Gue menghela nafas bosan sambil menatapi sekeliling kamar gue. Ya, hari ini gue meliburkan diri karena sakit, walaupun kemaren udah baikan ternyata tengah malam tadi suhu tubuh gue meningkat dan membuat gue terpaksa untuk meliburkan diri. Gue memainkan PSP gue dengan pikiran yang berkelana kemana-mana.
"Gimana Han? Udah enakan?" Tanya mama saat mengantarkan makanan ke kamar. Tangannya diletakkan di kening gue untuk mengukur suhu tubuh.
Gue mengangguk, "udah lumayan ma." jawab gue.
"Syukurlah, tuh makan siang terus jangan lupa minum obat terus nanti jangan lupa tidur! Jangan main PSP terus!" Perintah mama sambil mengelus kepala gue, gue mengangguk.
'Jovanna lagi apa yah?'' Pikir gue. Gue terssentak, sejak kapan gue mikirin dia?
Daripada mikirin tuh cewek lebih baik gue makan. Gue tersenyum melihat sup otak-otak yang mama buat. Gue jadi ingat dia. Gue ingat gimana hebohnya dia saat di Monas dan itu buat gue makin tersenyum lebar dan akhirnya terkekeh sendiri.
Eh, sadar Han! Ngapain mikirin dia! Udah, makan aja. Tak lama HP gue bunyi. Ada pesan dari Gilang.
Gilang: woi, lo gak sekolah?
Reyhan: gak, gue sakit
Gilang: makan tuh sakit!
Reyhan: kecapean biasa elahhhh
Gilang: mampus, siapa suruh kemaren main basket sampai tepar gitu! padahal kitakan mau rapat bahas pensi
Reyhan: yaelah, gantiin gue lah
Gilang: iya, GWS lah bro!
Reyhan: thanks bro
Gilang: maksud gue 'gak wafat sekalian'
Reyhan: anjirSetelah itu tak ada balasan lagi dari si kampret. Gue lanjutin makan. Seharusnya gue sekarang sekolah, biar bisa ketemu si Singa.
Lah? Ini gue dari tadi kenapa sih? Kok gue pengen banget ketemu tuh anak? Kok gue mikirin dia mulu? Udah, jangan ingat dia terus!
Gue mengambil Hp lalu membuka aplikasi Instagram dan mengetikkan nama 'Jovanna Rezkia Ong'.
Gue membuka sebuah profil yang menampilkan wajahnya. Sialnya akun tersebut dikunci. Gue menghela nafas kasar lalu meletakkan kembali HP gue.
Kenapa gue tiba-tiba galau gini?
Kenapa gue kecewa kek gini?...
Rapat lagi, rapat lagi. Kadang itu gak enaknya jadi anak osis. Setiap hari ada aja yang mau dibahas.
"Jo, Jovanna."
Gue tersentak dan menoleh, "eh, iya Rel?" Kata gue.
"Lo ngelamun?" Tanyanya.
Gue menggeleng, "eh gak kok, lanjutin aja rapatnya." kata gue.
"Kita manggil lo dari tadi Jo, masa gak dengar?"
Gue nyengir, "eh maaf." jawab gue.
"Yaudah, gimana hasil pengamatan kalian kemaren?" Tanya Maurel. Gue pun mulai menjelaskan semua yang gue catat.
...Gue berjalan bersama Kevan seusai rapat.
"Lo kenapa pas rapat? Kok gak fokus gitu?" Tanya Kevan.
Gue menoleh, "gak ada, cuma tiba-tiba hilang fokus aja." jawab gue sambil tersenyum tipis.
"Mikirin bang Reyhan ya lo?" Godanya lagi.
"Anjir, kaga lah." sahut gue merengut dan membuat Kevan tertawa.
"Udah, ngaku aja. Lo pasti mikirin kenapa dia gak datang? Hayoo.." godanya makin menjadi.
Gue menghentakan kaki kesal, "Enggak Bing, ihh." sungut gue.
"Cieee pipi lo merah!!" Teriaknya heboh. Gue segera memukul kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl vs Ketua Osis (OPEN PRE ORDER)
Roman pour Adolescents#33 in fiksi remaja(05/11/17) [akan direvisi setelah tamat] Dia Jovanna. Gadis yang menjalani hidup dengan bahagia tanpa beban. Selalu tertawa dengan tingkahnya yang absurd. Gadis yang selalu mengatakan dia baik-baik saja dengan wajah tanpa beban. G...