MULAI saat itu, aku memasuki tahapan baru dalam hubungan dengan Ardo. Tahapan yang jauh lebih tinggi dari sekedar jatuh cinta, yaitu tahap saling memiliki. Mungkin benar bahwa bulan-bulan pertama sebuah hubungan adalah tentang menginginkan. Tetapi, bulan-bulan selanjutnya adalah tentang membutuhkan. Menginginkan berarti "kurang lengkap jika tanpa" dan, yqng dinamakan saling memiliki adalah benar-benar memiliki antara satu dan yang lain.
Kini, Reino Regha Prawiro dan Ardo praditya adalah satu paket. Paket senang, sedih, suka, duka, canda, dan tawa.
Sampai pada suatu hari, Ardo pamit padaku hendak pulang ke surabaya karena panggilan kedua orangtuanya. Kengen barangkali.
"Cuma tiga hari kok aku di sana. Lagian, tugasku di kantor juga pada deadline. Jadi cuma bisa izin tiga hari sama pimred, mas Daryo. "Itulah kata-katanya ketika kami makan di Empire siang itu. Entah mengapa, saat itu aku terasa berat untuk mengizinkannya pergi.
Keesokannya, aku mengantar Ardo ke bandara adisutjipto dan tetap stay di sana sampai pesawat yang ditumpanginya benar-benar take off.
Sejak kepergian Ardo harinitu, aku menjadi kurang semangat buat menjalani hari-hariku. Aku merasa kangen padanya. Lagi apa ya ia? sudah makan belum, ya? Walaupun kami masih bisa telepon atau hanya sekedar SMS-an, tetapi entah mengapa kali ini aku begitu cemas dan diliputi perasaan yang tidak enak. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Dan, itu adalah yang paling berat dari semuanya.To : Amore Mio
Rasanya sakit aku melihat pesawat itu pergi meninggalkanku. Pesawat itu membawa kekasihku, sayangku, cintaku, napasku, dan hidupku. Pesawatku, aku titip cintaku padamu...
I miss u....
Options. Send.
........ Message delivered......
KAMU SEDANG MEMBACA
Reino Regha Prawiro [END]
Romance[Selesai +18 Privasi]✓ Follow Me Ketika sang surya pagi menembus sela-sela jendela, aku tersadar, ternyata aku tidur dalam dekapannya. Aku pun merapat sama eratnya. Di sini, di balik dadanya, aku dapat melihat sinar matahari pagi membelai wajahnya...