Bab 6 (Bahagia)

6.3K 227 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seharusnya loe nggak perlu repot-repot nganterin gue, gue udah biasa pergi sendiri." Ujar Zulaikha yang terus menatap ke depan.

"Sayang, kamu sekarang udah jadi tanggung jawabnya aku. Jadi wajar dong aku antar kamu untuk memastikan keselamatan kamu." Ujarku tersenyum. Ya, aku tau ini bukanlah yang diharapkannya. Tapi hati aku menginginkan ini, jadi aku harus mengikuti kata hatiku.

"Loe aneh banget ya. Pertama gue ketemu sama loe, loe sendiri yang nuduh gue ngincar harta loe. Tapi kenapa sekarang loe yang minta gue naik mobil loe yang mewah ini. Nggak takut gue lecetin?"

"Kalau itu yang membuat kamu senang, aku juga akan ikut senang."

"Aaaaah terserah loe dah mau ngomong apa." Ujarnya kesal. Mungkin dia melihat sikapku sangat aneh hari ini. Tapi aku benar-benar ingin kedamaian di hubungan ini.

"Bisa nggak sih sayang jangan pake loe gue loe gue lagi. Aku mau kamu panggil aku bee dan aku akan panggil kamu honey. Bisa kan honey?" Ujarku lembut.

"Maksud loe?"

"Kamu nggak mau kan kena marah sama Umi. Jadi aku mau kamu panggil aku bee yang artinya lebah dan aku akan panggil kamu honey yang artinya madu. Jadi serasi kan ?" Ujarku tersenyum menggodanya.

"Nggak, gue nggak mau." Ujarnya menolak keras.

"Oke. Aku nggak akan maksa. Tapi jangan harap aku akan tolong kamu lagi kayak tadi."

"Yaudah gue mau manggil loe bee. Puas loe?"

"Gitu dong honey ku."

"Ia bee." Ujarnya cemberut. Kamu cemberut aja cantik apa lagi kalau senyum.


*****
Setelah sampai ke tujuan, aku segera memarkirkan mobilku. Zulaikha turun tetap didepan pintu masuk gedung latihan. Jarak parkiran dengan gedung hanya sekitar 10 meter. Selesai memarkirkan mobilku, aku sedikit merapikan rambut yang tadinya terlihat acak-acakan.

"Zulaikhaaaaaaa" Teriak seseorang dibelakang Zulaikha. 

Walaupun masih didalam mobil, aku bisa dengan jelas mendengar suara itu. Ternyata suara seorang laki-laki yang sepertinya juga guru karate. Aku segera keluar dari dalam mobil. Setelah menutup pintu mobil, aku menekan tombol kunci di kunci mobilku. Dengan gagahnya aku berjalan menghampiri mereka.

"Honeeeey ..." Ujarku lembut.

"Ini siapa Zulaikha." Tanya lelaki itu memandangku aneh.

"I..i..ini My husband." Ujar Zulaikha gugup. Ada apa ini? Mengapa Zulaikha jadi gugup?

"Perkenalan nama gue Alif Ziyad. Biasanya orang memanggil gue dengan sebutan Boy." Ujarku tersenyum manis.

"Na.. na nama gue Rohim. Loe bisa panggil gue Rohim." Ujarnya gugup. Ada apa ini? Mengapa mereka berdua sama-sama gugup?

Istriku Tomboy MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang