Bab 14 (Nonton Drama Korea)

4.2K 171 0
                                    

Malam ini aku sibuk membaca buku tuntunan shalat sekaligus mempraktek ulang tata cara shalat.Mulai dari praktek wudhu sampai praktek shalat. Aku juga telah melaksanakan Shalat lima waktu. Semoga aku bisa berubah menjadi insan yang lebih baik lagi. Mataku mulai mengantuk, tetapi tenggorokan kering membuat aku ingin menelan segelas air putih. Ku tutup semua buku, langkah demi langkah ku atur untuk menuruni tangga.

Sampai di anak tangga terakhir, aku mendengar suara televisi yang masih hidup. Ini pasti kerjaan Zulaikha, siapa lagi yang lain karena yang tinggal di rumah ini hanya aku dan Zulaikha. Bahasa yang di keluarkan televisi itu sangat aneh, seperti bahasa Korea. Ku berjalan menuju ruang santai ditempat suara itu berasal, lampunya redup. Mungkin Zulaikha lebih suka nonton dalam keadaan lampu di matikan biar lebih fokus ke filmnya.

 Langkah demi langkah ku atur pelan-pelan. Pikiran ku mulai berpikir ingin mengejutkan Zulaikha. Semoga Zulaikha tidak memiliki penyakit jantung. Aku mendekatinya dari belakang, ku langkah pelan-pelan hingga satu langkah, dua langkah dan semakin dekat... dan semakin dekat.....

"Plak.. plak.." Dua tendangan melintas di dadaku. Aaaaw sakit sekali, tendangannya membuat aku terjatuh di atas lantai. Waw hebat sekali istriku dapat mengetahui kehadiran suaminya. Sungguh baik engkau lantai masih mau menahan berat tubuh ku.

"Maliiiing maliiiiing!!" Teriaknya kuat menggetarkan. Bagaimana ini jika tetangga datang karena teriakannya, oh no ini tidak boleh terjadi.

"Honeeeey, ini Bee!!!" Teriakku geram. Beraninya kamu wahai istriku, apakah kamu lupa aku ini suami mu? Ingatlah kamu bahwa surga mu sekarang dibawah telapak kaki suami. Ets tunggu dulu, dia malam ini tidak memakai jilbab? Waaah rambutnya panjang lurus melewati bahu, tampak sangat sangat sangat cantik. Sungguh wanita idaman ku.

"Bee, Bee maafin honey. Honey nggak sengaja." Ujarnya sambil mengelus dadaku lembut. Tolong jangan perlakukan aku begitu sayang, nanti aku tidak bisa menhan diri untuk menghabisimu. Tadinya aja main nendang-nendang, untung dia  istriku kalau tidak pasti sudah terbalas tendangannya.

Sedih juga memiliki istri jago karate. Walaupun bisa menjaga diri, tapi kalau selalu kena tendang bisa remuk semua tulang-tulang ku. Oh nooooo

"Ia ia... Udahlah jangan nangis, Bee masih hidup kok.  Sini Bee peluk!" Candaku membuatnya cemberut, "ELeh... eleh..  dah ngambek pula."

"Bee nggak lucu tau nggak?." Marahnya.  sepantasnya aku yang marah sayaaaaaang.

"Yaudah, kalau gitu bee  minta maaf ya?" Okey, untuk kali ini aku akan mengalah.

"Oke. Tapi dengan satu syarat." Eeeeh baru minta maaf langsung ngaasih persyaratan. sabar sabar sabar.

"Insyaallah kalau bisa di penuhi."

"Persyaratannya nggak susah kok. Bee besok harus ngasih honey coklat Silverqueen nggak cuma satu tapi lima. Gimana?" Aku tersenyum mendengar permintaannya, cuma itu? Dasar guru karate anak-anak, sifatnya juga ngikut kayak anak-anak.

"Oke. Besok Bee beli ya ?"

"Oow aku lupaaaaaa!!!" Teriaknya keras.

"Lupa apaaaaaa?" Tanyaku mengkhawatirkannya.

"Lupa hijab." Jawabnya pelan. Wanita ini buat jantung ku mau copot saja. Aku menggaruk kepala yang tidak gatal setelah mendengar jawabannya.

"Honey, Bee adalah suami honey. Jangankan rambut, semuanya dari honey pun boleh Bee liat tau?" Ujarku tersenyum manis.

Dia memeluk tubuhnya sangat erat seperti orang ketakutan. Mungkin ia takut dengan perkataanku,"please, jangan takut. Bee nggak akan ngelakuin apa pun sebelum honey siap."

"Bee ingatkan janji Bee nggak bakalan sentuh honey?"

"Ya Bee ingat, honey tenang aja. Bee bukan orang yang langsung suka menyiksa wanita, karena sepatutnya wanita itu dilindungi. Apalagi honey istri Bee, udah jadi tanggung jawab Bee melindungi honey." Perkataan ku membuatnya tersenyum lebar beberapa menit sebelum bangkit dan meninggalkan ku yang masih berbaring di lantai.

"Honey mau kemana?" Tanyaku penasaran. Setelah memberi senyuman termanis nya , dengan mudah saja ia meninggalkanku di lantai.

"Mau nonton, kasian filmnya nggak ditonton." Aiiiiish, kasian filmnya ya bukan suaminya? Sungguh terlalu kamu honey... 

"Kalau gitu Bee mau ikutan nonton juga. Bee males di kamar mulu." Aku melangkah mengikutinya duduk di atas sofa. Kami duduk bersebelahan.

"Film Korea ini khusus untuk cewek. Pokonya Bee nggak boleh nonton!"

"Whaaat? emang ada ya film khusus gitu?" Tanyaku tidak percaya.

"Ada, inilah dia. Kalau Bee nonton takutnya bee bakalan nangis sampai tisu habis satu kotak. Bee nggak malu apa nangis depan cewek?" Oow dia takut melihat air mata ku tumpah ya? wah wah wah wanita ini sangat memikirkan ku. Tapi lucu juga kalau laki-laki nangis cuma karena nonton film Korea.

"nggak. Pokoknya Bee mau nonton juga." Ujarku tegas.

"Terserah." Jawabnya singkat. 

Zulaikha menatap televisi dengan sangat serius. Aku yang masih bersebelahan dengannya tidak dipedulikan. Aku juga ikut menatap televisi dan sesekali mencuri pandang melirik ke arah istriku yang sangat sangat cantik melebihi artis korea di film ini. Semoga aku bisa terus menatapmu dan menemanimu ya sayang?

Baru setengah jam bertahan menatap film korea, mataku terasa sangat sangat mengantuk. Tapi aku tidak ingin di nilai kalah begadang daripada zulaikha. Oke, Boy loe harus tetap kuat. Jangan sampai loe kalah sama bini lo. Beberapa kali ku kucek mataku agar lebih segar, tapi tetap saja mengantuk. Tiba-tiba muncul adegan ciuman di film itu, mataku melotot bulat menatap itu semua dengan jelas. Ku lirik Zulaikha yang memalingkan wajahnya ke arah lain. Kamu kenapa sayang? takut aku cium atau memang kamu nggak mau ngeliat adegan itu?. Zulaikha bangkin dari sofa. Pasti ia takut aku akan melakukan hal itu padanya.

"Tetaplah disini. Aku janji nggak akan nyentuh kamu." Ujarku memegang tanganya sebelum ia berhasil melangkah pergi. Untuk malam ini aku ingin tetap bersamanya. Ku lihat ia mengangguk-angguk pelan tanda ia setuju. Kemudian ia duduk kembali. Yes, aku berhasil.

Ku ambil salah satu bantal di sofa, kemudian ku letakkan di atas paha Zulaikha. Ekspresi Zulaikha seperti sedang bertanya-tanya, "Apa ini?" 

"Bee ngantuk, Bee boleh ya tidur di sini? Bee janji cuma sekedar tidur aja." Ujarku. sekali lagi ia hanya mengangguk pelan. ku rebahkan tubuhku dan ku letakkan kepalaku diatas bantal itu. Wajahku tetap ku hadapkan ke arah televisi. Beberapa kali ku  hirup dalam-dalam Parfumnya Zulaikha, sangat wangi istriku ini. Goog night honey, I love u. Mulai ku pejamkan metaku rapat-rapat. Zulaikha melanjutkan film yang ia lihat tadi.

---------------------------------------

Guys sorry kalau telat update

Semoga cerita ini bermanfaat dan menyenangkan ya..

Baca terus Kelanjutannya

Istriku Tomboy MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang