'Mampus!' pikir gue.
"Mau kemana lo?" Tanya orang yang menarik kerah belakang baju gue. Sumpah! Ini gue kayak kucing diambil dari kardus.
"Mau ke toilet." Kata gue sambil mmenepuk tangannya yang megang baju gue.
"Siapa yang lo bilang songong, belagu?" Tanyanya. Gue mendecak.
"Teman gue." jawab gue asal. "Teman lo ketua osis? Emangnya gue teman lo?" Tanyanya lagi.
Gue serasa diwawancarai, "Idihhh, lo aja yang geer. Lagian, ini mau ngapain sih? Lo kayak lagi wawancarai artis korea gitu yah. Dasar fans!" kata gue. Dia mendecih lalu melepaskan kerah belakang baju gue.
"Jangan lupa, kita ke festival di Monas hari Sabtu!" katanya, gue cuma ngangguk.
"Yaudah, pergi lo!" usirnya.
Lah? Ngusir gue?
"Lo ngusir gue?" Kata gue menantang.
Dia menggeleng, "bukannya lo yang bilang mau ke toilet?" jawabnya santai. Kok gue bisa lupa ya?
Gue menggeleng, "Gak jadi." lalu duduk lagi.
"Hoi! Modusin adek kelas mulu lo," Kata seseorang, yang pasti itu temannya si Reyhan. "Wah, ternyata lo udah nyari incaran, Han?" Lanjutnya.
"Apaan sih Chad, masalah osis ini." Jawabnya santai.
Gue menoleh ke arah sebelah lagi. Hah? Sebentar, ini kakak ganteng yang tadi kasih gue hukuman, kan? Siapa ya namanya? Gue lupa namanya!
Oh iya, Gilang!
"Hai kak!" Sapa gue padanya. kepala gue langsung ditoyor sama si Reyhan.
"Genit lo!"
Gue mencibir, "lo lagi? Gimana tugasnya? Udah selesai?" Balasnya.
"Sett dah, perhatian amat!" celetuk Corrie yang buat gue menatapnya menyuruh diam.
"Gue gak disapa?" Tanya yang tadi. Gue tersenyum, "hai kak-" kata gue. Gue ga tau namanya. "Richard, 11 Ipa 1" katanya. Gue ngangguk.
Kak Gilang duduk disebelah gue lalu ngajak gue ngobrol. Dia orangnya emang baik banget, kagak songong kayak si ketua osis.
"Eh lo, gak mau pergi?" Tanya si Reyhan.
Apaan sih! Ganggu! Tau orang lagi ngomong sama cogan juga.
"Kenapa emangnya?" Tanya gue. "Teman-teman lo udah pada pergi." lanjutnya. Gue tersadar, dari tadi udah gak ada Tantri, Fio, dan Corrie.
"Yeuu! Lo kok gak bilang dari tadi?" Protes gue lalu berdiri siap-siap pergi. "Heh! Yang sopan lo, gue kakak kelas!" Katanya.
Kan songongnya mulai! Gue mengumpat kecil. Pengennya ngumpat kasar, tapi dia kakak kelas, harus hormat.
"Trus harus gimana?" Kata gue sok lembut.
"Panggil gue kak Reyhan" katanya.
Gue mengangguk, "Oke kak! Bai kak Gilang! Bai kak Richard!" Kata gue sambil berlalu. "Kok gue kagak?" Teriak seseorang, dan gue abaikan.
...."Dari mana kamu, Jo?" Tanya buk Nia.
"Eh ibuk, assalamualaikum buk." kata gue sambil menyalami tangannya.
Dia menghela nafas, "Kali ini apalagi alasan kamu?" Tanyanya.
"Ibuk tau si Ketua osis baru buk?" Tanya gue.
"Tau, si Reyhan kan?" jawabnya memastikan
"Nah itu dia, buk! Pas saya mau kembali ke kelas, saya ditahan buk," kata gue, buk Nia cuma dengerin.
"Karena ditahan sama kakak kelas, saya gak berani melawan buk. Takut dosa!" Lanjut gue.
Buk Nia kesal sendiri lalu jewer telinga gue. "Aduh sakit buk! Wah ibuk kekerasan di kelas!" pekik gue.
Buk Nia melepaskan lalu bicara, "kamu kerjain bank soal latihan hal. 26-34. Selesaikan besok!" Kata buk Nia. Gue tersentak.
Gila! Banyak bener!
"Jangan sebanyak itu atuh buk!" Protes gue.
"Sampai 36." tambahnya santai.
"Eh gak jadi buk." kata gue lagi.
"38, sekali lagi kamu ngomong sampai halaman 40. Sekarang, pergi duduk!" kata buk Nia.
Sadis banget! Gue duduk, si Tantri ketawa, Shariq sama Rafqi yang di belakang gue ketawa, Daisya tidur, dan Kevan ketawa.
Parah! Gak setia kawan! Gue mendengus dan membuka buku bank soal latihan untuk cek berapa soal yang bakal gue kerjain.
Ya tuhan! Banyak banget! Si ibuk sadis, gue di kasih kayak gini dan ngumpul besok? Gue membenturkan kening gue ke meja dengan keras sampai satu kelas lihatin gue.
Bodoamat lah!
...
Ting!
Hp gue berbunyi, gue segera melihat notifikasi yang masuk. Ternyata dari ketua osis, ganggu banget! Tau orang lagi ngerjain PR kayak gini. Ck!
Gue gak baca dan kembali melanjutkan pekerjaan gue. Selanjutnya, banyak banget notifikasi beruntun yang buat Hp gue berbunyi terus-terusan. Gila! nge-spam nih orang. Gue pun segera membukanya.
Reyhan: heh
Reyhan: lo udah susun apa aja yang mau dibuat kan?
Reyhan: heh
Reyhan: heh
Reyhan: heh
Reyhan: heh
Reyhan: heh
Reyhan: heh
Reyhan: heh bekantan!
Jovanna: APAAN SIH KAK? GUE LAGI NGERJAIN TUGAS HUKUMAN!!
Reyhan: hahaha
Reyhan: rasain! Siapa suruh kegenitan ke cowok!Apa?! Gue kegenitan?
Jovanna: heh bekantan mau kawin! Siapa yang lo bilang kegenitan? Ngajak berantem heh?! Sini lo! Lo pikir gue takut sama lo?!
Reyhan: sans aja kali...
Reyhan: yang pasti sabtu jangan lupa! Kapan lagi lo jalan sama cogan.Gue kesal dan tiba-tiba ide cemerlang pun muncul di otak gue.
Jovanna: WAH IYA YAH KAK!
Jovanna: asik nih jalan bareng cogan!
Jovanna: aku dandan yang cantik yah buat kencan pertama kita.
Jovanna: kak, kita gak mau pakai baju kapel gtu gak? Biar romantis.
Jovanna: btw, rumah kita dekat kan kak? Asek! Jadi pengen nyanyi nih!
Jovanna: pacar ku emang dekat! Lima langkah dari rumah! AZEK AZEK JOS!
Already block by this account.Hahaha! Rasain! Kesal kan! Mampus! Gue ketawa ngakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl vs Ketua Osis (OPEN PRE ORDER)
Ficção Adolescente#33 in fiksi remaja(05/11/17) [akan direvisi setelah tamat] Dia Jovanna. Gadis yang menjalani hidup dengan bahagia tanpa beban. Selalu tertawa dengan tingkahnya yang absurd. Gadis yang selalu mengatakan dia baik-baik saja dengan wajah tanpa beban. G...