name-tag siswi itu dengan cepat. Jelas sekali ia terganggu dengan semua pertanyaan tak bermutu itu.

"Kau bisa menjawabnya.. Baekhyun-ssih yang terhormat".

"Kang Seulgi,.. Jika saja kau bukan wanita sudah kuhajar kau".

"Dengar yah, aku tidak peduli itu".

"Tapi aku peduli.. Kau tahu, Pangeran Chanyeol adalah orang yang selama ini kukejar". Baekhyun tertawa karna ini, bisa-bisanya ada manusia yang seperti Seulgi.

"Kalau begitu kau bisa mengejarnya lagi.. Sampai kau lelah kau bisa mengejarnya semaumu, Kang Seulgi-ssih".

Bisa kita lihat jika Seulgi tengah mengeraskan rahangnya karna menahan emosi.

Baekhyun pergi begitu ia selesai dengan yang tadi, ia cukup puas melihat wajah itu memerah.

Tapi sebenarnya, yang Baekhyun pikirkan di sini adalah yang Seulgi masalahkan.

Kenapa seorang bernama Park Chanyeol itu mengedipkan mata kepadanya? yang jelas Baekhyun tidak mengenal orang itu sama sekali.

Baekhyun cuek kembali.

.

"Kau tidak melihat betapa mengerikannya si kang itu, dia terus menatap orang yang kuberi kedipan exclusifku. Dia benar-benar orang yang harus aku masukkan dalam daftar hitam".

"Dia semakin buas saja, dan tentang orang itu.. Aku penasaran seperti apa orangnya, Kau tahu siapa namanya". Chanyeol berhenti meminum jusnya.

"Kalau tidak salah Byun Baekhyun, dia cukup imut menurutku". Chanyeol membayangkan wajah manis itu sekarang.

Chen memperhatikannya, jangan-jangan Chanyeol sedang memikirkannya.

"Kau tidak tahu siapa yang kau bicarakan saat ini?".

"Apa yang kau maksud! tentu saja aku tahu dia Baekhyun yang berada di kelas yang sama denganku". Chen memutar bola matanya.

"Benar-benar tidak tahu atau kau yang bodoh? Dan apa tadi kau saat membicarakannya, Manis.. Yang benar saja, dialah orang ganas yang kumaksud tadi pagi".

"Tunggu?! Jadi dia.. Bagaimana bisa.. tubuh semungil itu?". Chanyeol menggeleng tak percaya.

"Itu dia.. Kau belum tahu dia ketua Club Hapkido?".

"Aku tidak menyangka! Dia sungguh seorang ketua".

"Memang itulah kenyataannya".

"Ini sungguh menarik". Chanyeol tersenyum senang.

"Jangan bilang kau ingin menjadikannya kekasih? jika benar, yang ada hanya babak belur di wajahmu.. Sebaiknya kau jaga jarak dengannya, kawan!".

"Kau justru membuatku tertantang ingin memilikinya.. Kau punya sesuatu? Seperti kartu as-nya".

Chen menepuk jidatnya yang seksi, Chanyeol benar-benar akan habis jika ia berpikir Baekhyun bisa di jadikan mainannya seperti beberapa yeoja yang sudah-sudah.

"Kau gila".

"Baekhyun bahkan mengatakan hal yang sama sepertimu".

Chanyeol lalu tersenyum seperti seorang Joker, jiwa pemain dalam dirinya telah kembali.

.

"Aku seperti punya sesuatu yang tidak mengenakan tentangmu, Baek".

"Jangan bercanda Lu.. Instingmu bisa saja salah".

Sehun mengangguk mengikuti ucapan Baekhyun.

"Semoga saja memang salah". Tapi ia memang seorang yang perasa.

Jadi seharusnya insting Luhan tidak pernah meleset. Dan apa yang ia lihat adalah jawabannya.

Pangeran Chanyeol dan Prince Kris datang dari arah yang berlawanan.

TBC..

Why Why? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang