Sembilan

6.8K 357 1
                                    

"Kok lo tiba-tiba balik kerumah?" Tanya Kak Andre yang duduk disebelah Renata disofa sambil mengganti chanel tv.

"Bosen dirumah. Kangen Ibu. Rindu Bandung." Jawab Renata selengekan.

"Tiga bulan nikah, lo kok belum tekdung sih, Ta?"

Sekuat tenaga Renat memukul lengan Kak Andre hingga dia sendiri mengeram kesakitan. "Gue masih kuliah lagian juga gue masih ribet ngurus Selene."

"Alasan aja lo. Tapi udah gitu-gitu kan?"

Renata hanya diam. Tak berniat untuk memberikan tanggapan.

"Astaga!!! Jadi kalian belum gitu-gitu?" Tebak Kak Andre.

Masih dengan sikap membisu. Renata tidak memberikan tanggapan.

"Ibuuu!!! Renata masih perawan!" Seru Kak Andre yang langsung dibungkam oleh tangan Renata.

Sosok yang dipanggil oleh Kak Andre pun keluar dari kamarnya yang memang hanya berjarak beberapa meter dari ruang tv. Renata melepaskan tangannya dari mulut Kak Andre sembari membesarkan matanya sedikit memberikan sinyal ancaman untuk Kak Andre.

Ibu duduk dengan anggunnya di sebelah Renata. Ibu merebut remot tv dari tangan Kak Andre, kemudian mematikannya.

"Kenapa kamu pulang?" Tanya Ibu tegas.

"Rindu rumah, Bu." Jawab Renata manja.

"Kamu ada masalah sama Niko?"

Renata menggeleng menanggapi pertanyaan Ibu.

"Benar apa yang diucapkan kakakmu tadi?"

Kali ini Renata menyandarkan kepalanya kepundak Ibu. Merengkuh lengan Ibunya. "Ata masih kuliah, Bu..."

"Siapa yang suruh nikah cepat-cepat kalau alasannya masih kuliah?" Potong Ibu langsung yang kini suaranya terdengar kesal.

"Tapi, Bu..."

Belum sempat Renata menyelesaikan kalimatnya, Ibu sudah kembali dengan rangkaian kata-katanya. "Niko suami kamu sah. Kamu sudah jadi istrinya. Niko berhak atas kamu. Kalau dengan alasan kamu kuliah lalu kamu tidak mau melayani suami kamu, terus ngapain kamu nikah cepat-cepat?"

"Niko juga jarang pulang kerumah, Bu." Pembelaan dari Renata.

"Gimana bisa suami kamu betah dirumah kalau istrinya masih keluyuran kesana-kesini. Setiap weekend hangout. Bangun siang. Nggak pernah masak. Nggak pernah melayani suami. Nggak ada suami yang betah dirumah, Ta, kalau cara kamu seperti itu."

"Tul!" Imbuh Kak Andre yang langsung mendapatkan cubitan di perutnya dari Renata.

"Niko nggak pulang karena kerjaan, Bu. Lagian kalau weekend kan Selene dirumah Oma-nya, jadi Ata nggak ada kegiatan."

"Ta, gue emang belum nikah. Tapi kalau gue jadi suami, yang gue harapin minimal dari istri gue tuh gitu-gitu nya. Kalau urusan masak nggak terlalu penting, siapin sarapan atau sebisa mungkin makan bersama sering-sering." Kali ini Kak Andre yang menasehati Renata.

Ya Tuhan, pulang kerumah sendiri bukannya disambut bahagia malah dikasih omelan, sih! Gerutu Renata dalam hati.

"Niko nggak pernah protes kalau Renata sering hangout. Dia nggak mau Ata bosan dirumah kalau pas lagi nggak kuliah atau pas Selene nggak dirumah." Renata masih kekeuh untuk membela diri.

you had me at hello...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang