Bab 11 (Tanggung Jawab)

4.8K 178 0
                                    

"Good morning bee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Good morning bee." Sapa Zulaikha dari meja makan saat aku sedang turun dari tangga. Ia tersenyum lebar pagi ini. Jangan engkau hipnotis aku Zulaikha, bisa-bisa aku nggak akan fokus kerja gara-gara senyuman mu.

"Morning juga honey. Kok tumben cepat bangun?" Tanyaku mendekatinya. Ia sedang sibuk menuangkan teh kegelas. Beberapa roti tawar dan selai juga diletakkan di atas meja makan.

"Saya rasa mulai hari ini saya harus menghormati suami saya. Walaupun kita menikah diatas perjanjian, saya nggak mau menjadi istri durhaka atau musuh bagi suami saya."

"Bee nggak mau honey terpaksa melakukan semuanya ini. Bee nggak pernah meminta lebih selain perhatian honey, karena bee adalah suami honey. Honey ngetikan maksud bee?."

"Saya ikhlas melakukan semua ini. Setidaknya saya pernah berbuat kebaikan terhadap suami saya sebelum kita berpisah." Ujarnya mulai memandangiku.

Hatiku sedih dengan ucapannya. Aku ingin membuatnya lupa akan perjanjian itu, tapi apalah daya aku ini hanya manusia biasa yang penuh dengan dosa. Pantaskah wanita Sholehah ini menjadi jodohku sampai akhir hayat ku ya Allah?

"Saya ada meeting sekarang, saya pergi dulu ya?" Ujarku mulai melangkah.

"Bee, bee tega apa biarin makanan semua ni?" Ujarnya manyun. Ia mulai mengeluarkan suara manjanya. Aaah aku bisa gila kalau suara manja terus keluar dari mulutnya. Aku menghentikan langkahku dan berbalik kearahnya.

"Oow istri aku ni, makin cantik aja kalau cemberut gitu." Ujarku memegang dagunya.

"Bee, honey ikhlas buat semua ni. Bee jahat nggak mau menghargai usaha honey." Ujarnya meyakinkan ku.

Aku tersenyum mendengar hal itu, "Yaudah kalau gitu bee habisin semua yang honey letak di atas meja ni. Atau honey mau sekalian bee habisin juga?"

"Iiiiih bee ni. Bee kira honey roti apa main habisin aja." Ujarnya makin manyun. Aaaaah aku gila dengan manjanya pagi ini, pasti malam ini aku nggak bisa tidur nyenyak.

"Senyum lah sayang." Ujarku merayu.

"Bee habisin dulu baru honey mau senyum."

"Okey, bee bakalan habisin ini semua." Ujarku. Aku mulai dari teh hangat, kemudian beberapa roti tawar yang telah diolesi selai strawberry oleh Zulaikha.

"Bee udah kenyang sayang, bee pergi dulu ya. Jaga diri baik-baik." Ujarku bangkit dari tempat duduk ku.

"Mana tangan?" Tanyanya meminta tanganku. Apa yang mau dia buat ni, sepertinya aku dari tadi belum membuat kesalahan.

"Untuk apa?" Tanyaku penasaran.

"Cepaaaat, mana tangan?" Tanyanya lagi. Aku mengulurkan tangan ku perlahan. Aku takut jika ia akan mencubit tanganku. Walaupun ia wanita, tetapi tenaganya juga tidak kalah dengan tenaga lelaki.

Ia sambut telapak tangan ku lalu ia cium. Aku terpana dengan tindakannya . Ya Allah sungguh Sholehah istri aku ni. Aku juga membalas tindakannya dengan mencium keningnya yang ditutupi dengan hijabnya. Hatiku berdegup kencang seperti orang yang sedang berlari. Aku malu dengan tindakan ku, aku berlari mengambil sepatu lalu keluar rumah. Hohooooow aku berhasil mencium keningnya. Betapa bahagianya hati ini.

*****

"Selamat pagi bos." Ujar karyawan-karyawan di kantor ku menyapa.

"Pagi." Balas ku tersenyum lebar. Yeyeye pagi ini aku dapat mencium kening Zulaikha.

"Weeees, bro. Kayaknya bini loe berhasil buat loe nggak sadar ya?" Tanya Andre saat aku keluar dari lift. Kami jalan bersama menuju ruangan ku.

"Hahaha, loe nggak ke klub lagi?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Nggak lah, gue udah tinggalin dunia malam. Kan lo tau sendiri bokap gue sakit, sekarang gue cuma mau kebahagiaan dia balik lagi seperti kebahagiaan yang pernah dulu dia dapat semasa nyokap gue masih setia sama bokap gue." Ujarnya sedih.

"Sabar ya broe, kalau gue nggak ketemu sama Zulaikha mungkin gue masih suka ke klub bahkan nggak bisa apsen semalam pun. "

"Hahaha, dasar lo laki gila cinta. Eh loe belum jawab pertanyaan gue tadi, kenapa pagi-pagi gini udah cengar-cengir gini?"

"Entahlah broe. Di satu sisi gue ngerasa bahagia banget karena perhatiannya, sedangkan di sisi lain gue sedih karena dia terus aja ngungkit perjanjian kami. Yang anehnya pagi ini dia perhatian banget banget sama gue , tapi dia juga sempat ngungkit perjanjian kami." Ujarku mengadu. Aku selalu percaya kepada Andre untuk menyimpan rahasia ku.

"Kalau loe cinta, loe mesti dapatin hati dia. Lo harus buat dia benar-benar cinta sama lo. Lo harus buat dia percaya sama lo. Lo harus buat dia nggak mau kehilangan lo."

"Gimana caranya broe?"

"Gampang aja sih. Loe pake aja baju Roma irama, lo pegang gitar, terus lo nyanyi tentang cinta untuk istri lo. Gue yakin dia bakalan klepek-klepek sama lo ."

" Gitu ya ?"

"He'em, gue yakin loe pasti bisa."

"Thanks ya Broe udah ngajarin gue."

"Okey. Yaudah gue balik keruang gue ya, bokap lo sebelum ke Singapore ngasih tugas banyak banget sama gue. Kalau dia pulang liat gue belum menyelesaikan tanggung jawab gue, habis dah nasib gue selanjutnya ."

"Ia Broe, Good luck ya?" Ujarku memberikan semangat

"Siiip."

Setelah Andre pergi dari hadapan ku, aku berfikir sejenak apa yang tadi ia katakan. Apa harus aku melakukan hal sebodoh itu hanya untuk membuat Zulaikha bahagia? Kenapa harus pakai baju Roma irama sih, kayak nggak ada ide lain aja. Yaudahlah, aku harus mencoba agar aku bisa tau hasilnya.

Semua pasti menginginkan yang terbaik dalam pernikahannya, begitu pula denganku. Awalnya menolak mentah-mentah perjodohan, tapi karena hijab yang ia kenakan aku yakin bahwa ia wanita yang terbaik yang Allah ciptakan untukku. Karena ia juga aku melepaskan kegilaanku di dunia malam. Sekeras apa pun ia menolak kehadiranku, semakin ingin aku membuatnya menerima kehadiran ku bahkan aku ingin membuatnya mencintai ku sebagaimana halnya aku mencintainya.

Siang ini aku merasa bosan DIRUANGAN. Ku tatap foto pre-wedding kami yang ada di gadgetku, senyuman manis istriku membuat aku sangat merindukannya. Teringat lagi kejadian tadi pagi, sungguh-sungguh sejuk hati ini. lelaki mana yang tidak akan meleleh jika dapat perlakuan istri seperti yang ku dapatkan di pagi ini. Aku bangga melepas lajang untuk seorang wanita cantik, manis, Sholehah dan sangat menyenangkan walaupun gayanya seperti laki-laki. Sebaiknya sekarang aku mengirimkan pesan untuk istriku.

"Honey, lagi dimana? Sama siapa? Buat apa?" Tanyaku lewat whatsapp

Ting.... Ting...

"Lagi di ruang latihan ni bee😑. Sama anak-anak karate. Ngelatih anak-anak ini. Bee lagi dimana?"

Jawabku, " bee lagi mikirin honey😍😘. Honey, bee jemput ya?😆😉"

Ting... Ting...

"Jangan bee, honey pulang dengan bis aja😃. Udah dulu ya bee, nanti aku nggak fokus lagi kalau bee chat aku gini😞."

Jawabku, " okey honeeeey😘"

Aku benar-benar tidak sabar ingin berjumpa dengannya. Jika menunggu jam pulang kantor pasti akan sangat lama. Aku bangkit dan melangkah pergi dari kantor menuju tempat Zulaikha melatih anak-anak didiknya. Sebelumnya, aku berhenti di supermarket untuk membeli beberapa es krim dan coklat. Aku juga tidak lupa berhenti di toko bunga untuk membeli bunga cantik. Aku tau bahwa ia tidak menyukai bunga, tapi aku ingin terlihat lebih romantis jadi aku akan tetap memberikannya bunga.

Istriku Tomboy MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang