Tiga orang pria tak shila kenal mulai berjalan mendekatinya. Hal itu membuat Shila harus terus berjalan cepat tanpa menoleh kebelakang.
Dengan keberanian yang ia kumpulkan, shila terus berjalan namun sayang, ia harus tersandung ke tanah akibat tali sepatunya yang lepas.
Sial, batin shila.
Disaat shila hendak bangkit, seketika tangannya dipegang oleh dua orang, dan satu orang lagi berdiri dihadapannya.
"Malam manis," goda pria berkepala botak itu kepada shila.
"Lepas!!" Teriak shila sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan dua orang pria tadi dari tangannya.
"Hei, jangan galak galak dong."
Pria itu mulai menyentuh dagu shila, "Kamu cantik juga ternyata." Ujar pria botak itu.
"Toloongg!!!!" Teriak shila sekuat tenaga.
Namun nihil. Disekitarnya hanyalah sebuah pabrik yang sepi dan lampu jalan remang remang. Tak ada seorang pun disana.
"Tolong jangan ganggu saya. Sa--saya mohon."
"Kita ga ganggu kok, cuma pengen godain kamu aja."
Kemudian pria itu mulai mendekatkan wajahnya kearah shila.
Dengan keberanian yang terkumpul, shila pun mengantukkan kepalanya tepat di dahi pria itu.
Lantas kedua pria yang memegang tangan shila tadi langsung memegangi pria berkepala botak tadi.
"Bos, bos gapapa?"
Melihat kesempatan itu, shila pun berlari sekencang yang ia bisa. Namun sayangnya ia terkejar oleh salah satu pria tadi.
"Hey mau kemana manis?!"
"Lepas!!" Kali ini shila mulai kehabisan keberaniannya, "Tolong," Ujar shila lemas sambil mencurahkan airmatanya.
"Woy!! Jangan sentuh dia, atau lo bakal nyesal!!" Ujar lelaki dengan suara bariton yang berada 5 meter dari posisi shila.
"Heh, lo siapa berani berani---"
Satu tinjuan melayang kewajah pria yang memiliki piercing di kedua telinganya.
"Gue bilang jangan sentuh dia!" Ujar lelaki itu yang kini berhasil menarik penjahat itu dan membuatnya tersungkur ditanah.
"Al--al--" Hingga tiba tiba shila merasakan pandangannya menghitam.
"Shilaa!!" Teriak lelaki itu.
"BANGSAT!!!" Teriaknya emosi kepada ketiga pria tadi.
Tak butuh waktu lama, lelaki itu berhasil mengusir 3 penjahat tadi.
Lelaki tadi pun kembali mengarahkan pandangannya ke arah shila. Shila pingsan. Lantas ia menggendong shila menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari posisinya saat ini.
Sesampainya dimobil, lelaki itu menepuk-nepuk pelan pipi shila.
"Shil, please bangun." Ujarnya khawatir.
Hingga beberapa menit kemudian, shila mulai menggerakkan kedua bola matanya dengan mata yang masih terpejam.
Dan akhirnya shila membuka sempurna matanya.
"Al---"
Lelaki itu meletakkan jari telunjuknya tepat dibibir shila, "Shtt, iya ini gue. Syukurlah lo udah sadar." Ujar lelaki itu sambil mengelus pucuk kepala shila dan menampilkan senyuman khas miliknya.
"Thanks." Ujar shila lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen Fiction"Jangan pikirin gue, denger aja kata hati lo. Kalau memang lo milih dia, jangan bimbang lagi. Gue bakal bantu lo kok." Ujar shila dengan buliran air mata yang sejak tadi berkumpul dipelupuk matanya. 'Walaupun mungkin hati gue bakal lebih hancur. Wal...