26

3K 186 1
                                    

Author

Seorang pria paruh baya berdiri diujung pintu saat mendapati putrinya sedang menangis dalam diam. Ini adalah kali kesekian ia mendapati putrinya menangis. Pria tersebut tau perpisahan dengan suaminya adalah alasan putrinya menangis. Ada rasa sesak saat melihat putri kecilnya yang sejak dulu sangat dia jaga saat ini menangis karna lelaki lain. Jika saja ia tau akan seperti ini, ia tidak akan mengizinkan putrinya untuk menikah diusia muda. Pria tersebut mendekati putrinya yang sedang menangis, memeluknya dan mengelus punggungnya berusaha memberi kekuatan padanya.

"papa kenapa semuanya terasa sesak, kenapa mereka hanya peduli pada wanita itu, kenapa mereka tidak perduli dengan perasaan sabrina" isak sabrina terisak bersandar pada dada bidang ayahnya yang masih tampak kokoh diusia senjanya itu.

"masih ada kami yang selalu berada dipihakmu sayang"

"sabrina hanya ingin kembali bersama deo, kami hanya ingin bisa bersatu seperti dulu, bagaimana mungkin lima tahun pernikahan kami dan hancur karna seorang wanita yang baru hadir dikehidupan deo" isak sabrina.Keegoisan dan rasa kehilangan membuat sabrina menutup mata dengan kejadian yang sebenarnya dia hanya bercerita berdasarkan pada sudut pandangnya. Dia terlalu membenci diandra sehingga melimpahkan semua kesalahan kepadanya, tanpa bercermin dan berfikir bahwa sesungguhnya akar dari permasalahan yang timbul adalah karna sabrina dan deo yang memiliki pandangan aneh tentang pernikahan bukan karna diandra.

"cari semua info tentang istri baru Deo Tama Putra dan beberkan faktanya dimedia masa, buat bahwa dia menjadi pihak ketiga dan merusak kehidupan rumah tangga putriku" ucap pria tersebut melalui ponsel.Ia tidak bisa tinggal diam melihat sabrina putri kesayangannya harus menderita, dan apapun akan dia lakukan untuk mengembalikan senyum putrinya. Dia akan buat wanita itu menyesal karna telah mengganggu keturunan dari Farhan Putra Yusman.

****

Kehidupan terus berjalan, waktu terus berputar, semua manusia sibuk dengan aktifitas dan target hidup mereka masing-masing. Salah satu manusia yang sibuk dengan aktifitasnya adalah diandra. Kehamilannya sudah menginjak tujuh bulan. Tetapi tidak menghalangi ia untuk tetap bekerja seperti biasanya, dia akan disibukkan dengan konsul pasien diruangannya, setelah itu dia akan disibukkan dengan berbagai macam proyek dari departemen eksternal, tidak ada keluhan dari diandra,baginya jika dia berfikir positif maka energi alam pun akan berfikir positif dan jika saat dia mengandung dia tetap bersemangat, tekun dan tangguh, maka dia berharap anak-anak dalam kandungannya itu nantijuga akan seperti itu.

Sore ini diandra dengan senang melangkah memasuki restoran tempat deo,dengan membawa berkas disambut oleh septi, diandra membawa hasil kerja timnya, HACCP deo telah usai, sekalipun mundur dua bulan dari waktu yang dijanjikan. Dia melangkah menuju ruangan tempat deo berada, entah mengapa hari ini sejak pagi ia merasakan senang, senang karna proyek-proyeknya telah selesai, senang karna hubungannya dengan deo telah membaik setelah perdebatan sebelum keberangkatannya ke Palembang tempo hari, senang karna hanya dalam hitungan minggu dia bisa mengambil jatah cuti hamilnya dan dia akan menyiapkan kelahiran jagoan-jagoan kecilnya.

"selamat sore, chef deo saya membawa hasil..." ucap diandra menggantung karna melihat dua anak manusia sedang bermesraan melepaskan hasrat dan kebutuhan biologis mereka. Diandra mematung diujung pintu, tubuhnya kaku,rasanya kakinya sudah tak berpijak pada tanah, dia hanya mampu berkedip dan menatap tanpa ekspresi, apakah ini mimpi, jika memang iya bisakah aku terbangun dari mimpi buruk ini, batin diandra.

Deo dan sabrina begitu larut dalam gairah mereka tidak menyadari kehadiran diandra diujung pintu yang berdiri seperti mayat hidup.Saat sabrina membuka mata dan menatap pintu dia terkejut mendapati diandra yang menatap tanpa ekspresi, sabrina menghentikan kecupan-kecupan deo di leher jenjangnya, dia memberikan isyarat kepada deo agar melihat ke arah pintu, dan mata deo membelalak saat melihat sosok yang selama beberap bulan ini hadir dikehidupannya.

The Third PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang