ⅩⅦⅠ:〘Author〙

11 1 0
                                    

Godansaurus itu mengaum galak. Keberanian Roy pupus seketika. Ia berbalik dan membaca doa-doa, memohon ampun pada tuhannya bilamana ia memiliki dosa. Finn meliriknya sebal sebelum berlari menerjang kumpulan manusia berzirah. Mendadak, jeritan nyaring Grace terdengar. Ia menoleh, mendapati pujaan hatinya tergantung di depan Godansaurus paling besar. Emosinya berkecamuk galak. Ia berlari dan melompati beberapa prajurit. Lompatan langsung menerjang ke mulut Godansaurus itu, namun sebuah peluru mendesing, melewati kaki belakang kirinya.

"TAHAN SINGA DAN ARANTHEMYARA ITU!!!!!!!!!!!!"

Grace menangis semakin keras, banyak rakyat yang menonton. Namun, Grace tahu mereka tak mampu berbuat apapun. Tak berapa lama kemudian, mereka diusir. Beberapanya menyebar seperti semut di luar jalur, namun ada sekelompok warga yang masih berkumpul. Mereka terlihat mengikuti seseorang. Seseorang bertudung dengan jubah bercorak tentara. Finn menemukan sebuah ide dan mengambil perhatian dari Roy. Ia mengeja huruf pelan-pelan, membentuk kalimat 'berubah lalat'. Menangkap maksudnya, Roy segera bertransformasi menjadi lalat. Denting besi yang terjatuh di dalam kandang membuat para prajurit bingung.

Roy terbang cepat keluar dari wilayah istana, mengikuti kerumunan mencurigakan itu. Ia mengikuti hingga mereka berhenti di depan sebuah air terjun. Ia menjadi seekor ular dan ikut masuk, melewati air terjun cantik itu. Si makhluk bertudung terlihat menempelkan ibu jarinya pada dinding. Pintu terbuka dan kerumunan itu masuk. Roy mendesis curiga. Siapa mereka? Ia ikut masuk sebelum pintu tertutup. Mereka terus berjalan, melewati bebatuan keunguan yang selanjutnya berganti menjadi pepohonan raksasa. Tak lama kemudian, hutan berhenti. Terlihat sebuah istana dari bebatuan. Istana itu memiliki bangunan utama mirip piramida giza, namun di sekitarnya berdiri sekitar 10 tiang raksasa yang mengangkat gedung lain. Di atasnya terdapat lempengan datar. Di atas lempengan itu berdirilah kota mirip kota Teotihuacan. Namun, mendadak gerombolan itu berhenti. Sang pemimpin berjubah tentara berjalan ke belakang. Roy segera menjadi seekor chameleon dan bersatu dengan tanah. Namun, entah bagaimana, sosok itu menangkap ekornya dan menatap penuh introgasi. Tidak. Ia tidak mengucapkan sepatah kata. Menyerah, Roy kembali ke wujud aslinya dengan kaki kiri yang dialiri darah walau tidak sebanyak tadi.

"Siapa kau?"

"Aku putra mahkota dari Kerajaan Steerotal. Aku mengikuti kalian karena disuruh temanku."

"Siapa temanmu itu?"

"Perlu kuberitahu?"

Angin berhembus kencang, membuka tudung mereka. Terlihat wajah vampir dengan telinga dan ekor serta topeng Aranthemyara.

"Jawab."

"Finnian Grifleglance. Atau bisa juga Phantom Grifleglance. Dia Aranthemyara dengan topeng bergaris merah di pipi, tiga. Kedua telinga topengnya merah. Di keningnya ada gambar sakura merah. Telinga aslinya yang kiri merah, satu lagi putih. Di badannya ada corak mirip harimau, tapi merah. Berserknya Hollowers. Kukunya dari baja. Cukup? Kumohon jangan makan aku. Aku punya cewek pujaan hati dan dirinya untuk diselamatkan dari kematian. Mereka akan dieksekusi mati besok sore sepertinya. Yah, kuharap Finn tidak karena dia otak rencana dari segalanya, tapi mungkin iya karena kami kabur dari penjara."

"TMI."

"TMI?"

"Too Much Information. Baiklah. Jadi anda teman dari Pangeran Phantom. Ikutlah dengan kami."

"Pangeran? Tunggu. Dan aksen itu—"

"Kami vampir Inggris. Tapi kami semua lebih dikenal sebagai Prajurit Aranthemyara karena itulah wujud lain kami."

"Kalian yang mengincar Peter Pan?"

"Ah, Peter. Rupanya kau juga kenal. Bukan, sih. Dia diincar kerajaan Aranthemyara lain. Di bawah sini, ada tiga spesies binatang. Aranthemyara, Hollowers, dan Dark Beast. Aranthemyara di bawah Blaroir, kami. Yang mengincar Peter ada di bawah negaramu. Hollowers di bawah Grarthiland dan Blairo. Dark Beast di bawah Dreme dan Glaices. Dark Beast Glaices suka meneliti, membuat mereka menciptakan banyak eksperimen. Itulah yang membuat minyak bumi berlimpah. Sementara itu, Dark Beast Dreme membenci ikan, maka mereka dilemparkan ke kerak Erboden. Kami bagus dalam urusan industri, hingga keluar asap. Asap-asap itu menjadi gas alam kebanggaan Blaroir. Hollowers Grarthiland membenci segala kilauan. Sama seperti nasib ikan, berlian dilempar karena berkilau. Lalu, bukankah tenaga listrik dan logam berlimpah di Steerotal?"

Totally ComaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang