Ⅵ:〘Author〙

35 2 0
                                    

Pria itu mendekati asistennya dan membungkuk mengingat ia 7cm lebih tinggi.

"Alasan macam apa itu?"

"Saya tidak berbohong, tuan. Ayah anda mencegat saya untuk menjelaskan kejadian kemarin."

"Ya, terserahlah. Mana suratnya?"

Pemuda itu menyerahkan secarik kertas pada atasannya.

"Cakar yang beracun? Menarik. Aku suka temuanmu."

"Itu bukan temuan saya, tuan. Itu pengalaman saya."

"Hmm???? Tidak kau obati, kan?"

"Tidak."

"Bagus. Gunakan aroma darahmu untuk mengundang mereka dan bunuh."

"Tapi tuan........ Saya tidak ingin salah bidik dan justru melempar kapak pada monster muda."

"Basmi dengan darah dingin atau negara hancur?"

Pemuda itu sempat menunduk, lalu kembali mendongak dengan tatapan semangat yang membara.

"Izinkan saya pelihara sepasang!"

"Sepasang? Apa kau benci hidupmu?? Ayolah, kau pasti gila."

"Saya memang gila. Saya akan membantai mereka semua asal saya boleh memelihara sepasang monster muda."

"Tawaranmu aneh."

"Aneh?"

"Sangat aneh. Ketika dihadapkan dengan tugas semacam ini, mereka meminta kenaikan gaji. Sementara kau justru meminta izin memelihara mereka. Niatmu apa?"

"Niat saya adalah menyelamatkan mereka dari kepunahan, tuan. Saya benci kepunahan."

"Bayaranmu dipotong 50% kalau begitu."

"Baiklah. Saya ambil resikonya."

Pria itu menepuk pucuk kepala sang pemuda dan memeluknya sekilas.

"Aku bangga pada keinginanmu. Tunggu sebentar."

Pria itu pergi, membuat sang pemuda menunggu seraya bertanya-tanya apa yang sekiranya akan diberikan bosnya padanya. Tak berapa lama, sang pria kembali membawa satu kandang besi cukup besar dengan cat berwarna kuning.

"Ambillah. Aku yakin kau akan membutuhkannya."

Pemuda itu terlihat terharu pada kebaikan bosnya. Ia menerima kandang kuning itu dengan gembira.

"Bayaranmu dipotong 50%, jadi harga yang akan kau terima adalah 25.000Seele. Itupun kalau keberadaan mereka benar-benar lenyap."

"Saya tidak dapat memastikan soal keberadaan mereka karena mereka dapat menggali hingga kedalaman 5.560m sementara oksigen cukup tipis di sana, atau bahkan tidak ada. Mereka juga dapat pindah ke tempat lain yang membuat saya semakin sulit memastikan."

"Sebisamu, tetapi jangan malas-malasan. Kau boleh ke ujung dunia kalau kau bisa demi membantai mereka."

"Baiklah, siap laksanakan! Dengan ini, saya undur diri. Maaf bila nanti saya tidak menjawab telepon anda. Selamat malam."

"Malam."

Begitu sang pemuda keluar dari ruangan sang pria tersenyum tipis.

"Kau benar-benar asisten paling menarik. Kupikir memperkerjakanmu lebih dari setahun akan membawa untung bagi Grirtheland? Ayolah, Supernova. Aku harus membuat negara ini aman sebelum kupimpin suatu hari nanti. Lagipula, dia punya peluang besar untuk menjadi sang ksatria, orang pilihan setiap raja untuk menjadi pahlawan negara."

Totally ComaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang