Ⅷ:〘Author〙

19 2 0
                                        

Hari minggu yang terus ditunggu anak-anak panti, Halvarov, ibu panti, serta Kristall akhirnya tiba. Kristall bersikeras menginap di panti agar tidak telat sedetikpun kesempatan memandangi wajah pria idamannya. Pada tepat jam 7, bel berdering. Anak-anak terlihat antusias membuka pintu, tetapi langsung menjerit saat pintu terbuka. Telihat di depan sana sosok makhluk berwajah pucat dengan jubah hitam yang terlihat menyeramkan, datang bersama petir di antara deru hujan. Terdengar tawa renyah dari wajah itu dan wajah itu dicabut.

"Serem, yah?"

"KAK PHANTOM, AH!!!!!!!!!!" rengek seluruh anak panti.

Ia membuka jubahnya yang sebenarnya digunakan untuk menangkal air membasahi dirinya. Rambutnya biru tua dengan titik-titik cerah dan sedikit pewarnaan pada beberapa bagian, pink dan ungu pastel. Iris kirinya metalik berkilau, sementara iris kanannya biru es dingin. Di balik jubah seramnya, terdapat kaus hijau muda dan celananya hijau tua dengan sepatu cokelat tua. Bibirnya tipis dan lembab, dan anehnya tidak membiru. Ok, maksudnya mustahilkan kalau hujan-hujanan jam 6 pagi hanya dengan jubah tipis dan topeng plastik. ? Kata ibu panti, rumah orang ini juga sangat jauh dari panti mereka. Harusnya dia kedinginan, kan? Phantom berjalan masuk dan mengeluarkan sebuah harmonika.

"Hari ini kita main apa, kak?"

"Kita akan perang melawan Night Blade!!!!! Kalian siap???? Sudah latihan kan, dua minggu lalu???"

Anak-anak itu bersorak senang. Walau Phantom sebaya atau bahkan lebih muda bagi beberapa anak panti, mereka tetap memanggilnya 'Kak Phantom'. Tetapi, mendadak Matcha menginterupsi.

"Eh, tapi ini ada anak baru, kak!!!!! Tuan putri mau ikut main!!!!!!!!!!"

Phantom menatap bingung sebentar seakan lupa lalu berdeham.

"Nama tuan putri siapa kalau saya boleh tahu?"

Mendadak, semuanya terbengong.

"Kalian tidak sadar, yah? Kakak dari suatu negara lain. Sebuah negara kecil di tengah samudra ganas yang dijaga seekor naga laut setinggi 50m!!!!!!! Kakak tidak tahu siapapun di negara ini selain kalian."

"Umh...... Aku Kristall. Kristall Couperwilth."

"Baiklah, Kris. Karena kamu baru masuk militer, bagaimana kalau kamu menjadi penyembuh saja? Tetap di garis belakang, yah?"

Phantom pergi ke sebuah ruangan, lalu kembali dengan topi tengkorak seekor Night Blade dari rahang atas hingga ubun-ubun dan jubah hitam yang tadi.

"RAWRZ!!!!!!!!!!!! GROAR!!!!!!!!!!"

"Ayo, teman-teman!!!! SERANG MONSTER ITU!!!!!!!!!!!!!"

Para pejuang garis depan berlari maju dan mengayunkan pedang kayu mereka pada Phantom.

"GROAR!!!!!!!!! ROAR!!!!!!!!!!!!" aumnya seakan kesakitan.

Ia mengayunkan tangannya pada mereka dan pura-pura mencakar. Karena mereka tahu Night Blade itu sangat kuat, mereka langsung pura-pura gugur. Tetapi, ada pula yang menyingkir atau bertahan.

"Raelos!!!!!! Marvalle!!!!!! Farhore!!!!!!!! Mundur ke garis belakang untuk pemulihan!!!!!!!" teriak Ginger dari garis tengah atau serangan jarak jauh.

"Roger!!!!" balas ketiga temannya yang terluka parah.

Sang Night Blade masih mengaum, mencoba membinasakan ras penyihir di depannya.

"Oh tidak!!!!! Night Blade akan menyemburkan api hitamnya!!!!!! Semua, berlindung!!!!!!!!"

Kristall berjalan agak maju dan menarik ujung kaus Ginger pelan. Lelaki 17 tahun itu menoleh dan memiringkan kepala seakan bertanya 'apa?'.

Totally ComaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang