🔊 Mata Ke Hati - HiVi!
Acara malam itu berjalan dengan lancar dan dipenuhi canda tawa yang tak akan pernah mereka lupakan. Khususnya Poppy, mungkin ia tak akan pernah melupakan kejutan ulang tahunnya kali ini.
Kini semua penghuni rumah telah masuk kekamar masing masing akibat kelelahan, kecuali shila. Ia memutuskan untuk duduk di ayunan yang berada di dekat kolam renang ditengah sepinya malam.
Shila duduk sambil menatap kosong kearah kolam hingga tiba tiba suara derap kaki terdengar, "Belum tidur?" Ujar suara bass dan khas milik vano.
Shila pun tersentak dari lamunannya dan menatap keasal suara yang kini telah duduk disampingnya.
"Al?!" Pekik shila, "Lo belum tidur juga?" lanjut shila.
Vano menggelengkan kepalanya.
"Ke--kenapa?" Tanya shila ragu.
"Lo sendiri, kenapa belum tidur?" Ujar vano.
"Gu--gue--" Shila menundukkan kepalanya, "Gue masih mikirin sesuatu." Ujar shila.
"Apa?"
"Engga deng. Gapapa." Ujar shila sambil menggelengkan kepalanya cepat.
"Shil," Ujar vano.
"Hm?"
"Jangan berhenti." Ujar vano singkat sambil menatap tepat dimanik mata shila.
"Be--berhenti untuk apa?" Tanya shila ditengah keheningan antara mereka kala itu.
"Engga. Gajadi." Lanjut vano.
"Vano!! Kenapa lo ngikutin gue?" Ujar shila kesal.
Vano pun terkekeh pelan.
"Idih malah ketawa. Galucu!" Ujar shila dengan bibir mengerucut kebiasaannya jika sudah kesal.
"Haha, gapapa. Yaudah, gue tidur ya. Jangan lama lama tidurnya, ini peringatan buat lo karena penghuni disini biasa suka munculin diri jam-jam segini." Ujar vano mengacak rambut shila gemas dan kemudian melongos pergi.
"Eh--al--Tunggu! Vano, emang ya lo! Ngeselin banget sumpah!!" Omel shila yang kini berari mengejar vano kedalam rumah.
******
"Heh, cewek sok cantik!---"
"Emang gue cantik." Ujar shila santai sesuai fakta.
"Lo tuh-- Lo kira lo siapa pake deket deketin vano, hah?!" Ujar seorang wanita yang shila yakin adalah seniornya.
Awalnya shila berniat mengambil sepedanya yang terparkir di sebelah gedung sekolah, hingga saat ini niatnya harus batal akibat para geng cabe cabean SMA Merpati menyudutkannya dan melarangnya pergi.
Kemudian seorang lelaki membuka kerumunan para cabe cabean yang tak pernah bosan bosannya membully shila. Bahkan shila sendiri saja sudah bosan.
Lelaki itu berjalan santai dengan aura dinginnya kearah shila. Sontak semua mata tertuju kearahnya. Hal itu mampu membuat seluruh manusia yang berada disitu tercengang.
Hingga setelah tepat berdiri dihadapan shila, lelaki itu menatap tepat dimanik mata shila.
"Dia, pacar gue." Ujar lelaki itu memberi jawaban atas pertanyaan wanita yang telah menyudutkan shila tadi.
Sontak semua wanita yang berada disekitar mereka langsung tercengang tak percaya. Mata mereka seakan hampir lepas dari tempatnya.
Begitu pula dengan shila. Jantung shila mulai berdegup kencang tak karuan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen Fiction"Jangan pikirin gue, denger aja kata hati lo. Kalau memang lo milih dia, jangan bimbang lagi. Gue bakal bantu lo kok." Ujar shila dengan buliran air mata yang sejak tadi berkumpul dipelupuk matanya. 'Walaupun mungkin hati gue bakal lebih hancur. Wal...