17

3.2K 185 0
                                    

Author

Diandra tampak serius mengamati kertas dan layar komputer, sambil sesekali menyendokkan makanan yang tadi dia pesan sebelum dia mulai bekerja. Dia sedang mengejar target agar proyek HACCP milik deo bisa selesai sebelum tiga bulan, diandra ingin segera menyelesaikan agar dia bisa hanya konsen di rs tanpa perlu bolak balik ke resto deo karna itu sangat melelahkan bagi dia dengan perut yang semakin besar. Semenjak pernikahannya dua minggu yang lalu tidak ada yang berubah dari hidup diandra. Dia tetap bekerja dan hidup seperti saat dulu dia belum menikah, yang berbeda dari hidupnya saat ini adalah dia menjadi lebih mudah lelah, dia ingat bahwa dia sedang mengandung hanya saja dia terkadang lupa bahwa statusnya kini telah menjadi seorang istri.

Semenjak pernikahan diandra belum bertemu lagi dengan deo. Alina bilang deo terpaksa pergi ke singapura untuk urusan bisnis, dan itu tidak menjadi masalah bagi diandra, diandra memang telah menyiapkan diri dengan kehidupan pernikahan yang tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

"kamu disini?" tanya deo yang mengejutkan diandra, setelah dua minggu menghilang tiba-tiba saja pria ini muncul. Diandra hanya mengamati kemudian mengangguk dan kembali sibuk dengan pekerjaannya. Deo mengamati diandra yang sedang bekerja, dua minggu tidak melihatnya deo merasakan rindu, entah perasaannya atau memang kenyataan dia melihat diandra sore ini semakin cantik. "kandungan kamu gimana?" tanya deo memecah kesunyian. "baik, aku rutin periksa" jawab diandra singkat sambil terus menatap pekerjaannya.

Deo membaringkan tubuhnya disofa, dia merasakan lelah. Tapi ada rasa lega karna hubungannya dengan sabrina sudah menemukan kejelasan, deo telah menceritakan semua kepada sabrina termasuk dengan pernikahannya, awal sabrina terkejut, tetapi kemudian dia memaklumi, tidak seperti teman-temannya disini yang menyalahkan dia, sabrina justru menyalahkan dirinya sendiri karna semakin merasa belum bisa menjadi istri yang baik sehingga membuat deo yang pada saat itu adalah suaminya tertarik dengan perempuan lain. Sabrina bisa menerima itu dan tentu saja dengan kesepakatan setelah anaknya dengan diandra lahir deo akan kembali pada sabrina. Tentu saja ini hanya rencana deo dan sabrina, dia tidak akan menceritakan sekarang karna pasti akan semakin dipersalahkan, tapi inilah cinta dan inilah perjuangan untuk mendapatkannya kembali.

****

"chef apakah saya boleh izin pulang duluan" tanya seorang koki malam itu pada deo.

"kenapa?"

"istri saya sedang hamil muda chef, dan dia menginginkan saya untuk membuatkan masakan spesial, dia tidak mau makan jika bukan masakan saya"

"..."

"dari siang dia belum makan, dan saya khawatir terjadi sesuatu dengan bayi juga istri saya jika saya harus menunggu jam pulang seperti biasanya" deo termenung sesaat , betapa kokinya ini begitu perhatian dan peduli pada istrinya yang sedang mengandung, tidak peduli seberapa lelah dia, dia masih berusaha untuk mengikuti kemauan sang istri. Deo tersenyum dan mengangguk.

"apakah merepotkan mengurus istri yang sedang hamil?" tanya deo sebelum kokinya melangkah pergi, sang koki tersenyum.

"tidak, jika kita berfikir apa yang kita lakukan tidak sebanding dengan apa yang telah dialami oleh istri kita, akan menjadi berat jika kita hanya memikirkan keegoisan kita saja, sementara mengandung adalah perjuangan berat dan mulia bagi seorang wanita, kita kaum lelaki tidak mampu memikul beban mulia itu tetapi setidaknya kita bisa membantu dalam proses kemulian tersebut" jelas sang koki tersenyum sambil menunduk dan meninggalkan deo yang merenungi kata-kata sang koki.

****

Diandra merapatkan jaket dan menggunakan masker kemudian menstater motor matic kesayangannya, pukul sebelas malam, tapi ini tidak menghalangi niatan diandra demi mendapatkan beberapa makanan yang saat ini sedang diinginkannya. Sepertinya ini adalah wujud ngidam yang sesungguhnya batin diandra, karna tidak biasanya dia sampai tidak bisa tidur hanya karna ingin makan serabi manis, buah naga merah dan ice cream green tea, padahal biasanya dia tidak suka dengan segala sesuatu yang berbau teeh.

The Third PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang