Bab 8 (Resepsi)

4.7K 190 0
                                    


"Honey siap?" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Honey siap?" 

"He'em." Jawabnya mengangguk pelan. Akting kami akan segera dimulai.

Pak supir memberhentikan mobil tepat di depan pintu masuk hotel. Malam spesial ini aku dan Zulaikha diantar ke hotel dengan menggunakan mobil Mercedes-Benz. Diluar tampak sangat ramai. Mulai dari Wartawan, fotografer, tamu undangan dan banyak lainnya. Semuanya mengarahkan matanya kearah kami. 

"Bee, katanya tamu yang kamu undang nggak banyak dan acaranya sederhana. Tapi kok?----"

"Honey, bee cuma undang teman-teman dan sahabat dekat bee aja. Tapi kan ada Mama dan Papa juga punya sahabat, rekan kerja ,  sanak saudara, dan ditambah lagi undangan dari pihak honey. " Jawabku sebelum Zulaikha menyelesaikan pertanyaannya, " dan kalau masalah acaranya, honey kan tau bahwa suami honey ini adalah anak CEO. Mana mungkin acaranya akan sederhana. Turunlah derajat kita ni."

"Dasar sombong!" Ujarnya manyun.

"Honey, bee cuma becanda aja kok." Ujarku lembut, "ayo kita keluar sayang. Nanti tamunya pulang lagi karna kita terlalu lama di dalam mobil."

"Ia."

Dua Pengawal menghampiri kami, yang satu berdiri di pintu mobil  sebelah kiri dan satu lagi berdiri di pintu sebelah kanan. Pengawal mulai membukakan pintu mobil. Aku keluar dari pintu sebelah kiri sedangkan Zulaikha dari pintu sebelah kanan. Pengawal menjaga dan mengarahkan kami masuk, kami bergandengan tangan sampai keatas panggung di pelaminan kami. Kami malam ini diperlukan seperti layaknya raja dan ratu. 

Malam ini sungguh menyenangkan. Istriku yang biasanya terlihat ganas tetapi hari ini akan lebih lembut. Biasanya berpenampilan biasa saja tetapi malam ini tampak seperti peri. Gaun indah dengan pernak-pernik sana sini, Make up yang sesuai dan juga memakai sepatu hak tinggi sehingga ia tidak beda jauh tingginya denganku. She Is beautiful. 

"Honeeeey." Panggilku lembut. Kami duduk bersampingan. Kami sangat dekat dan terlihat romantis pastinya. Romantis yang berusaha kami ciptakan. 

"Ya bee." 

"Malam ini bee nggak ganteng ya sampai honey dari tadi cuma liat tamu undangan aja." Ujarku memanyunkan bibirku.

"Please, jangan mancing aku untuk mengeluarkan jurus karate di sini." Ujarnya berbisik.

"Honey, bee ini dah jadi suami honey tau. Honey nggak akan berdosa kalau liat bee selalu setiap hari bahkan setiap detiknya." Ujarku menjelaskan.

Zulaikha menghadapkan wajahnya kearahku. Beberapa menit ia memberanikan dirinya menetapku, kami saling bertatapan, "bee, kamu puas sekarang hmm?" 

"Puas sayang. Sangat sangat puas." Ujarku yang masih menatapnya . Natural atau bermake-up dia tetap cantik. 

Aku sempat beberapa kali menggoda istriku yang cantiknya tidak tertandingi. Yeah, walaupun dia masih cuek dan biasa-biasa aja, aku yakin suatu hari nanti akan luluh juga hatinya untukku. Aku tau untuk malam ni tidak akan mungkin ia mengeluarkan jurus-jurusnya, jadi apa salahnya mengambil kesempatan menggoda si cantik. Hehehe 

Istriku Tomboy MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang