Epilog

226 13 2
                                    


"Apa tidak apa-apa memberitahukannya?"

"Untuk mendapatkan tangkapan yang besar tentu saja kita membutuhkan umpan yang besar juga, Smith."

Kedua agen rahasia itu mengobrol dari dalam mobil hitam miliknya. Smith pria berkulit hitam yang menguasai dengan baik tehnik beladiri Krav Maga itu tidak bisa membantahnya. Agen yang terlihat kontras dengan tubuh besarnya itu sangat dia hormati. Walaupun kadang dia membuatnya kesal dan metodenya abnormal, Smith sangat mempercayainya. Jika ada peluru yang menghampiri gadis itu, Smith tidak akan ragu menggunakan tubuhnya untuk melindunginya.

"Kau tau.. Kita akan mendapatkan masalah soal ini." Ujar Smith.

"Eeehhh ada apa Smith? Kamu lebih takut dengan para birokrat itu?" Gadis itu tersenyum sambil memamerkan giginya yang rapi kearahnya.

Smith menelan ludahnya. Keringatnya mengucur dengan deras. Tidak hanya menghormatinya, Smith juga takut dengan bagian lain dari dirinya. Bagian dimana psikopat yang hebatpun mecoba bunuh diri setelah diinterograsi oleh gadis itu. Dia juga tidak mau otaknya dicuci oleh gadis itu. Sambil terus berkeringat ketakukan Smith terus memacu mobil miliknya tanpa berani menatapnya.

***

Keesokan harinya sesuai dengan petunjuk Satria sang polisi berhasil menemukan lidah api Monas yang hilang. Tumpukan emas itu tersembunyi dalam sebuah pabrik gula yang terabaikan tidak jauh dari kota jakarta.

Dengan petunjuk Satria juga polisi berhasil membekuk para pelaku yang berpura-pura menjadi bagian dari anggota yang bertugas membersihkan Monas sebulan yang lalu.

Dalam wawancaranya beberapa pelaku mengaku tidak menyesal. Bagi mereka ini adalah tugas luhur yang diemban untuk mengingatkan pemerintah atas aksi para penambang asing yang terus menyedot kekayaan alam negaranya. Bahkan salah seorang pemimpinnya berkata "Segala yang menjadi milik rakyat Indonesia harus dikembalikan kepada rakyat Indonesia."

Beberapa tanggapan masyarakat menjadi topik hangat dimedia sosial. Ada yang dengan jelas memaki para pelakunya. Tapi tidak sedikit juga yang mendukung aksi heroik yang dilakukannya. Tetapi yang jelas, semua yang hadir pada malam itu hampir semuanya terpukau dengan ilusi yang ada dihadapannya.

Sama seperti sebelumnya Elisabeth sama sekali tidak terkena imbasnya. Sutradara dari pertunjukan itu justru tersenyum didepan layar kaca miliknya. Menyilangkan kakinya dengan angkuh. Lekukan indah diwajahnya menegaskan sifat narsistik yang dimilikinya. Tidak melakukan kontak dengan pelakunya, Elisabeth hanya memberikan instruksi dari kejauhan. Pelakunya hanyalah sebuah bidak dari permainannya yang disusun dengan teliti. Sambil menikmati teh yang disuguhkan pelayannya Elisabeth lalu mematikan layar televisi didepannya.

"Nona Elisabeth apa kita tidak terlalu menyolok? Organisasi itu mungkin akan menyadarinya." Tanya James.

"James apa kau sudah lupa. Setelah Grampsy meninggal, kita sudah tidak ada lagi hubungannya dengan mereka." Jawab Elisabeth.

Sementara diruangan lain rumah itu seorang gadis tampak tersenyum sendiri menyetrika seragam didepannya. Matanya sedikit berkaca saat menggerakan tangan kecilnya. Gejolak perasaaan mantan teroris itu akhirnya sedikit mereda. Kerinduan yang tertahan terhadap keluarga satu-satunya akhirnya bisa ia lampiaskan, melaluli sebuah pekerjaan rumah biasa yang sudah lama tidak ia lakukan.

Tidak jauh dari rumah milik Elisabeth, seorang wanita muda duduk disamping sahabatnya yang terbaring lemah. Berbagai alat bantu kehidupan menempel diantara tubuh sahabatnya. Wajah sahabatnya yang dulu cantik dan bercahaya sekarang berubah dengan ekstrem. Tulang-tulang telihat jelas diantara kulitnya yang pucat. Bunyi alat pengukur detak jantung terdengar jelas dari ruangan itu. Ruangan kosong dengan bau antiseptik yang menyengat.

Wanita yang duduk disamping mahluk malang itu tak lain adalah Nitta, kepala sekolah muda dan esentrik yang selalu setia menjenguknya. Walaupun sahabatnya itu tidak mungkin mendengarnya. Nitta dengan sabar menceritakan kisah kesehariannya sebagai kepala sekolah. Cerita tentang Satria murid kesayangannya. Cerita tentang kejadian yang tidak terduga yang dialaminya. Cerita tentang ide kelas spesial yang direncanakannya dengan baik. Serta narasinya tentang klub yang dibentuknya dengan sedikit dorongan.

"Kamu tau aku ingin sekali membantu anak itu tapi aku tidak tau harus bagaimana"

"Sampai akhirnya anak anjing yang mati dirumahku itu memberiku ide cemerlang."

"Mempertemukannya dengan Momo gadis lugu itu, sesuai dugaanku mampu sedikit merubahnya. Ya kamu tau kan kalau soal mencari kecocokan atau semacamnya aku ini hebat, aku juga kan yang menjodohkan dirimu dengannya. Hehehehe." Seakan temannya itu bisa mendengarkannya, Ibu Nitta terus bergumam tanpa berhenti.

"Aneh ya dulu kamu yang selalu berbicara tanpa berhenti. Aku sampai sulit mengikutimu. Sekarang kamu hanya diam saja. Wahai sahabatku.."

"Madam.."

"Kamu pernah bilang kan, sekelompok orang biasa mungkin bisa melakukan hal yang spesial, tapi hanya butuh satu orang spesial untuk merubah dunia dihadapannya."

"Nah Madam.. Pertanyaannya sekarang adalah. Apa yang terjadi jika kita mengumpulkan orang-orang spesial dalam sebuah klub disekolahnya?"

Nitta tersenyum seraya mencium kening sahabat tercintanya.


******************************************************************************************************************************************************

Terima kasih untuk semua orang yang sudah sudi membaca ceritaku, jangan lupa senggol dikit tanda bintangnya ya... wehehehehehe...

Satria : Author apa kamu akan melanjutkan petualanganku lagi?

Author : Tentu saja! aku tidak akan membiarkan kau mendapatkan harem mu!

Satria : Eh?

HanaYuki : Author ojiichan apa kita juga akan muncul lagi?

Author : Iyalah, kalau bisa aku juga akan membawa kalian pulang... hehehehe...

HanaYuki : KYAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! HENTAI!!

Momo : Whisper whisper... Hei author kun bagaimana dengan kisah cintanya?

Author : SUDAH KUPUTUSKAN DI CASE SELANJUTNYA SATRIA AKAN MATI!!!!! *aura jones keluar

Momo, Hana, Yuki , Satria : HEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH?

Petualangan selanjutnya :

SATRIA HIGH SCHOOL DETECTIVE ( CASE 2 TRAGEDI TEH BERACUN DAN MAKNA SEBUAH GAME )

🎉 Kamu telah selesai membaca Satria Nusantara High School Detective Case 1 🎉
Satria Nusantara High School Detective Case 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang