2. KARENINA FARAH

2.1K 197 37
                                    

"Kalau ditarik kesimpulan. Sebut saja kamu anugerah terindah yang tak pernah ku miliki"


Namanya Karenina Farah. Dia murid unggulan kelas sebelas IPA tiga.

Semua seantero sekolah sudah tahu kalau Farah itu pintarnya bukan main. Dia juga pernah mewakali Jakarta dalam lomba OSN Kimia tingkat provinsi, dan mendapat juara dua. Bisa di bilang Farah anak emas para guru.

Tapi Farah orangnya sedikit tertutup. Farah lebih suka diam di perpustakan atau paling tidak dia suka berkelit dengan soal-soal yang rumit dan mencoba memecahkannya dengan berbagai macam rumus. Katanya kalau menemukan jawabannya senangnya luar biasa.

Selain itu, Farah juga ketua extra theater di sekolahnya. Extra itu cukup ternama dan sering membuka pertunjukan yang diperuntukkan untuk umum. Mungkin semua pelajar di Jakarta tidak asing lagi dengan nama theaternya.

Di sekolah, dia punya dua orang yang sudah dia anggap sebagai sahabat, namanya Ovia dan Rachel. Kebetulan mereka bertiga adalah teman sejak SD, jadi Farah gak mungkin tertutup banget dengan mereka berdua.

Tapi akhir-akhir ini Farah merasa ada sesuatu yang mengganggu dirinya, pikirannya juga. Dia Radit anak kelas sebelas IPS satu yang gossipnya memang lagi ngejar-ngejar Farah.

Radit lebay banget setiap hari harus titip salam ke Farah lewat Melati, bendahara kelas Farah yang ngomongnya full bahasa sunda. Kadang-kadang kalau Farah lagi males bales chat dari Radit, besoknya guru matapelajaran bilang kalau ada titipan salam dari Radit.

Sudah sering, teman-teman Farah sampai hafal.

Geli sih, tapi diam-diam Farah suka.

Di mata Farah, memang Radit itu nakal, tapi masih batas wajar. Radit sopan, apalagi waktu bertemu Ayah Farah saat raport sisipan. Sopan banget, gak seperti Radit yang pecicilan.

Sekarang setiap malam minggu, Radit selalu ke rumah Farah, jam tiga sore motor ninja putihnya pasti sudah terparkir di halaman rumah. Tiga jam Radit buat untuk bermain catur bersama Om Farhan, ayahnya Farah. Lalu sisanya Radit gunakan untuk les matematika privat.

Kan pelajaran matematika IPA dengan IPS gak jauh-jauh beda. Malah bisa di bilang lebih ribet jurusan IPA, dan Radit rasa Farah memang mampu untuk membantunya.

Terkadang Farah sadar, semenjak ada Radit, hidupnya jadi tidak monoton dan lebih berwarna. Farah tidak pernah menyesal bertemu dengan Radit.
Dalam diam ternyata Radit sudah mencuri hampir setengah hati Farah, tapi sayang belum semua karena masih ada sesuatu yang membuat Farah ragu.


Semoga lo ngerti ya tanpa gue bilang. Sedetik pun gue gak pernah ngerasa nyesel pernah kenal sama lo,Dit

The Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang