Istriku Tomboy Muslimah mengisahkan Alif Ziyad (Boy) seorang lelaki suka mabuk-mabukan dan playboy kelas tinggi yang mengejar cinta Zulaikha (Ika) seorang gadis tomboy berasal dari keluarga sederhana.
"Oke, gue terima perjodohan ini tapi hanya li...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hampir satu jam lebih aku menunggu Zulaikha diluar gedung ini. Aku sengaja tidak menghubungi Zulaikha agar kedatanganku menjemputnya seperti sebuah kejutan. Entah ia suka atau tidak dengan kedatanganku, yang jelas aku tetap ingin menjemputnya. Buket bunga mawar, es krim yang pastinya sudah mencair dan coklat Silverqueen ku tinggalkan didalam mobil. Jika begini aku merasa seperti orang bodoh berani meninggalkan pekerjaan demi menjemput istri tercinta. Aku bersyukur papa tidak ada di kantor, jadi tidak banyak alasan yang harus ku ciptakan untuk keluar.
Aku memarkirkan mobil sangat dekat dengan pintu gerbang gedung ini. Sebelumnya, aku pernah menunggu Zulaikha di parkiran yang sedikit jauh dari pintu gerbang. Saat itu aku tertidur nyenyak di dalam mobil. Sehingga Zulaikha meninggalkan ku pulang menggunakan angkutan umum. Padahal sebelumnya aku telah memberi tahu bahwa aku menunggu ia di parkiran melalui whatsapp, tapi ia tetap meninggalkan ku dengan alasan tidak berani membangunkan karena takut akan menggangu tidurku. Aku sangat menyesal akan hal itu dan telah menjadi pelajaran berharga.
"Papaku baru beli tas baru untuk ku. Tasnya bergambar mobil Tamiya, aku sangat senang." Ujar salah satu anak menjelaskan kepada teman-temannya yang lain, mereka memakai baju karate keluar dari gerbang. Mereka keluar berkelompok-kelompok.
"Iiiih ayah kamu baik sekali." Ujar temannya.
Aku masih mencari Batang hidung Zulaikha diantara kerumunan orang-orang yang keluar dari gerbang , tapi tidak ada tanda-tanda. Apakah ia telah pulang atau ia masih berada didalam? jika aku masuk kedalam gedung ini, nanti yang lain pasti akan melihat aku seperti orang aneh karena baju kantor ini dan karena aku juga sangat asing disini.
Tiba-tiba bajuku seperti ada yang menariknya dari belakang, "Om... Om... Om.."
Aku segera berpaling, ternyata murid Zulaikha, "kenapa bocah ingusan?"
"Aku bukan bocah ingusan Om. Adik aku yang masih ingusan." ujarnya membantah.
"Ya ya ya, jadi kamu ada perlu apa kamu bocah tengik ?"
"Om lagi cari kak Ika ya?"
"Ia, kak Ika mana bocah tengik?"
"Kalau Om mau tau kasih dulu duitnya, hitung-hitung buat ongkos kasih tau. Jaman sekarang buka mulut aja mahal loh Om, apa lagi sampai buka suara." Ujarnya. Gila ni anak, kecil-kecil udah nyogok aku. mungkin itu adalah salah satu sifat buruk dari ni bocah tengik.
"Bee.." suara muncul dari belakangku. Aku segera berpaling. Zulaikha keluar dari gerbang dengan seorang lelaki yang tidak lain adalah Rohim. Zulaikha terus berjalan ke arahku, "kenapa bee jemput honey, kan honey udah bilang mau naik bis aja."
"Bee mau---" saat ingin menjelaskan tiba-tiba bocah tengik memotong pembicaraan ku.
"Aaaaah kak Ika ni, jadi gagal aku dapat ongkosnya. " Ujarnya bocah tengik kepada Zulaikha.
"Hafidz, pulang sana. Nanti Mama kamu nyariin lagi. Kak Ika nggak mau dituduh lagi sama Mama kamu karna kamu berkeliaran nggak karuan."
"Ia deh hafidz pulang. " Ujar bocah tengik lalu berlari meninggalkan kami.