Ⅰ:〘Finnian Grifleglance〙

58 6 0
                                        

Aku menguap seraya mengucek mata, bangkit dari kasurku. Kenapa kok gak empuk? Ah...... Palingan aku tidur kelamaan, jadinya gepeng..... Aku segera bangkit dan berlari ke kamar mandi, membersihkan diri, lalu sikat gigi. Namun, ada satu keanehan di kaca. Aku terlihat lebih tua. Umm, maksudku lebih tua dalam artian lebih dewasa. Aku terlihat seperti seseorang berumur 16 tahun. Hey, hey....... Sejak kapan dengan tidur satu malam umurmu bertambah 3 tahun??????? Aku mengacuhkan kejanggalan itu dan turun ke lantai satu.

"Ibu!!!!!!! Mana sandwich yang kau janjikan kemarin bersama segelas susu Hühnchenmilch vanilla???????"

Tidak ada jawaban. Apa ibu pergi? Sial. Aku lapar dan aku akan mogok sekolah kalau lapar.

"Ya. Bagus. Aku dipanggil ibu oleh majikanku sendiri...... Aku lebih muda darimu, tuan!!!!!!!!!!"

Aku berteriak kaget mendapati seekor cewek berambut pink dengan telinga kelinci pink berujung biru muda dan ekor rakun biru muda-pink serta bergaun maid biru muda muncul entah dari mana. Aku mau sandwich, bukan cewek!!!!!!!!

"T-tuan??!!!! Majikan???!!!!!! Aku tidak pernah memelihara cewek spesies absurd sepertimu!!!!!!!!!!!"

"Eh? Finn kok gitu????? Oh iya, Finn baru bangun, yah?"

"Tau dari mana namaku, kamu cewek aneh????!!!!!!!! Dan mana orangtuaku????!!!!!!!!!!!"

"Baiklah, namaku Hase Kaninchen. Aku peliharaanmu sekaligus pelayanmu. Orangtuamu tidak ada di sini. Kamu sedang berada di Grarthiland. Grarthiland sendiri adalah sebuah negara di planet ini, Erboden. Negara yang diisi makhluk-makhluk mendekati manusia seperti penyihir, contohnya kamu."

"Aku? Penyihir?? Hey, hey...... Namamu Hase kan tadi??? Jadi kamu berpikir aku dapat membakar rumah ini dengan menjentikkan jariku???? Begitu?????"

"Tidak. Karena elemenmu dipastikan bukan api."

"Kenapa?"

"Karena aku api."

"Warnamu tidak mendukung."

"Apa katamu????!!!!!!!!!!!!!"

Gadis manis itu berubah menjadi monster kelinci berekor rakun dengan sayap iblis mengepak galak yang terbakar api biru.

"Mendukung, mendukung!!!!!!!!!!!! Jangan bakar aku!!!!!!!!!!!!!!"

Hase menyeringai dan mendadak kembali normal, lalu memelukku erat.

"Ayo sekolah........."

"Sekolah, katamu???!!!!!! Aku bahkan belum sarapan!!!!!!!!!!!!"

"Aku belum belanja, Tuan Finn....."

"Aku tidak mau sekolah kalau lapar!!!!!!!!!!!!"

Hase melepaskan pelukanku, lalu menempelkan bibirnya padaku. Kayak Yuppie....... Kenyal, terus manis, tapi...........

"Aku gak mau diabetes!!!!!!!!!!!"

Aku segera berlari kabur keluar demi mendapati naga terbang lepas seperti burung merpati. Sosok makhluk menaiki tubuhku dan duduk di bahuku.

"Kalo Finn belum bisa naik naga, gimana kalo naik Igelkrähe aja?"

"Igel apa?"

"Igelkrähe."

Hase menunjuk seekor landak raksasa bersayap kelam dengan paruh hitam tak jauh dari kami. Sontak aku bergidik ngeri. Badan berduri gitu, gimana aku duduk???!!!!!!!

"Gak deh. Kita jalan aja."

"Naga, yuk!!!!!!! Kasian naga kamu belom ketemu majikannya yang ganteng imut-imut keren manis ini.........."

Totally ComaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang