Ilgop

1.4K 182 6
                                    

[Renjun POV]

'Annyeong Renjun oppa ^^'

'Siang, Renjun-a. Aku xx, teman sekelasmu. Kau pasti ingat padaku kan? Kkk aku ingin menanyakan bla bla bla'

'Hai :)'

'Noona menyukaimu, tampan :)'

'SARANGHAEYO HUANG RENJUN! JADILAH PACARKU!'

Huh. Apa-apaan ini?! Bagaimana orang-orang ini bisa mengetahui akun lineku?! Mereka tahu dari siapa?! Padahal sudah susah-susah aku menyembunyikannya :(

Jika sudah begini, satu-satunya jalan keluar adalah membuat akun baru. Aku segera menghapus akun line yang kupunya sekarang dan membuat akun baru. Maafkan aku ya...orang-orang/?...tetapi belum saatnya kalian menghubungiku...

Suara-suara pesan masuk dari orang-orang itu membuatku tertinggal olehnya. Huh. Menyebalkan sekali. Bagaimana jika tadi ia menoleh karena mendengar suara notifikasi line yang berasal dari ponselku? Gagal sudah rencanaku mengikutinya.

Aku pergi ke agensi siang ini. Sebelum aku memasuki ruang latihan, aku melihat ada beberapa masakan yang tersaji di meja makan pantry. Di depannya terdapat notes seperti yang terdapat di lava cake dua hari yang lalu.

Jadi, ia memasak lagi? Sebenarnya apa tujuannya? Kenapa ia selalu meninggalkan masakannya dan menyuruh orang lain untuk memakannya? Lalu ia sendiri kemana?

Hal itulah yang membuatku ada di sini sekarang. Di taman belakang agensi.

Aku melihatnya berjalan cepat menuju lift dengan membawa tas punggung kecil. Entah isinya apa aku juga tidak tahu.

Dengan mengendap-endap aku mengikutinya. Ia berjalan lumayan cepat juga. Kukira ia akan pergi ke suatu tempat seperti cafe atau supermarket, ternyata ia pergi ke taman labirin.

Taman labirin adalah taman yang terdapat di belakang agensi. SM juga yang membuatnya. Bentuknya tidak serumit labirin sungguhan, hanya saja memang ada banyak dinding semak tinggi yang berkelok-kelok di sana.

Aku pun menunggu di luar taman untuk beberapa saat. Setidaknya menunggu dia sampai di dalam lebih dahulu.

Namun tidak kusangka, ponselku berbunyi beberapa kali dan itu berisik sekali. Salahku juga karena tidak menyalakan mode silent. Aku takut jika y/n mengetahui keberadaanku.

Ah. Semoga tidak. Sekarang,  saatnya aku masuk ke taman.
.
.
.
[y/n POV]

Hari ini, japchae. Aku segera duduk di tempat favoritku di taman labirin ini dan mulai makan dengan tenang. Ditemani ponsel dan earphone untuk mendengarkam musik, acara makan siangku kali ini entah kenapa terasa membahagiakan.

'neol dalm-eun deushan seulpeun mellodi'

Kalian tahu lagu apa yang sedang kudengarkan ini?

'ne hyang-gineun dalkomhan felony
neomu mibjiman salanghae'

"Yeah~~~"

"Sendiri lagi?"

"Eh?"

Itu Renjun ge. Dengan santainya memposisikan dirinya di depanku, sangat bertolak belakang denganku yang tengah berdebar-debar.

Bagaimana orang ini bisa tahu base campku?

Dia tidak mungkin memperhatikanku kan?

Apalagi...dia tidak mungkin mengikutiku kan?

Dia terus menatapku sambil meletakkan tangannya di bawah dagunya. Ya Tuhan...itu membuatku gugup.

Tapi bukan y/n namanya jika tidak bisa sok cool. Hahaha.

"Hum." aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Renjun ge. Seolah-olah pertanyaan itu sudah biasa dilontarkan olehnya.

"Ah iya. Gege mau japchae?" tanyaku, mencoba untuk menawarkan japchae buatanku. Dia masih bergeming. Bukannya menjawab, ia justru tampak mengulum senyum. Aish. Membuatku bertambah gugup saja.

"Suapi aku ya?" 

'Lah?! :"v'

'Suapi jaremu mas? :"v'
.
.
.
[Renjun POV]

"Suapi aku ya?"

Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan sehingga aku tampak seperti sedang menjahilinya dari tadi. Tetapi ini cukup menyenangkan juga. Melihat wajah merahnya dan sikap gugupnya yang berusaha ia tutupi itu membuat hatiku menghangat.

Hati yang menghangat...

Baru kali ini aku merasakannya...

Rasanya nyaman sekali :)

Kulihat ia seperti ingin tertawa namun ditahannya. Aku cukup sadar bahwa tidak ada yang lucu di sini lalu kenapa ia ingin tertawa?

"Kalau tidak mau menyuapiku juga tidak apa-apa." kataku dengan wajah kesal yang kubuat-buat sedangkan tanganku meraih salah satu earphone yang dikenakannya, lalu memakainya untuk diriku sendiri.

'eoduun bam-i nal gadugi jeon-e
nae gyeot-eul tteonajima
ajig nal saranghani
nae mamgwa gatdamyeon oneul-eun tteonajima'

"Eh...ini..."

Dengan cepat ia menyodorkan sesendok japchae ketika aku tengah menebak-nebak lagu apa yang sedang didengarkannya.
Aku tersenyum dan menerima suapan itu.

"Kenapa kau mendengarkan lagu ini? Bukankah lagu ini lagu sedih? Kau sedang sedih?" tanyaku. Lagu yang sedang didengarkannya ini, walaupun musiknya tidak terlalu 'mellow', tetapi maknanya cukup menyedihkan.

"Eh? Mm...aku...menyukai lagu itu. Easy listening. Aku baru tahu jika lagu itu lagu sedih ketika aku sudah terlanjur menyukainya." jawabnya dengan raut wajah yang ceria. Sangat berbeda dengan suasana lagu yang baru kusadari ternyata dipulang utar olehnya itu.

"Kau bahkan mengulangnya?" tanyaku sembari terkekeh pelan.

"Hehe...tidak ada salahnya kan?" kulihat ia mulai bisa bersikap santai denganku walaupun semburat merah itu tetap ada di kedua pipinya. Ia mengaduk-aduk japchae yang ada di kotak makannya lalu kembali menyendoknya.

"Ini..."

Ternyata ia kembali menyuapiku.

'gud-i neoyeoyaman haneun iyuneun mudjima
geujeo nae gyeot-e stay with me'

Aku kembali memperhatikan wajah itu. Ia menunduk sembari mulutnya bernyanyi pelan, mengikuti lagu yang terus berputar ini. Walaupun menunduk, aku bisa melihat raut bahagia tersirat dalam wajah itu. Rasanya...raut bahagia yang tersirat itu juga merambatiku.

'jigeum dangjang manh-eun geol balaneun ge anya
geujeo nae gyeot-e stay with me'

"y/n, aku ingin menanyakan sesuatu."

*
*
*

Tebeceh sist :v
Btw, ada yang tau lagu yang didengerin sama y/n? Itu lagu bikin aku baper banget masaa :"v Walaupun awalnya aku juga gatau apa arti dan maknanya. Mungkin karena lagu itu easy listening :v

Okay.

Om vomment om :v
Jangan lupa yaw
Salam cintahh
*diiiba88

Stay;Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang