Sembilanbelas

6.1K 299 0
                                    

"BI!!"

Bi Sumi dengan langkah cepatnya menghampiri sumber suara. Majikannya telah pulang dan menemukan bahwa Nyonya rumah ini tidak ada bersama anak semata wayang mereka.

"Renata dan Selene kemana?"

Bi Sumi tertunduk takut tak berani melihat raut marah Tuan rumah. "Anu.. Anu.."

"Aduh Bi, jawab!" Suara Niko meninggi.

Flo, Bi Sumi, dan beberapa orang yang bekerja dirumah Niko pun mendengar teriakan Niko dan semua menegang.

"Mbak Renata dan Non Selene ndak pulang kerumah."

"Sejak kapan? Kemana dia?"

"Anu Mas... Anu..."

"SEMUANYA JANGAN ADA YANG BERANI SEMBUNYIIN RENATA DAN SELENE DARI SAYA!" Suara Niko menggelegar seantero rumah. Suara garang yang sudah lama tidak terdengar, kembali bergema dirumah ini.

"Mbak Renata sudah tidak pulang semenjak beberapa hari setelah Mas Nikolas pergi. Kalau kemananya kita nggak ada yang tau, Mas. Cuma sebelum pergi, Mbak Renata bilang kalau kita semua nggak boleh bilang ke Mas Nikolas."

"DAN KALIAN NURUTIN ITU ?!" Bi Sumi mengangguk takut.

Kata-kata kasar keluar dari mulut Nikolas. Dengan cepat diambilnya kunci mobil di gantungan kunci yang terletak di pintu ambang pintu dapur menuju garasi.

Satu tujuan yang ada dibenak Nikolas, Mamanya.

"MAA!!" Suara Nikolas otomatis membuat Mama langsung berfirasat buruk.

Renata yang berada di kamar tamu hanya terdiam mendengar suara suaminya itu. Ingin sekali dia menemui Niko, namun mendenger suara itu dia bergidik takut. Suara yang tidak pernah dia dengar selama ini.

"Kamu datang ke rumah Mama itu yang sopan!" Balas Mama Nikolas yang keluar dari kamar utama rumah itu.

"Renata dan Selene dimana?"

"Istri dan anak kamu kok malah nyari kerumah Mama."

"Ma, selama ini Mama yang tau kondisi Renata dan Selene. Jadi nggak mungkin kalau Mama nggak tau dimana mereka sekarang!" Suara Nikolas merendah.

"Mama berhubungan sama istri kamu hanya via telepon atau whatsapp aja. Mama belum ketemu lagi sama Renata." Bohong Mama.

Kali ini Niko mendesah frustasi mendengar jawaban Mama.

"Memang dia nggak ada dirumah? Lagi main kali sama teman-temannya mungkin." Imbuh Mama. "Kalau jam segini, anakmu kan memang masih sekolah."

"Kata orang rumah, dia udah nggak pulang kerumah dari beberapa hari yang lalu, Ma."

Mama mengikuti anak laki-lakinya itu untuk duduk disofa ruang tengah. "Sudah di telepon belom?" Tanya Mama lembut.

"Nomor dia nggak aktif. Itu kenapa Niko nggak ngerti harus cari mereka dimana."

"Kamu sih! Ninggal istri sama anak berminggu-minggu, kena batunya kan sekarang, kamu yang ditinggal!"

"Ma, please..." Rengek Nikolas mulai tak berdaya.

"Kenapa menantu Mama bisa pergi dari rumah?"

"Renata dan Niko memang sepakat untuk pisah rumah sementara waktu. Tapi Niko kangen mereka, makanya pulang dari hutan langsung kerumah. Tapi mereka nggak pulang kerumah."

"Kenapa pisah rumah?" Tanya Nyonya Arum pura-pura tidak mengetahui cerita itu.

"Aduh, Ma.. sekarang yang penting istri dan anak aku, bukan alasan aku pisah."

"Mungkin nggak kalau ada hubunganya dengan Franda, soalnya waktu itu kata Bi Sumi laporan ke Mama kalau Franda beberapa kali kerumah."

Niko melihat Mama nya heran. Info penting itu tidak dilaporkan kepada dirinya oleh Bi Sumi maupun Flo. Niko semakin frustasi mendapati sosok masa lalunya yang kembali dan perlahan membuat pernikahan yang dia pikir akan membaik setelah kepulangan dari Bangkok, ternyata berbanding terbalik.

Sedangkan didalam kamar, Renata hanya bisa menangis dalam diam. Dia mengetahui bahwa Franda beberapa kali datang kerumah, dan untungnya Selene beserta dirinya sudah tinggal dirumah mertuanya. Franda begitu terang-terangan berusaha mengambil Niko kembali.

Setelah mengetahui kepulangan Niko ke Jakarta, Franda semakin melancarkan misinya untuk merebut kembali Nikolas. Hingga malam ini, Franda dengan penuh percaya diri datang kembali kerumah Nikolas.

Nikolas memang sudah dua hari ini meliburkan diri untuk istirahat dan menjernihkan pikiran setelah pulang dari pedalaman. Jenggot dan kumis yang sudah mulai terlihat, karena tidak dicukur pun menjadi pemandangan yang jarang ditemui dari Nikolas.

Setelah Bi Sumi memberitau Nikolas perihal kedatangan Franda, dengan sangat malas dia melangkah menuju ruang tamu dan mendapati sosok cantik Franda duduk disofa coklat miliknya.

"What's wrong with you?" Franda terlihat terkejut dengan penampilan Nikolas yang berantakan.

"Ada apa datang kesini?" Tanya Nikolas dingin.

"I miss you." Franda menggeserkan dirinya duduk disebelah Nikolas sembari memeluk pria itu dari samping.

Nikolas jelas tidak tertarik dengan wanita satu ini, meskipun dulu wanita inilah yang menjadi wanita tersempurna kedua setelah Mamanya.

Franda menyadari Nikolas tak membalas pelukannya bahkan kata-katanya. Diciumnya pipi kiri Nikolas. "Kamu kenapa, sayang?"

"Kamu yang kenapa, Fra?" Tanya Nikolas sambil menyingkirkan tangan Franda yang memeluknya.

"Aku kangen." Jawab Franda masih dengan nada manjanya.

"Kamu pulang aja, aku butuh istirahat." Ucap Nikolas sambil berdiri memasuki rumah namun dengan cepat Franda memeluknya dari belakang membuat laki-laki itu berhenti melangkahkan kakinya.

"Fra, lepasin tangan gue, atau gue panggil security untuk bawa lo keluar!"

Franda semakin mengeratkan pelukannya. "I am back. Let's start over again!"

"Fra, pulang sekarang!" Usir Niko langsung melepaskan pelukan Franda dengan kasar.

Setelah memastikan Franda keluar dari rumahnya, Nikolas masuk kekamarnya. Ditatapnya foto pernikahan yang meggantung cantik didinding kamarnya. Dia rindu Renata dan Selene. Dua manusia penting dalam hidupnya yang sudah berminggu-minggu tidak dapat ia peluk, bahkan mendengar suaranya saja hanya dapat dia rasakan dalam mimpi.

Dia bingung harus mencari kemana kedua orang itu. Andre sempat dia hubungi dan bilang bahwa Renata dan Selene tidak berada di Bandung. Bahkan Andre sempat marah kepada Nikoals mengetahui Renata dan Selene menghilang. Namun Nikolas berhasil menjanjikan kepada Andre untuk membawanya pulang kembali.

Mencari kesekolah Selene pun dia urungkan niatnya, karena Flo memberitahu bahwa mungkin akan membahayakan Selene. Karena sebagain besar orang tidak mengetahui bahwa Selene adalah anak dari artis popular Indonesia.

Suara dering telepon menghentingkan lamunan Nikolas. Flo. Nama itu muncul dari ponsel Nikolas.

"Mas, lo jangan lupa siap-siap! Lo masih harus ngelarin kontrak film yang ke tunda waktu lalu, loh."

"Film apa lagi?"

"Yang di New York. Harusnya ini dikerjain taun lalu, tapi karena proses PH nya masih ada masalah, terus ditunda. Lusa lo berangkat kesana. Proses reading juga disana, soalnya melibatkan beberapa atis dari sana."

"Flo, istri sama anak gue aja belum ketemu. Lo nyuruh gue harus ke Amerika?"

"Mas, lo yang tanda tangan sendiri film ini. Paling lama sebulan mas! Habis itu lo libur sebulan kok. Ini nggak bisa di cancel. Tiket lo dan lain-lain udah diberesin sama PH nya."

Niko mendesah dengan kasar, Flo dapat mendengar itu. Flo juga berat untuk mengingatkan perihal pekerjaan ini kepada bosnya. Namun tidak ada pilihan, karena terlanjut tanda tangan kontrak dengan penalti yang cukup besar.

TBC

you had me at hello...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang