Bel pulang berbunyi. Gue segera membereskan semua barang lalu nyamperin Kevan. "Bingbing gue tersayang, gue pulang sama lo ye!" Kata gue dengan manis.
"Gak, lo baiknya pas ada maunya doang." katanya cuek.
"Yeu kutu! Dibaikin gak mau, yaudah! Bing, gue pulang sama lo ya, nyet!" Kata gue.
"Jo, lo pulang sendiri ya? Gue ada urusan, jadi gak bisa ngantar lo." Katanya nyengir.
"Sialan! Bilang dari tadi kek! Yaudah, baii Bing!" Kata gue lalu pergi.
Dia melambai, "maaf Jo, nanti kalau udah sampai di rumah jangan lupa telfon gue!" Pesannya. Gue mengacungkan jempol.
...
Gue berjalan menyusuri jalanan yang sesak dengan anak sekolah yang baru pulang.
Tin! Tin!
Gue menoleh dan melihat sebuah mobil yang berhenti di sebelah gue. Orang itu turun lalu berdiri di depan gue.
"Eh, kak Gilang, kenapa kak?" Tanya gue.
Dia menggeleng, "tumben sendirian, Kevan mana?" Tanyanya.
Gue mendengus, "dia bilang ada urusan, kak. Jadi gue pulang sendirian." Kata gue.
"Yaudah, gue anterin aja gimana?" Tanyanya.
"Tapi gak ngerepotin kakak, nih?" Tanya gue ragu.
"Yaelah, santai aja! Kan gue yang nawarin. Yuk, Jo!" Katanya sambil menarik gue untuk masuk ke mobilnya.
"Jo, kita makan dulu, yah! Lapar nih gue!" Ajaknya.
"Terserah aja sih, kak. Kan kakak yang bawa mobil kakak, bukan gue!" Sahut gue. Dia mengangguk lalu menjalankan mobilnya.
....
Gue melihat Jovanna turun dari mobil Gilang. Gue mendecak kesal saat melihat Jovanna tertawa lalu melambai ke Gilang. Gue mendengus.
"Kalo suka bilang aja sih, bang. Gak usah dipendam juga kali!" Kata seseorang. Gue menoleh dan mendapati Alessa yang sedang duduk di kursi balkon kamar gue.
"Sejak kapan kamu disana?" Tanya gue terkejut.
Dia terkekeh sambil menggigit apelnya, "Makanya jangan keasikan lihat doi lah bang. Daritadi Eca disini dikacangin." Katanya sebal.
Gue tertawa, "Eca sih, hilang timbul mulu. Kayak setan aja kamu, Ca!" Jawab gue.
Dia mendengus, "abang kuno! Ya kali setan secantik ini, Eca mah pengantin goblin kali bang!" Jawabnya sewot.
Gue duduk di sebelahnya lalu menoyor kepalanya, "Jangan kebanyakan nonton drama kamu, dek. Seram abang lihatnya!" Kata gue. Dia mendengus.
"Abang suka sama kak Jo, kan?" Tanyanya menyelidik.
Gue mendelik, "kagak lah," Jawab gue.
Dia mendelik, "gak usah bohong lah, bang! Mata abang tuh memancarkan aura kecemburuan, apalagi pas lihat kak Jo turun dari mobil kak Gilang. Gimana rasanya? Pedih? Nusuk? Jlebb ke hati?" Katanya.
"Apa segampang itukah abang dibaca?" Tanya gue heran. Dia mengangguk.
"Tapi kok dia gak bisa baca abang?" Lanjut gue.
"Elah, bang. Cara abang dekatin dia aja udah salah, yakali baru ketemu sama dia langsung buat dia nangis. Cih, banci banget, bang!"
Gue mengerinyit, "kamu tau darimana?" Tanya gue.
"Kak Richard yang cerita." Katanya sambil nyengir. Gue melotot.
Richard kampret.
Botak lo besok, Chad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl vs Ketua Osis (OPEN PRE ORDER)
Novela Juvenil#33 in fiksi remaja(05/11/17) [akan direvisi setelah tamat] Dia Jovanna. Gadis yang menjalani hidup dengan bahagia tanpa beban. Selalu tertawa dengan tingkahnya yang absurd. Gadis yang selalu mengatakan dia baik-baik saja dengan wajah tanpa beban. G...