Tigabelas

6.5K 298 2
                                    


"Nggak bisa jelasin?" Tanya Renata tidak sabar menunggu suaminya menjawab.

Renata mengurai tangan Niko dan berdiri menghadap Niko.

"Aku mau tidur diruang belajar untuk sementara waktu. Aku mau fokus sama ujian, dan kamu... aku nggak peduli." Ucap Renata dengan keberanian menatap netra hazel suaminya.

Niko sedikit tidak terima jika mereka tidur terpisah hanya karena kesalahpahaman ini. "Gue nggak pernah selingkuh sama dia."

"Aku nggak sebut kamu selingkuh." Timpal Renata cepat.

"Gue nggak tau alasan dia nyuruh gue ketempatnya." Jelas Niko singkat.

Renata tersenyum sinis, seakan dia menertawai posisinya sekarang ini. "Selama jadi istri kamu, aku selalu mikir posisi aku diantara kamu dan Bianca. Posisi aku disini jadi orang ketiga diantara kalian. Bukan dia orang ketiga diantara kita."

Air mata itu lolos lagi dari bendungan kelopak mata Renata.

"Lo ngomong apa sih?!" Niko kini mulai meninggikan suaranya. Dia mulai tidak mengerti dengan arah pembicaraan Renata.

"Aku nggak akan kasih kamu pilihan untuk pilih Bianca atau aku yang jelas-jelas istri kamu. Aku sadar posisi aku." Renata menghela nafasnya dan menghapus air mata yang terus saja mengalir. "Mulai sekarang, jangan ganggu aku. Aku siap untuk kamu cerai." Ada perasaan berat ketika Renata mengatakan cerai.

Niko memeluk Renata dan tak ada penolakan dari objek yang dipeluk. "Hari ini masih ulang tahun gue. Gue boleh minta satu permintaan?"

Renata hanya diam. Dia masih tenggelam dalam tangis kecewanya. Bukan pernikahan dengan ujung perceraian yang dia inginkan. Kini ia menikmati perannya menjadi seroang istri yang harus menyiapkan makanan untuk suami dan putri kecil mereka. Merasakan rindu dan sepi jika Niko tidak pulang kerumah untuk berhari-hari. Bahagia dengan adu argumen mereka berdua. Ribetnya mengurus Selene ketika rewel atau bahkan sakit karena kelelahan. Sikap dingin Niko yang selalu membuat Renata tidak diatur tapi merasa selalu diperhatikan dengan sikap Niko yang romantis dan tidak terduga-duga. Renata belum siap kehilangan ini semua. Bahkan sebelum satu tahun pernikahan bersama Niko.

"Ren, gue minta jangan pernah bicara tentang cerai, pisah, atau apapaun itu yang buat gue jauh selamanya dari lo." Kalimat Niko menyadarkan Renata bahwa laki-laki yang memeluknya juga tidak ingin berpisah.

Namun, masih ada perasaan ragu dihati Renata. Bayang-bayang Bianca masih menjadi alasan Renata untuk ragu atas ucapan Niko.


"Selesaiin hubungan mu dengan Bianca terlebih dahulu, Nik." Suara Renata yang bergetar dijawab anggukan oleh Niko.


Setelah permintaan Renata, Niko berniat untuk menghentikan semua sikap Bianca yang sudah berlebihan kepada Niko.

Semenjak sinetron mereka selesai, Niko memang tidak pernah lagi mau menerima pekerjaan dengan Bianca meskipun mereka satu menejemen yang jelas memberikan peluang untuk mereka berdua terlibat dalam proyek bersama. Namun dengan tegas Niko tidak mau menerima. Hingga suatu hari, pihak menejen menjebak Niko untuk satu proyek reality show bersama dengan Bianca.

Momen itu Niko dan Flo tidak dapat melakukan apapun. Hampir 3 hari reality show itu berlangsung, dan Niko pasrah dengan kondisinya harus berhadapan dengan Bianca.

Masih sama seperti dulu, didepan kamera dan dibelakang kamera Bianca masih menggelayut manja dengan Niko dan selalu dibalas dengan sikap dingin Niko.

you had me at hello...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang