[y/n POV]
'Kak, gimana?'
'Gimana ya??'
'Please kak :"v'
'Kenapa kamu gak cek sendiri?'
'Takut :"v'
'Takut apaan coba -.-'
'Perasaanku lagi gak karuan ini kak.'
'Loh kenapa?'
'Gakpapa :v Please kak beritahu aku.'
'Selamat.'
'Eh?'
'Udah proses cetak yang kedua :)'
Hah?! Serius?! Aku tidak salah baca kan?! Bukuku sudah proses cetak yang kedua?!
Tissueee aku butuh tissueee :"v
'Kak, seriusan?'
'Iya :) Mie tektek jangan lupa.'
'Hah? Mie tektek?'
'Kamu janji mau traktir kakak Mie Tektek depan gedung penerbitan kalau buku kamu bisa sampai cetakan kedua :)'
'Oh iya :v Gampang lah nanti kak.'
'Oke siip.'
Saking senangnya dengan kabar yang disampaikan oleh kakak dari penerbitan, sedari tadi tatapanku tidak lepas dari ponsel padahal kakiku terus melangkah menuju gedung agensi.
Ini hari kedua. Dan entah apa lagi yang akan aku temui hari ini. Oh iya. Kira-kira NCT Dream mempunyai jadwal di hari ini tidak ya? Jika tidak, jangan bilang aku akan sendirian di lantai 6. Kedengarannya tidak enak walaupun akan ada sunbae yang melatihku. Sepertinya akan sepi jika tidak ada NCT Dream di sana.
Ah, apakah aku kelihatan seperti sok dekat dengan mereka?
Tidak juga ah. Lagipula memang benar kan, selain aku yang mempunyai ruang latihan di lantai 6, NCT Dream adalah penghuni yang lain.
Penghuni :v Heol :v
"Pagi y/n." seseorang menyapaku. Aku segera menyimpan ponsel di kantong baju dan melihat siapakah yang baru saja menyapaku.
Duh. Itu...
Chanyeol oppa dan Lay ge :"v
Aaaaaaaaaaaaa :"v
"Selamat pagi sunbaenim." aku balas menyapa mereka dan berusaha memberikan senyum yang terbaik. Duh...baru kali ini aku melihat mereka secara langsung. Jujur aku merasa sangat senang karena EXO-L adalah ultimate fandomku.
Kuakui mereka terlihat jauh lebih keren jika dilihat secara langsung begini. Begitu juga dengan NCT Dream.
Kyaaaaaaaaa :"v Kenapa hidupku menjadi penuh dengan sosok-sosok seperti mereka sekarang??
"Y/n, kau masuk ruang latihan duluan ya. Oppa harus pergi ke ruang komposer di lantai 10 dulu." ujar Chanyeol oppa diiringi dengan anggukan dari Lay ge. Aku terkejut.
"Hari ini aku akan berlatih bersama oppa dan gege?" tanyaku.
"Iyap. Itu benar sekali." jawab Lay ge. "Kami akan melatihmu untuk hari ini dan dua hari ke depan."
Ya Tuhan...
"Ohh begitu. Ya sudah, aku duluan ke ruang latihan ya, oppa, gege."
.
.
.
[Renjun POV]Hari ini grupku mendapat jadwal latihan sore sampai malam. Namun pagi ini kami tetap berangkat ke agensi untuk belajar bersama.
Biasa...tipe murid teladan :v
Bukan apa-apa sebenarnya. Hanya saja karena jadwal latihan atau jadwal perform kami yang padat, jadwal belajar kami menjadi tidak maksimal. Padahal kami kan masih bersekolah. Kan tidak mungkin juga jika nilai-nilai pelajaran sekolah kami jelek. Itu memalukan. Bagaimana tanggapan para fans nanti jika mengetahui bahwa nilai pelajaran para member NCT Dream ada di bawah rata-rata?
Maka dari itu, leader hyung Mark Lee, dengan senang hati memberikan kami soal-soal yang dulunya sudah pernah ia dapatkan di kelas 3 junior high school, maupun kelas 1 dan 2 senior high school.
Tetapi karena jumlah soal-soal itu hanya ada satu, sedangkan kami berenam, akhirnya aku yang disuruhnya untuk memfotocopy soal-soal itu.
Huweee. Kenapa tidak Jisung saja sih. Dia kan maknae :"v
Mesin fotocopy hanya ada di dua lantai. Lantai 1 dan lantai 10. Lebih baik aku ke lantai yang mana? 1 atau 10?
Lantai 1 saja lah. Lantai 10 terlalu sepi dan biasanya hanya para sunbae yang berada di sana. Jika aku pergi ke lantai 1, mungkin saja aku akan bertemu dengan y/n.
Y/n. Gadis yang baru kali ini berhasil menyita perhatian dan pikiranku.
Yah, mungkin kalian akan menganggapku aneh, atau cupu, atau kuper karena selama ini belum pernah merasakan 'sesuatu' dengan lawan jenis. Hidupku di Cina memang sedikit konservatif, sehingga aku mempunyai sikap yang berbeda dari remaja-remaja lainnya.
Tetapi sejak aku menjadi trainee di Korea, Renjun yang konservatif sepertinya mulai menghilang. Aku mulai bergaul seperti remaja pada umumnya walaupun tetap harus terbatas karena aku adalah seorang trainee. Kebiasaanku pada saat masih di Cina, yaitu menggambar dan mewarnai tokoh kartun terutama 'Moomin' pun tidak menghilang. Aku masih melakukannya sampai sekarang.
Dan satu lagi, aku cenderung lebih suka menyembunyikan sikap 'cool' ku di hadapan orang karena aku ingin mereka melihatku apa adanya. Renjun yang pendiam namun menghanyutkan. Hahaha.
Jujur, sejak y/n menjadi trainee dan menjadi teman satu lantai NCT Dream, aku menaruh perhatian lebih pada anak itu.
Menurutku, dia tidak seperti yeoja-yeoja yang selama ini kukenal atau kutemui.
Rasa-rasanya aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi.
"Eh aduh."
"???"
Pintu lift terbuka. Dan seseorang di depan lift yang sepertinya baru saja tersandung oleh kakinya sendiri/? itu adalah y/n.
Aku menatapnya. Ia juga menatapku.
Aku menanti-nanti sesuatu...
Voila!
Wajah merah itu lagi!
Wajah merah itulah yang membuatku penasaran semalaman.
Aku keluar dari lift. Sedangkan ia tengah mematung di tempatnya seperti saat pertama kali bertemu denganku.
Ya Tuhan...kenapa jadi aku yang tersipu sekarang???
*
*
*Tebeceh bro :v
Si Renjun belum pernah poling in lop/? tuh ternyataaa :v Aku sebagai y/n mah udah siap-siap kalo ntar ditaksir sama Renjun :v *digampar readers*Vomment oh vomment~
Jangan lupa ya guys :*
Salam cintaahh
*diiiba88

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay;Huang Renjun
Fanfiction"Lagu apa yang ketika kau dengarkan, kau langsung mengingatku?"-Renjun. "Blackpink - Stay."-y/n. "Kenapa lagu itu? Bukankah lagu itu lagu sedih ya?"-Renjun. "Aku tidak melihat maknanya saat pertama kali mendengarkan. Yang kutahu, musiknya menenangka...