Chapter 12

3.4K 356 8
                                    

T/N: Recommend lagu exo cbx-playdate, and exo-lucky.. Chapter favorit saya, so fluffy~

.

Keinginan Baekhyun, adalah mutlak perintah bagi telinga Chanyeol. Chanyeol membawa Baekhyun ke restaurant chinese di daerah hongdae, tidak terlalu sulit mencarinya karna waktu lima menit cukup hingga mereka sampai.

Restaurant asli china dengan ornamen khas nya. Chanyeol memesan terlalu banyak, dan Baekhyun tidak bisa tidak berbinar, daging di mana-mana. Tanpa menunggu lama Baekhyun langsung memasukan sayur beserta daging kedalam dua kuah yang mendidih ini, menunggu beberapa menit hingga daging dan bahan lainnya matang.

"Kau senang?". Baekhyun tanpa sadar tersenyum sambil menganggukan kepalanya dengan antusias.

Chanyeol tersenyum maklum.

Sementara makanannya sudah bisa di nikmati, mereka memakannya dengan lahap. Bersenang-senang seperti ini apalagi bersama Baekhyun, Chanyeol tidak bisa menyangkal jika ia senang luar biasa.

Tanpa sorot tajam Baekhyun seperti biasa adalah hal langkah dan baru baginya. Jika sudah seperti ini, Chanyeol menyesal tidak melakukannya sejak dulu.

.

Perut sudah terisi penuh. Tidak, Baekhyun masih harus memeriksa sesuatu di stand pinggir jalan yang menjual berbagai makanan.

Ia tidak akan puas dengan satu panci penuh hotpot, setidaknya ia harus ngemil makanan-makanan ringan seperti odeng dan tteokboki.

Tanpa menunggu lama ia menarik Chanyeol untuk mendekat di sekitar tenda penjual makanan. Baekhyun memasukan beberapa tusuk di mulutnya, dan itu tak pernah cukup baginya, jadi ia mengambil beberapa potong kue beras itu kemulutnya.

"Ah..". Baekhyun puas dengan ini. Ia menawari Chanyeol tapi anak itu tidak bisa menerima karna sudah kekenyangan.

Baiklah, kalau begitu Baekhyun dengan senang hati akan menghabiskannya.

"Sebenarnya seberapa besar lambungmu, hah! Aku saja tidak kuat makan banyak-banyak".

"Eih, ini keahlianku. Jadi kau diam saja dan biarkan aku menghabisi ini". Chanyeol meniru ucapan Baekhyun dengan gerakan mulutnya.

Tidak masalah jika Baekhyun merasa senang, Chanyeol sah-sah saja. Ia hanya tidak ingin di acuhkan oleh pria ini karna nyatanya Baekhyun terlalu sibuk dengan makanannya untuk menyadari kehadiran. Orang akan mengira jika Chanyeol lebih mirip seperti pengawal daripada teman atau kekasih pria mungil ini.

"Hya.. Jika kau ingin, tinggal ambil saja. Jangan pasang wajah jelek". Hah! Lihat itu, jika bukan di keramaian sudah Chanyeol cincang Baekhyun saat ini juga.

Huft, Chanyeol mengelus dadanya.

"Aku selesai, sana kau bayar!". Ucapnya enteng sembari meninggalkan Chanyeol sendirian dengan teriakan seorang ahjumma.

.

"Kenyang yah". Itu Baekhyun, percayalah. Chanyeol harus ekstra sabar menghadapi Baekhyun dalam mode kelaparan, karna Baekhyun terlihat benar-benar akan memakannya.

"Apa kau ingin ketempat lain?". Tanya Chanyeol. Baekhyun berpikir dengan pose mengelus dagunya.

"Sebenarnya aku ingin menguras habis isi dompetmu.. Tapi seperti itu percuma saja". Bagaimana tidak, Chanyeol dan koleksi black card-nya. Wow, apa dia sekaya itu, Baekhyun tidak mungkin bisa menghabiskan walaupun ia bisa membeli sebuah pulau.

"Kau benar, isi dompetku tidak akan habis". Bangganya, Baekhyun mendengus.

"Kalau begitu aku pulang saja".

Why Why? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang