Dul

2.7K 307 42
                                    

[y/n POV]

Perasaanku tidak tenang saat ini. Bukan...bukan karena gedung tinggi itu sudah tepat ada di depanku. Tetapi karena hal lain yang tidak jauh penting dari ini.

Aku mengikuti staff yang mengantarku dengan patuh. Hari ini aku akan menjalani hari pertama sebagai trainee song writer di SM Entertainment. Aku juga tidak tahu bagaimana aku bisa direkrut oleh mereka. Mimpi apa aku semalam :v Padahal dua lagu yang kubuat juga sangat sederhana. Aransemennnya saja masih agak berantakan. Tetapi kemauan kerasku untuk belajar membuat mereka tidak banyak pikir untuk merekrutku.

Yah...anggap saja aku sedang beruntung.

Tapi...ah...pikiranku sedang dipenuhi oleh hal lain. Aku jadi tidak terlalu fokus dengan apa yang ada di sekitarku. Padahal aku yakin baru saja mendengar bisik-bisik dari ruangan yang tadi aku lewati.

Ah. Masa bodoh dulu sajalah. Fokusku terbagi menjadi dua ><

"Nah, y/n, mulai sekarang kau akan berlatih di ruangan ini. Dan perkenalkan, ini Changmin sunbaenim. Kau pasti mengenalnya kan? Dia yang akan melatihmu di hari pertama." ujar staff yang tadi mengantarku. Aku segera memberi salam pada Changmin sunbaenim dan jujur, aku tidak bisa menahan senyumanku. Mulai sekarang aku akan memiliki latihan ini sebagai rutinitasku! Yeay!
.
.
.
[Renjun POV]

"Kau melihatnya tadi?" -Haechan.

"Dia terlihat tidak fokus. Kenapa ya?" -Mark hyung.

"Mungkin tipikal seorang penulis memang seperti itu." -Jaemin.

"Aku belum melihatnya T.T" -Chenle.

"Salah siapa terlambat -.- By the way, aku ingin berkenalan dengannya." -Jeno.

"Dia terlihat cerdas. Yeay!" -Jisung.

"Ada yang berbeda dari sosoknya." -Aku.

Kami yang sedang beristirahat setelah satu jam berlatih tanpa henti, sedang membicarakan trainee baru yang tadi baru saja datang dan sekarang telah masuk ke ruang latihannya. Kudengar-dengar hari ini ia akan dilatih oleh Changmin sunbaenim.

Saat kami mengintip dia tadi, kulihat tatapannya sedang tidak fokus dan ekspresinya menyiratkan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu. Kira-kira apa ya?

'Kamu kepo njun, sumpah -_-' -Author.

'Masalah buat kamu?' -Renjun.

'Masalah lah!' -Author.

'Kamu lucu deh.' -Renjun.

'Semerdekamu mas -.-' -Author.
.
.
.
[y/n POV]

Dua jam berlalu. Saatnya break time. Aku keluar dari ruang latihan beberapa menit setelah Changmin sunbae keluar, dan sekarang aku sedang membuat sesuatu di pantry yang ada di lantai 6 ini.

Pantrynya lengkap sekali. Isi kulkasnya membuat mataku berbinar. Aku rasa aku bisa memasak apapun di sini.

Yah, aku memang sedang belajar memasak sekarang ini. Walaupun aku lebih sering bereksperimen daripada memasak dengan melihat resep, tapi hasilnya tidak pernah buruk.

Memasak juga dapat membuatku tenang. Semacam mood booster lah.

Okay, kali ini aku akan memasak Chocolate Lava Cake.
.
.
.
[Renjun POV]

"Ke pantry yuk." aku beranjak dari tempatku dan melangkah keluar dari ruang latihan. Teman-temanku pun mengikutiku.

Sekarang waktunya break time. Lumayan lama, sekitar setengah jam. Selama setengah jam itu kami harus pintar-pintar mencari makan.

'Bahasamu aneh njun.' -Author.

'Kok kamu protes terus sih? Mau aku cium?' -Renjun.

'Eh buset -.- Kabor ae lah.' -Author.

Sesampainya di pantry, kami dikejutkan oleh sesuatu yang terletak di atas meja makan.

Itu sebuah cake.

Dan di atasnya ada sebuah kertas. Di kertas itu ada tulisan:

'Siapapun yang melihat ini, makan saja. Tidak beracun. Tinggalkan komentar kalau perlu :)'

"Hah?" -Haechan.

"Kelihatannya enak. Makan yuk." -Mark hyung.

"Tunggu. Apa trainee baru itu yang membuat ini?" -Jaemin.

"Kalau iya, daebak." -Chenle.

"Wahh." -Jeno.

"Dia bisa memasak?" -Jisung.

"Dia memasak dan masakannya ditinggal begitu saja? Dia kemana?" -Aku.

Entah kenapa kami begitu yakin kalau yang membuat cake itu adalah si trainee baru. Lagipula dia pergi kemana sih? Kenapa tiba-tiba menghilang? Kami bahkan belum berkenalan dengannya.

"Ya Tuhan! Kuenya enak!"

Ya. Kuenya enak sekali. Jika benar dia yang membuat ini, aku akui dia hebat.

"Tinggalkan komentar kalau perlu, katanya."

"Kalau begitu kita tinggalkan komentar untuknya?"

"Iya saja ya. Aku ambil kertas dan pulpen dulu."

Ketika teman-temanku sibuk menuliskan komentar di sebuah kertas, aku justru penasaran kemana perginya si trainee baru. Rasanya aku ingin mencarinya.

Ah ya. Aku akan mencarinya. Mungkin dia ada di bawah.

Tetapi sebelum pergi mencari si trainee baru, aku menyempatkan diri untuk membaca komentar-komentar yang ditulis oleh teman-temanku.

"KUENYA ENAK. SERING-SERINGLAH MEMASAK YA :)" -Haechan.

"Kau yang membuat kue ini? Jika iya, apakah kau seorang koki? Kuemu sangat enak, sungguh :")" -Mark hyung.

"Enak. Siapa namamu? Hehe." -Jaemin.

"Muncullah kau." -Chenle.

'Komentar macam apa itu le.' -Author.

'Siapa kau? Ih sok kenal sekali.' -Chenle.

'Jahat :")' -Author.

"Kuenya enak. Aku menyukainya :)" -Jeno.

"Haii. Namaku Jisung. Siapa namamu? Apakah kau kelahiran tahun 2002?" -Jisung.

'Komentarmu mana nak? -.-' -Author.

'Tidak usah ya :v Malas.' -Jisung.

'Somplak kamu ji -.-' -Author.

"Enak sekali :) Aku suka." -Renjun.

Hehe...akhirnya aku ikut berkomentar juga :v

Oh iya. Aku kan mau mencarinya. Aku segera meninggalkan pantry dan berlari menuju lift.

"Oi Renjun! Kau mau kemana?!"
.
.
.
Tebeceh :v

Gak tau mau komentar apa :"v
Makin gaje dan gajelas *lah*
Vommentnya dongs *bbuing bbuing* *reader muntah*
Wkwkwk
Salam cintahh
*diiiba88

Stay;Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang