Hari ini pertama kalinya Baekhyun mendapatkan bully-an. Dan untuk satu hal ini Baekhyun benar-benar tidak tahu harus apa, membalas balik atau mendiaminya.
Semua orang mulai menatapnya remeh, tidak ada sapaan ramah seperti biasanya. Ini jelas berbeda dari kesehariannya yang selalu di segani.
Tapi untuk sekarang, semua siswa dan siswi saling berbisik memandangnya rendah. Hari yang berat.
Setidaknya Luhan masih bersamanya, dan... Kris?
Dia datang.
"Aku pikir tidak masalah punya sesuatu yang memalukan". Yang di maksud Kris adalah video Baekhyun yang tengah memakai kostum cosplay. "Tapi seseorang yang tidak menyukaimu, pasti mereka menginginkan hal ini".
Baekhyun ingat selain fans, dia punya banyak haters di luar sana. Apalagi mengingat banyak yang ingjn mengalahkan Baekhyun untuk tanding hapkido. Tidak heran sih?.
"Semangat!".
"Hah?". Baekhyun malah menganga dengan gayanya. Krispun ingin tertawa karnanya.
"Semangat yah? Baekhyun".
"Tidak". Baekhyun menggeleng. "Aku hanya terlalu excited". Kali ini Kris yang di buat menganga.
"Kau ini". Lalu mereka saling melempar senyum.
Boleh menobatkannya sebagai hari terindah bagi Baekhyun.
.
Nyatanya hari ini bukan hari terindah untuknya, di penghujung sore, Baekhyun terjebak pekerjaan di perpustakan bersama Luhan dan tentu saja Sehun.
"Kau kan tahu jika pangkatnya di depan lalu di kurangi". Itu Luhan.
"Ne, selain itu Cho saem sudah memberikan yang mudah-mudah". Nah, yang ini Sehun.
Mudah bagi kalian bicara, Baekhyun harus absen saat itu karna lomba sialannya. Itu alasan kenapa ia lambat menerima materi.
Tapi untunglah Baekhyun tidak terlalu bodoh.
Baekhyun mulai mengerjakannya, dan berhenti mengerjakannya saat Luhan memulai percakapan.
"Apa kau tahu kalau Prince Kris dan pangeran Chanyeol itu bersaudara". Mungkin jika tidak ada nama Kris Baekhyun tidak peduli. Apalagi ada nama Chanyeol.
"Benarkah?". Baekhyun tak pernah tahu.
"Berita itu jadi topik panas kemarin di madding.. Aku juga baru tahu sekarang, itupun Sehun yang tahu". Luhan memandang sekilas Sehun yang mengangguk.
"Itu karna pernikahan ibu Kris dengan ayahnya Chanyeol". Sehun menjelaskannya. Tapi itu tidak cukup.
Kalaupun mereka bersaudara, kenapa aura mereka saat berdekatan terasa sangat mengerikan. Dan yang Baekhyun tahu hubungan keduannya tidak terlalu baik.
"Selain itu, dulu mereka punya kisah cinta segitiga yang membuat keduannya tidak akur". Baekhyun menatap Sehun.
"Apa kau seorang penggosip?". Sehun kalap, itu menggeleng dengan yakin.
"Itu adalah berita lama, kau tidak mengetahuinya karna kau sibuk di club saat itu". Luhan menengahi.
Mulai berpikir, masih berpikir, selalu memikirkan.
Kenapa hal ini membebaninya.
.
Pagi yang menyenangkan dengan loker yang indah.
Baekhyun menghela nafas saat note coretan hinaan banyak bertebaran di lokernya, ia membersihkannya dengan telaten. Dan saat menutup pintu loker, seorang pria tinggi nampak tersenyum padanya.
Baekhyun menatapnya horor.
"Mwoya?". Raksasa itu tak berhenti tersenyum walaupun tahu tenggorokannya akan kering.
"Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku yang kemarin". Ia menaik turunkan alisnya. Baekhyun menatapnya jengah.
Yang kemarin, yang katanya tertantang untuk memilikinya. Apa itu sebuah ajakan.
"Terserah!". Baekhyun berbalik untuk pergi, ia pusing karna pagi-pagi sudah mendapatkan hal gila, dari orang gila.
"Baek". Anak itu bahkan terus memanggilnya. Baekhyun tidak peduli.
Ia hanya ingin pergi.
Ia tidak mau__
Tangannya di tarik dari arah berlawanan.
Seperti slow motion, saat tubuh berbalik ia sudah berada di pelukan seorang pria. Tepatnya Park Chanyeol.
Karna baru saja sebuah telur, tepung, dan minyak berjatuhan di atas kepalanya. Maksudnya di kepala Chanyeol.
Hah....
"ASTAGA!!!".
Para siswi menjerit dari jauh yang menyaksikannya.
Yang menumpahkannya juga tak kalah kagetnya.
Semua yang berada di sana, yang menyaksikannya hanya bisa diam.
Termasuk Baekhyun sendiri. Ia berada dalam jarak yang sangat dekat dengan Chanyeol.
Melihat Chanyeol melihatnya, dengan senyum di buat-buat. Seolah mengatakan ia baik-baik saja.
Karna seharusnya Baekhyun yang mendapatkannya.
.
"Ini". Chen tidak menyangka saat Baekhyun, ketua club hapkido itu mendatanginya dengan terburu-buru hanya untuk mengambil baju ganti Chanyeol. Serius.
Chen di buat tidak percaya.
"Gomawo". Chen mengangguk. Baekhyun langsung pergi.
Ketempat dimana Chanyeol berada.
Itu adalah ruang ganti. Para siswa biasa menggunakannya saat akan berenang atau setelahnya.
Baekhyun menatap Chanyeol sekilas sebelum memberikan baju ganti milik Chanyeol. Untung saja anak membawa cadangannya. Walaupun baju olahraga dengan kerah tingginya.
Setelah Chanyeol masuk ruang ganti dan membersihkan dirinya dengan mandi singkat di sini. Chanyeol setidaknya muncul dengan lebih segar dari pada sebelumnya yang sangat berantakkan.
Baekhyun memperhatikan saat Chanyeol mengusak rambutnya yang basah. Dan Baekhyun baru saja sadar jika ia begitu intens memperhatikannya.
Ia menggeleng.
"Kau masih di sini?". Baekhyun gelagapan.
"Kupikir kau hanya mengantar pakaianku".
"Dan kau pikir aku akan lari begitu saja. Setelah melihatmu menikmati bau amis yang seharusnya aku dapatkan".
"Ah.. Kau khawatir begitu?".
"Jangan besar kepala, hanya karna kau menolongku tadi.. Aku harus mengkhawatirkanmu, itu tidak mungkin!". Chanyeol mencoba menelisik.
Tanpa sadar tubuhnya sudah begitu dekat dengan Baekhyun. Baekhyun mundur selangkah walaupun tatapan ketakutannya tak ia tunjukkan.
"Mwo!!".
"Jadilah kekasihku".
Update cepet, semoga bisa update dalam waktu dekat lagi.
Itu saja, selebihnya di mohon untuk voment yang banyak. Yang banyak.
Bow!
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Why? [COMPLETE]
FanfictionByun Baekhyun adalah perusuh sekolah yang sialnya berprestasi di olahraga Hapkido, sedangkan Park Chanyeol adalah pangeran sekolah yang ramah dengan fansnya yang banyak. Suatu hari mereka bertemu. "Aku mendapatkan video tentangmu yang berdandan sepe...