Yeol Ne

978 121 6
                                    

Akhir pekan ini adalah awal dari kesibukan yang ditimbulkan karena project drama musikal. Aku jadi merasa sedikit kesal karena rencanaku berantakan.

Walaupun tidak sepenuhnya berantakan sih.

Lagipula aku tidak boleh terlalu mengeluh dengan apa yang sedang kukerjakan.

Nikmati saja lah.

Oh iya. Omong-omong, ketika break makan siang tadi, y/n kembali melakukan ritualnya.

Makan siang di taman belakang agensi.

Aku yang melihat kesempatan emas itu pun tidak mau menyia-nyiakannya. Dan ketika aku tiba di sana dan duduk di depannya seperti waktu-waktu sebelumnya, dia pun tidak melayangkan protes apapun.

Y/n hanya meneruskan makannya. Tidak lupa ia juga menawarkan makanannya padaku.

Tidak ada yang berubah. Tapi tetap saja aku merasakan ada dinding pembatas di antara aku dan y/n.

Sebenarnya ada satu percakapan yang membuatku terus memikirkan y/n saat ini.

"Lagu apa yang ketika kau dengarkan, kau langsung mengingatku?"

"Blackpink - Stay."

"Kenapa lagu itu? Bukankah lagu itu lagu sedih ya?"

"Aku tidak melihat maknanya saat pertama kali mendengarkan. Yang kutahu, musiknya menenangkan dan itu membuatku ingat padamu."

"Waaaaa aku terbang."

Hmm. Stay. Aku yakin bukan hanya soal musiknya yang menenangkan. Pasti ada alasan lain kenapa y/n bisa langsung mengingatku ketika mendengarkan lagu itu.

Tapi apa?

"Ehem."

Aku tersentak. Siapa sih yang tiba-tiba datang dan berdeham begitu? Sengaja atau tidak sengaja?

"Kau terus saja melamun."

Ah, itu Lami. Kenapa dia masih ada di gedung agensi sampai selarut ini?

"Hm. Aku memang suka melamun."

"Bagaimana jika kau kerasukan?"

"Itu tidak akan terjadi."

Kemudian hening. Memangnya aku harus bicara apa lagi?

"Oppa."

"Ya?"

"Apakah kau mempunyai seseorang yang spesial di Cina sana?"

Dahiku mengerut dengan sendirinya ketika mendengar pertanyaan yang terdengar aneh itu. Seseorang yang spesial? Apa maksudnya?

Tentu saja aku punya. Keluargaku? Ayah dan ibu?

Hmm. Kenapa aku terlalu polos? Sekarang aku mengerti apa maksud dari pertanyaan itu.

Seseorang yang spesial. Semacam seseorang yang membuatku jatuh cinta, yang membuatku berdebar, yang membuatku tersenyum-senyum sendiri jika memikirkannya...

Ya, tentu saja aku punya.

Hanya saja orangnya tidak ada di Cina. Dan bukan orang Cina.

"Ya, ada. Tetapi dia-"

"Hey Injunaaaa."

Kedatangan Haechan memotong perkataanku. Tetapi itu tidak masalah. Aku tidak harus melanjutkan obrolan ini dan aku bisa menenangkan pikiranku dengan tidur sepuasnya sampai pagi. Atau mungkin siang? Mumpung grupku tidak ada jadwal.

"Kami duluan, Lami. Kau juga cepat pulang ke dorm sana."

"I-iya Haechan oppa. Aku akan segera pulang."

Stay;Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang