Chanyeol tiba di rumahnya dan langsung di sambut seseorang, yang tak ingin ia lihat.
"Jangan ikut campur urusanku".
"Dari dulu kau memang seenaknya". Mulutnya berdesis seperti ular.
"Diamlah.. aku bilang jangan ikut campur!".
"Tidak sebelum kau berhenti".
"Diamlah, Kris busuk!".
.
Baekhyun seharian ini hanya bermain di game center untuk menghabiskan waktunya, sekalian membolos.
Ia akhir-akhir ini sering merasa suntuk, bosan dengan latihan di Academy karna Coach yang biasa mengajarnya telah pensiun, dan itu membuat Baekhyun uring-uringan sebab si pelatih yang sekarang begitu mengerikan walaupun Baekhyun harus mengakui jika pelatihnya sangat tampan.
Tapi tetap saja, Baekhyun sudah lebih nyaman dengan pelatihnya yang dulu.
"Sial, Ma Coach itu benar-benar mesum".
Saat hari pertama Ma Coach menggantikan Kim Coach_pelatih terdahulunya_ matanya sudah seperti serigala yang melihat kawanan rusa. Benar-benar mengerikan.
Setelah puas dengan aksi tembak zombie-nya Baekhyun memilih untuk mampir ke coffebay. Tapi belum sampai ia membuka pintu seseorang telah lebih dulu menyentuh pintunya.
Baekhyun ingin protes tapi tidak jadi karna Kris yang menyentuh tangannya.
"Hai". Baekhyun hanya bisa kedip-kedip polos saat kata sapaan itu terlontas begitu luwes dari mulut Kris, dan itu untuknya.
Gyaaa??
"Uh, hai?". Jawabnya kaku, jujur saja Baekhyun malu setengah mati.
Apalagi Kris mengajaknya duduk bersama.
"Kebetulan sekali kita bertemu, aku ingin minta maaf karna membohongimu tempo hari". Baekhyun mengangkat sebelah alisnya. "Soal Shin saem?, kau ingat?".
Baekhyun mengingatnya, tapi entah kenapa yang ia pikirkan saat ini adalah perkataan Chanyeol yang bicara soal Kris yang bohong, ternyata itu benar.
"Sebenarnya aku ingin mengatakan ini saat di sekolah tapi kau sepertinya berada di sini sepanjang hari, tapi syukurlah aku menemukanmu". Baekhyun bisa memakluminya tapi satu hal yang harus dia tanyakan pada Kris.
"Kenapa kau melakukannya?".
Kris menggaruk tengkuknya.
"Aku ingin mengenalmu lebih".
Lalu tersenyum.
"Astaga, senyumnya bahkan sangat menawan".
.
Chanyeol sebenarnya mengikuti keduanya, dan bioskop adalah tempat ketiga mereka setelah setengah jam yang lalu, dan entah kenapa Chanyeol merasa dongkol saat kedua orang itu saling menatap penuh cinta. Ewh
"Aku tidak pernah mengerti bagaimana hal itu terlihat begitu memuakkan. Oh astaga? Apa Chen sudah mendapatkannya".
Chanyeol mengamati Kris dan Baekhyun dari jauh, ia melihat Kris meninggalkan Barkhyun. Mungkin untuk ke toilet atau semacamnya.
Lalu handphonenya bergetar. Menandakan sebuah pesan masuk.
"Got!". Ia tersenyum kemenangan.
Tubuhnya dengan mantap menghampiri Baekhyun yang tengah bernyanyi nada sumbang, saat melihat Chanyeol Baekhyun menghentikan aksi nyanyinya dan menatap Chanyeol dengan tatapan tajam.
"Ikut aku!".
"tidak!!".
Walaupun menolak, nyatanya tubuh Baekhyub tetap di tarik secara paksa oleh Chanyeol.
.
Mereka berhenti dan Baekhyun yakin bisa memukulnya sekarang. Tapi kali dengan kepalan tangannya.
"Kenapa kau selalu memukulku?!".
"Hanya ingin, kau juga selalu memaksaku untuk ikut denganmu payah! Kenapa aku tak membunuhmu saja!!". Baekhyun memiliki persepsi akurat bahwa lelaki di depannya ini lebih keras kepala di banding dirinya.
"Aku hanya memberitahumu untuk tidak percaya apa yang si busuk itu katakan".
"Ya, dia sudah minta maaf untuk itu". Baekhyun menjawabnya cuek.
"Tetap saja, Kau tidak bisa mempercayai apapun dari dirinya".
"Lalu kenapa aku harus percaya padamu? Aku dengar kau seorang playboy yang bahkan tidak bisa bertahan selama seminggu, hem?".
Entahlah, saat Baekhyun mengatakan itu ia tidak terima dirinya di hina seperti itu.
Ia memojokkan Baekhyun di gang sempit yang terhubung dengan jalan raya. Baekhyun berusaha memberontak tapi sepertinya ia sedang tidak fit untuk melawan tubuh besar ini.
Mata mereka bertemu di dalam kegelapan dengan penerangan lampu seadannya. Baekhyun dapat melihat Chanyeol mengeluarkan smirknya.
"Ternyata benar, Kau cukup cantik".
Baekhyun melotot tidak terima, dia kembali berontak tapi gagal.
"Apa maksudmu?".
"Aku mendapatkan video tentangmu yang berdandan seperti perempuan". Saat itulah kekuatan Baekhyun kembali, ia sekaligus membuat Chanyeol terjatuh.
"Apa maumu, Hah!".
Chanyeol nyatanya tidak gentar, ia tersenyum kecut.
"Mudah saja, jangan pernah menyukai Kris".
Baekhyun langsung merubah ekspresinya yang marah menjadi kebencian.
"Lakukan saja jika kau tidak ingin lehermu patah besok". Baekhyun meninggalkan Chanyeol yang berbaring.
Ia melihatnya menjauh dan saat itu Chanyeol memposisikan dirinya di pinggiran gang.
Ia mendesah panjang.
"Kenapa aku tak memintanya menjadi pacarku saja, kenapa permintaan bodoh itu keluar? Apa yang salah denganku". Dan Chanyeol lupa satu hal jika Baekhyun ketua Club Hapkido. Mungkin saja lehernya akan benar-benar patah jika ia menyebarkan video ini.
"Arrggh!?!".
••
Saya lanjutin ini karna saya masih sayang sama banget cerita ini, dan mungkin ini bakal update lama karna ide selalu mentok dan harus segera di tulis lanjutannya pas ide cerita muncul.
Itu saja, Voment yang banyak.
BOW.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Why? [COMPLETE]
FanfictionByun Baekhyun adalah perusuh sekolah yang sialnya berprestasi di olahraga Hapkido, sedangkan Park Chanyeol adalah pangeran sekolah yang ramah dengan fansnya yang banyak. Suatu hari mereka bertemu. "Aku mendapatkan video tentangmu yang berdandan sepe...