Ⅺ:〘Ranhee Yang〙

17 1 0
                                        

Aku memutuskan untuk menghipnotis Nebula dan membawanya kembali ke negara itu. Namun, begitu aku mendarat seorang petugas terlihat berang.

"Siapa kau???!!!!!!! PENYUS—"

Segera kuhipnotis dia dan kusuruh dirinya untuk mengantarku pada adik dari Smargd Couperwilth. Petugas itu hanya mengantarku sampai istana, jadi aku memutuskan menggunakan sihir teleportasiku. Akhirnya, aku sampai di sebuah hutan. Mendadak, kulihat Kristall mendekati orang itu. Aku mendekatinya dan menarik Kristall menjauh, tepat saat sebuah panah menembus dari telinga ke telinga.

"Terima kasih, Pangeran Ranhee Yang. Saya memang mengincar monster ini dan anda membantu saya."

"LO YANG MONSTER!!!!!!!!!! ENAK AJA BAWA ANAK ORANG KE TENGAH HUTAN, CUMA BERDUA LAGI!!!!!!!!!!!!!"

"Seharusnya adik saya datang. Agak sulit memang. Ah, itu dia."

Dapat kulihat seorang lelaki, kupikir seumuran dengan Kris, turun dari langit.

"Aku pasti heran kalau ada yang tidak melihatmu."

"Aku agak sebal tapi lupakan saja. Kenapa March De Vallesse muncul hari ini?"

"Entahlah. Seharusnya aku membersihkan mereka dan tuntas tahun lalu, tapi kurasa ada yang berkembang biak, atau menernakkan mereka."

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Monster itu March De Vallesse. Biasanya berwujud seperti orang tua, tetapi March De Vallesse muda semacam dirinya dapat menjadi siapapun yang ia inginkan."

"Monster macam apa itu?"

"Monster yang menyerupai manusia dan dapat bersikap seperti manusia. Mereka berbahaya."

Mendadak, terdengar dering hpku. Oh, Kyeri.

"Apa?"

"Bisa bicara dengan asistennya Smargd?"

"Kau pikir aku berada di mana?"

"Radarku menunjukkan kau di negaranya. Cepat. Ini penting."

Aku menghela napas malas dan menyerahkan hpku pada bocah sok ganteng itu.

"Anyeong haseo?"

"Pangeran Halvarov diserang March De Vallesse!!!!!!!!!!"

Kami berempat terdiam. Mendadak, sesuatu keluar dari punggung bocah itu dan ia menarik anak panah dari kepala monster tadi. LEBIH JOROK DARI MINYU!!!!!!!!!!!!!!

"Keamanan negara adalah tugasku sebagai calon ksatria, jadi jangan mengganggu tugasku."

"Ikut!!!!!!"

"Aku tak akan membiarkan bocah haram macam dirimu menyentuh Kristall!!!!!!!!!!!!"

Ia bersiul, dan sesuatu mendarat, menginjak jubahku. Aku refleks mengeluarkan pedang dan melayangkannya pada makhluk itu. Buruknya, justru pedangku yang patah sementara sisiknya mulus mengkilap.

"Naiki saja."

"KAU GILA???!!!!!!!! NIGHT BLADE ITU SALAH SATU DARI MONSTER-MONSTER TERKEJAM DAN TERKUAT DI DUNIA!!!!!!!!!!!!!!!"

"Dia peliharaanku. Coba saja naiki kep–turunkan kepalamu."

Kepala Night Blade itu turun begitu saja. Ba-bagaimana bisa? Night Blade adalah lawan, bukan kawan. Bocah itu…… monster. Aku menarik Kristall naik dengan cueknya dan duduk berdampingan.

"DADAH ALO!!!!!!!!! SEMOGA LANGGENG TERUS SAMA TRIANA, YAH????!!!!!!!!!"

"Iya, kalem aja. Makasih doanya. Semoga kalian bertiga selamat sampai tujuan. Kalo lu, lu mati aja sama March De Vallesse terakhir."

Totally ComaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang