Ⅴ:〘Sternschnuppe〙

32 3 0
                                    

Kini, ruang hitam itu berubah putih secara perlahan. Ada bayang-bayang aneh mendekatiku. Mendadak, muncul benteng bata mengurungku. Namun, benteng itu memiliki celah kecil yang tertutup kawat, memungkinkanku dapat melihat sekalipun buram. Di luar sana, tidak jauh di depanku, terdapat seekor makhluk aneh. Ia menatap galak bentengku dan berlari dengan tangan terbawa angin. Kedua tangannya yang berujung mirip dua cambuk pada masing-masingnya melayang padaku. Oh tidak, makhluk jijik ini terlihat kuat. Tubuhnya sebesar manusia normal dan tampaknya sungguh jelek. Ia menggeram, memanggil-manggil namaku dengan liar. Aku ingin lari, kabur dari makhluk jelek itu. Matanya seolah menelisik bentengku, mencari celah untuk menghancurkannya dan menangkapku. Dan benar saja, ia menemukan celah itu. Bentengku bergetar dan aku tidak bisa apapun. Wujudku seperti manusia biasa, tanpa tandukku ataupun sihirku. Aku menggulung diri, mengharapkan bantuan datang. Bentengnya runtuh. Makhluk itu mendekatiku, lalu mengunci gerakanku dengan satu tangannya. Matanya memicing bersama mulutnya yang menyeringai di perut. Kakiku bergetar ketakutan dan aku sungguh ingin meninjunya, terutama di lubang pada dadanya. Tetapi, aku khawatir itu sebuah jebakan dan aku sungguh tidak ingin kehilangan satu jaripun. Mulutnya yang berposisi vertikal, tidak horizontal seperti makhluk hidup umumnya, mendekati dadaku dan aku yakin ia mengincar jantungku. Kedua tangannya melilit erat di kedua tanganku hingga peredaran darah berhenti. Kuku kakinya yang besar perlahan menyobek perutku, seakan pemanasan sebelum memakan jantungku. Aku tidak mampu berteriak. Lidahku kelu saat perutku disobek secara vertikal. Selanjutnya, ia memakan satu mataku. Kakinya mencongkel mata kiriku dengan lihai dan mencabutnya. Sakit? Aki tidak punya kata untuk menjelaskan betapa sakitnya. Namun mendadak, tanpa angin tanpa hujan, makhluk di depanku memekik kesakitan. Jantungnya jatuh. Aku merasa seseorang mencubit pipiku. Namun, tidak ada siapapun di sini selain aku dan monstet itu. Ia terlihat memerangi sesuatu, mungkin udara? Mendadak, ada yang membuka daguku dan menelankan sesuatu. Enak. Rasanya enak dan tubuhku terasa berenergi. Namun, aku justru hilang kesadaran. Hanya sedetik karena begitu aku membuka mataku, muncul wajah majikanku yang menangis.

"PE!!!!!!!!!"

Aku baru akan bangkit saat perutku terasa super sakit. Aku juga baru tersadar kalau hanya melihat tuan putri dengan satu mata.

"Kita harus ke UGD, kan?"

"Percuma! Tadi, aku cek kalau monster keparat ini telah memakan semua warga. Tinggal peliharaanmu ini yang untungnya baru setengah jadi."

"Nona bicara pada siapa?"

"Partner di sekolah."

"Maaf, tapi kupikir kita harus ke rumah sakit bezirk 1, karena selama di dekat istana, makhluk ini belum berani muncul. Kita harus Cepat sebelum darahmu habis."

Aku mencoba melihatnya, namun sungguh, sulit sekali tanpa mata kiriku. Aku merasakan seseorang menggendongku dengan bridal style. Tapi kenapa style ini? AKU BUKAN TUNANGANMU!!!!!!!!!

"PE jangan takut, yah?????? Kristall sama Finn bakal bawa PE ke rumah sakit bezirk 1 secepatnya agar PE tidak menderita lagi."

Nada ceria dalam suaranya....... Sesuatu yang telah lenyap sejak Smargd dan Rubin jarang di rumah untuk mengajaknya bermain........ Sejak kedua pemuda itu hanya fokus pada masa depan mereka dan melupakan adik mereka......... Adik yang selalu merindukan pelukan dan tawa tulus mereka.......... Siapa Finn ini, mampu memberikan perasaan yang sama?

"PE nanti kalo misalnya PE udah sembuh biar tambah sembuh boleh apa-apain Kristall deh!!!!!"

"Kris!!!!!!!! Tutup pikiran kotormu!!!!!!!!!!! Lebih baik kau bangunkan kedua naga mesra itu daripada memberi janji-janji palsu yang aneh dan tidak bermanfaat bagi masa depan negaramu!!!!!!!!!!!"

Dia...... Mirip Rubin. Aku menggerakkan tanganku, rasanya agak tidak enak karena baru beberapa menit yang lalu peredaran darahnya dihentikan.

"Sternschnuppe? Kau tak apa?? KRIS!!!!!!!! JANGAN JAHILI MEREKA DAN BANGUNKAN!!!!!!!!!!!!!!!"

Totally ComaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang