Bab 13 (Belajar Shalat)

4.2K 178 1
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu atau hari libur kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari Sabtu atau hari libur kantor. Jadi, aku bisa senang-senang dengan istriku dirumah. Aku bangun tidur saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan. Ini termasuk bangun tidur yang awal juga. Ketika aku masih lajang, aku bangun siang hari. Tapi karena aku sadar bahwa aku telah menjadi seorang suami, maka aku harus mengubah segala kebiasaan buruk ku sedikit demi sedikit.

Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi, setelah itu ku bersihkan tempat tidur ku. Aku harus tampil menarik dihadapan istriku. Kupakai kaos panjang dan celana yang panjangnya sampai lutut. Tidak lupa juga aku dengan parfum agar Zulaikha tergoda dengan ku. Yeah, walaupun selama ini dia bersikap biasa-biasa saja tapi aku tetap harus berusaha.

"Morning honey..." ujarku menuruni tangga. Ku lihat ia sudah berada di meja makan sambil mengupas buah apel. Meja makan di rumah kami  letaknya di samping  tangga.

"Morning juga Bee. Bee sini makan dulu." Ujar Istriku penuh senyuman. Meleleh hati aku dengan senyumannya. Pagi-pagi gini pandai juga dia buat hati aku meleleh.

Seperti hari-hari biasanya, ia masih saja menggunakan baju berlengan panjang, celana kain dan jilbab rumahan. Patinya dia menjaga diri agar tidak ku sentuh. Aku tidak ingin menjadikan masalah pakaiannya menjadi masalah yang harus diperdebatkan. Hidup dengan wanita cantik seperti Zulaikha saja sudah sangat sangat menyenangkan. 

"Honeeeey, hari ini kan Bee libur. Gimana kalau kita jalan-jalan?" Tanyaku berdiri di sampingnya.

"Emmmm... honey punya ide yang lebih baik dari itu. Honey punya rencana ngajarin Bee untuk sholat." Ujarnya menjelaskan. Aku sedikit kaget dengan perkataannya, tapi benar juga bahwa idenya lebih bagus.

"Boleh juga. Tapi nggak mungkin dong kita nggak jalan-jalan."

"Kita akan jalan-jalan, tapi pagi ini kita belajar tata cara shalat dulu ya. Honey sadar honey bukan orang yang udah benar dalam shalat, tapi honey kepingin sangat-sangat mengajari imam honey sholat. Siapa tau setelah belajar nanti Bee bisa jadi imam shalat honey selama kita bersama." Kata-katanya sangat menyentuh hati ku. Aku tersenyum bahagia, betapa beruntungnya aku ini ya Allah memiliki istri yang seperti ini. Selama ini juga jarang sekali ia menghajar ku dengan jurus-jurusnya. Benar-benar perubahan yang sangat aku inginkan.

"Okey, kita belajar shalat ya sekarang. Honey , kalau honey punya niat yang baik insyaallah orang yang honey ajarkan akan sangat cepat bisa. " 

"Jadi Bee nggak marah?" Tanyanya kepadaku membuat aku bingung. 

"Kenapa Bee herus marah?"

"Ya kan Honey seorang istri ingin mengajarkan suaminya shalat. Mungkin Bee akan merasa terhina atau bagaimana."

"Sayang, ngapain Bee harus marah kalau niat honey itu untuk kebaikan Bee juga. Siapa tau dengan begitu kita bisa masuk surga sama-sama." Ujarku membuatnya tersenyum. Aku juga membalas senyumannya dengan senyuman terbaik ku.

"Insyaallah Bee, insyaallah."

"Yaudah kalau gitu kita belajar shalat?"

"Bee nggak makan dulu?" Tanyanya.

"Bee mau belajar shalat aja. Mau ya sayang ngajarin Bee sekarang juga?"

"Mau Bee, Bee serius kan ni?"

"Bee dua rius sayaaaang." Aku memasang muka serius.

"Yaudah, tunggu bentar. Honey mau ambilkan buku tuntunan shalat."

"Oke. Ditunggu"

Zulaikha segera berlari ke atas menuju kamarnya. Aku hanya mampu melihatnya yang berlari. Ternyata istriku larinya kencang juga , belum sampai dua menit dia udah berada di dalam kamarnya. Anak tangga dengan mudahnya ia naiki sambil berlari kencang. Seperti halnya dulu aku saat masih duduk di bangku sekolah dasar takut kak Zahra pukuli kerena aku mengganggu kak Zahra bermain boneka. 

Tak lama kulihat ia menuruni anak tangga. Ia membawa beberapa buku , ada yang tebal dan ada juga yang tipis. Semuanya di letakkan di atas meja makan. Aku termasuk orang yang sedikit malas dalam membaca buku, tapi demi Zulaikha akan kupaksakan diri mempelajari semuanya. Biasanya kalau aku terlalu banyak membaca bisa sampai tertidur, entah apa yang ada didalam buku hingga menghipnotis aku sampai ke mimpi. 

"Semua ini harus Bee baca ya?" Gila aja nih dia. Oke lah karena dia istriku, pastinya aku tidak ingin mengecewakannya.

"Ia, Bee akan baca. Jadi tugas Bee sekarang cuma ini kan?"

"Ets, no.. no... no.." Ujarnya sambil memainkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan .

"So?"

"Tunggu sebentar lagi ya?" Ujarnya, kemudian ia meninggalkan diriku sendiri untuk kedua kalinya. Ia berlari menuju kamarnya lagi. Apa lagi yang dia ingin selain buku-buku ini? Benar-benar istriku penuh kejutan. Baru kali ini ada wanita yang tampaknya benar-benar sangat menyayangiku sampai bererani berkata jadi imam untuknya. Oow, meleleh hati ku.

Tak lama kemudian ia turun lagi dengan membawa sajadah. Ia berlari menuruni tangga hingga muncul di hadapanku. Aku tersenyum melihat tingkahnya yang sangat lucu. Ia membalas senyum ku dengan manis, "ayo sini kita belajar sholat."

Ia mulai membentangkan sajadah di dekat ruang nonton TV. Aku hanya menuruti keinginannya. Aku di persilahkan untuk berdiri di atas sajadah, aku pun mengikuti keinginannya. Kemudian ia pergi ke meja makan untuk mengambil salah satu buku yang tadinya ia letakkan di atas meja makan yang berjudul tuntunan shalat. Ia membukanya tepat di halaman rukun-rukun shalat. 

"Nih kamu baca dulu." Perintahnya sambil mengulurkan buku tuntunan shalat.

 Kulihat dengan baik rukun-rukunnya. Ku buka juga di halaman-halaman berikutnya, ada syarat shalat, tata cara berwudhu, dan banyak lagi lainnya. Sedikit demi sedikit ku baca tulisan Arab di buku tuntunan shalat, ternyata untuk tulisan Arab aku tidak melupakannya. Aku juga pernah mengaji walaupun sebentar, buktinya untuk cara-cara shalat tidak seluruhnya ku lupakan. Hanya saja bacaan-bacaan di dalam shalat banyak yang terlupakan .

"Gimana, udah bisa kita mulai?" Tanyanya serius.

"Udah honey. Bee sekarang harus mulai dari mana?" 

"Kita mulai dari tata cara berwudhu, Bee udah bacakan tadi apa-apa aja gerakan yang harus di lakukan dalam berwudhu?" 

"Ia, pertama cuci tangan kan?"

"Ia Bee, setelah itu apa lagi?"

"Emmmm... oh ya abis cuci tangan kumur-kumur, setelah itu muka."

"Setelah itu?"

Semuanya tata cara berwudhu ku sebutkan. Untuk tata cara berwudhu bagiku susah-susah gampang. Aku yakin semua akan menjadi gampang kalau istriku yang manis ini mengajari ku. Aku sangat suka caranya mengajariku dengan pelan, teratur dan sangat jelas. 

"Oke, untuk masalah wudhu honey rada udah cukup. Bee juga udah hafal seluruh gerakan dalam wudhu. Sekarang kita beralih ke materi selanjutnya ya?" Ujar Zulaikha kepadaku membuat aku tersenyum. Katanya materi seperti sedang mengajarkan murid di sekolah . Oke, ini bukan masalah besar, toh aku nya juga yang nggak bisa shalat.

"Pertama kita mulai dari niat kan?" Tanyaku .

"Ia, kamu tau kan niatnya apa?" 

Setelah mendengar pertanyaannya, aku segera membuka buku tuntunan shalat lagi yang masih ku pegang erat. Ku sebutkan niatnya dengan penuh keyakinan. Sedikit demi sedikit ku hafal bacaan yang ada di dalam shalat. Jika ada yang salah, Zulaikha akan membenarkan. Untuk gerakan-gerakan shalat, aku mengikuti gerakan sesuai gambar yang ada di buku. Jika salah, Zulaikha akan mempraktikkan gerakan yang benarnya bagaimana, sedangkan aku mengikutinya.

Sungguh baik hati istriku mau mengajarkan hal-hal seperti ini kepadaku. Semoga kita akan berjodoh sampai ke surga nanti 

Istriku Tomboy MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang