1

12.9K 616 10
                                    

Januari, 2016

Vero mengelus lembut kepala michele yang tengah terkulai lemas di atas ranjang UKS.

"Gimana? Masih sakit?"

"Hmm, dikit." Balas michele lemah.

"Yaudah, kamu istirahat aja, biar nanti aku yang permisiin sama bu Linda."

"Thanks ver."

"Iya, samasama sayang. Cepat sembuh ya." Ucap vero lembut lalu kemudian mengecup kening michele.

Dilain sisi, terdapat dua insan yang tengah berdiri di depan jendela uks tengah menatap sepasang kekasih tadi.

"Al, liat!! Mereka sweet banget ya." Kode shila kepada vano.

Enggan membalas, vano hanya menepis tangan shilla yang dari tadi memegang lengannya erat.

"Kenapa dilepas sih. Huft, gapeka!" Gerutu shila kesal.

Namun vano hanya Melemparkan tatapan datar kearah shila. Kemudian memasukkan tangannnya sebelah kekantong dan sebelahnya mengetuk kaca jendela.

TOK! TOK!

Vero pun menoleh keasal suara.

"Ayo balik." Ujar vano.

Melihat kode dari vano, vero pun berjalan keluar menuju saudara kembarnya itu dan saudara kembar michele.

"Gue masih nemenin michele. Dia masih sakit. Kalian luan aja deh."

"Em-- ver, biar gue aja yang jagain michele. Gimana pun juga, dia saudara kembar gue."

Ucap shila mengerti maksud vano yang mulai jengah berada didekatnya.

"Eh enggak. Biar gue aja. Gue--"

"Ver--"

"Shil. Mendingan lo sama vano balik ke kelas aja luan. Sekalian permisiin gue sama michele ke bu Linda."

"Enggak--Enggak. Gue aja."

"Gue aja."

"Gue."

"Yaudah deh. Serah lo."

"Tenang aja. Gue bakal jagain michele. Gue bakal disini sampe dia pulih."

"Yaampun ver, lo sweet banget sih. Beruntung gue punya adek ipar kaya lo." Ucap shila sambil mengacak rambut vero gemas.

"Beda banget sifat lo sama noh, nooh!"

Kode shila sambil menggerakkan lidahnya didalam mulut hingga pipinya menggembung sebelah kearah vano.

Vano hanya menatap datar kearah shila.

"Haha, emang. Kita muka doang yang sama. Tapi yang lainnya beda dong."

Merasa muak dengan tingkah shila dan vero, vano pun memutuskan untuk beranjak dari tempatnya.

"Eh, al! Tungguin gue!!" Pekik shila ketika sadar vano sudah berjalan meminggalkannya, "Ver, gue titip michele ya." Lanjut shila yang kemudian dibalas anggukan oleh vero.

Shila pun mulai berlari mengejar vano yang kini berjalan santai ditengah koridor kelas 11.

Otomatis semua siswi yang tengah berada dikoridor menatap vano dengan tatapan memuja.

Namun, mereka harus mengundurkan niatnya karena shila tengah memberikan tatapan tajam kepada semua siswi tadi.

"Apa lo liat liat!" Ucap shila galak kepada para siswi tadi sambil merangkul lengan vano.

Namun yang dirangkul hanya berjalan cuek dengan headsheat yang sudah bertengger dikepalanya.

"Gue rela lo kacangi sampe tren Om Telolet Om berubah jadi Om Kacang Om, asalkan gue bisa terus jalan disisi lo kaya gini."

Batin shila sambil menatap rahang tegas vano dari samping.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang